Kesimpulan Peranan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah Dalam Rangka Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Di Daerah Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peranan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sumatera Utara masih belum dapat dikatakan berjalan optimal. Hal ini disebabkan karena peraturan pelaksana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 126 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup belum ditetapkan dan masih bersifat rancangan, sehingga Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, masih mempedomani peraturan-peraturan yang ada sebelumnya. 2. Pada prinsipnya, tanggung jawab Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sumatera Utara sangat besar. Hal ini berkaitan dengn izin lingkungan yang menurut Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dirancang dengan sangat komprehensif. Namun pada kenyataannya, tanggung jawab tersebut belum dapat terlaksana dengan baik seperti yang diharapkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Belum terlaksananya Universitas Sumatera Utara tanggung jawab tersebut sangat berkaitan dengan sistem birokrasi Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan lemahnya sumber daya manusia yang ada pada instansi pengelola lingkungan hidup. 3. Masih banyaknya kendala – kendala yang dihadapi oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah dalam menjalankan tugas-tugas dan fungsinya di Sumatera Utara antara lain: a. Pengaturan tentang tata cara pengawasan dan sanksi admnistratif di bidang lingkungan hidup yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 126 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, tetapi masih besifat rancangan. Hal ini menyebabkan keraguan bagi Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya b. Sistem birokrasi Pemerintah Daerah Sumatera Utara belum memberi kepastian masa jabatan bagi seorang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah, sehingga sering terjadi perpindahan tempat tugas pegawai yang berstatus sebagai Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah ke instansi lain di luar instansi pengelola lingkungan hidup sehingga menggugurkan statusnya sebagai Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini mengakibatkan minimnya sumber daya manusia Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah. Selain daripada itu, ada diantara beberapa pegawai yang telah mengikuti seleksipelatihan sebagai persyaratan Universitas Sumatera Utara untuk diangkat menjadi Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah, tetapi belum dilantik oleh pejabat yang berwenang. c. Masih adanya Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Utara yang kurang memahamimenguasai peraturan perundang- undangan lingkungan hidup yang berlaku. d. Dana yang tersedia dalam anggaran daerah untuk keperluan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerahdalam rangka menjalankan tugas-tugas pengawasan terhadap Perlidungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sangat terbatas

B. Saran