Pencegahan Komplikasi Rujukan Beberapa keadaan yang memerlukan rujukan pada ahli THT adalah;

muntah atau diare karena ibuprofen dapat memperparah iritasi saluran cerna McCaig LF,1989.

2.2.7 Pencegahan

Beberapa hal yang tampaknya dapat mengurangi risiko OMA adalah: 1. Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak, 2. Pemberian ASI minimal selama 6 bulan, 3. Penghindaran pemberian susu di botol saat anak berbaring, 4. Penghindaran pajanan terhadap asap rokok. 5. Berenang kemungkinan besar tidak meningkatkan risiko OMA Bambang, 1991

2.2.8 Komplikasi

1. Otitis media kronik ditandai dengan riwayat keluarnya cairan secara kronik dari satu atau dua telinga. 2. Jika gendang telinga telah pecah lebih dari 2 minggu, risiko infeksi menjadi sangat umum. 3. Umumnya penanganan yang dilakukan adalah mencuci telinga dan mengeringkannya selama beberapa minggu hingga cairan tidak lagi keluar. 4. Otitis media yang tidak diobati dapat menyebar ke jaringan sekitar telinga tengah, termasuk otak. Namun komplikasi ini umumnya jarang terjadi. 5. Salah satunya adalah mastoiditis pada 1 dari 1000 anak dengan OMA yang tidak diobati. 6. Otitis media yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen. 7. Cairan di telinga tengah dan otitis media kronik dapat mengurangi pendengaran anak serta menyebabkan masalah dalam kemampuan bicara dan bahasa. 8. Otitis media dengan efusi didiagnosa jika cairan bertahan dalam telinga tengah selama 3 bulan atau lebih Riece H, 2000. Universitas Sumatera Utara

2.2.9 Rujukan Beberapa keadaan yang memerlukan rujukan pada ahli THT adalah;

1. Anak dengan episode OMA yang sering. Definisi “sering” adalah lebih dari 4 episode dalam 6 bulan. Sumber lain menyatakan “sering” adalah lebih dari 3 kali dalam 6 bulan atau lebih dari 4 kali dalam satu tahun 2. Anak dengan efusi selama 3 bulan atau lebih, keluarnya cairan dari telinga, atau berlubangnya gendang telinga 3. Anak dengan kemungkinan komplikasi serius seperti kelumpuhan saraf wajah atau mastoiditis mastoiditis: peradangan bagian tulang tengkorak, kurang lebih terletak pada tonjolan tulang di belakang telinga 4. Anak dengan kelainan kraniofasial kraniofasial: kepala dan wajah, sindrom Down, sumbing, atau dengan keterlambatan bicara. 5. OMA dengan gejala sedang-berat yang tidak memberi respon terhadap dua antibiotik Bambang, 1991

2.3 ISPA