36 mengetahui siapa orang yang memiliki kasus yang dapat memberikan informasi yang kaya Gay,
2003. Pernyataan ini senada dengan Poerwandari 2007 yang mengatakan bahwa pengambilan sampel bola salju berantai snowballchain sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan
secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai atau dihubungi
sebelumnya, demikian seterusnya.
2. Lokasi penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian di kota Medan karena berdasarkan kasus diketahui partisipan merupakan penduduk asli Medan dan bertempat tinggal di Medan, oleh karena itu lokasi
penelitian akan disesuaikan dengan kesepakatan partisipan dan peneliti sehingga dapat menjalani rangkaian proses penelitian dengan nyaman.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan analisa dokumen.
1. Wawancara
Banister dalam Poerwandari, 2007 memaparkan bahwa wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna partisipantif yang
dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pedoman umum dimana dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat
umum, mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit Poerwandari, 2007.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengani aspek-aspek yang harus dibahas sekaligus mnjadi daftar pengecek check-list apakah aspek-aspek relevan tersebut telah
dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya sekaligus menyesuaikan
pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung Poerwandari, 2007. Wawancacar dengan pedoman sangat umum ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni
wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada hal-hal atau aspek-aspek tertentu dari kehidupan atau pengalaman partisipan, tetapi wawancara juga dapat berbentuk wawancara mendalam dimana
peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan partisipan secara utuh dan mendalam Poerwandari, 2007.
Universitas Sumatera Utara
37 Metode ini peneliti gunakan karena ingin mengetahui secara mendalam mengenai proses
pengambilan keputusan pembuatan mini video pornografi pada remaja yang berpacaran. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi pada saat wawancara berlangsung untuk melihat ekspresi dari
partisipan pada saat wawancara.
2. Analisa Dokumen
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisa dokumen berupa hasil rekaman dengan format mini video pornoaksi berdurasi tiga menit empat puluh satu detik sebagai bukti bahwa
rekaman tersebut telah dibuat sebelum penelitian dilakukan dan menjadikan dasar penggalian informasi yang lebih dalam seperti pencarian partisipan.
Dalam studi kasus, penggunaan dokumen karya produk tertentu terkait dengan kasus, guna mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Dilihat nilainya secara keseluruhan,
dokumen memainkan peran yang sangat penting dalam pengumpulan data studi kasus. Penelusuran yang sistematis terhadap dokumen yang relevan karenanya penting sekali bagi rencana
pengumpulan data Yin, 1996.
D. Alat Bantu Pengumpulan Data 1. Alat perekam Tape Recorder