Laju pertumbuhan epidemik r Incidence of infection

4.3.2 Laju pertumbuhan epidemik r

Tabel 3 Nilai laju pertumbuhan epidemik r Perlakuan Laju Pertumbuhan Epidemik r Tanpa Intervensi 0.0669 SV; VW; VH; VW-VH 0.053 – 0.056 QH; QW; CC; SH; SH-VH 0.023 – 0.051 SH-QH; SH-VH-QH; SH-QW 0.005 – 0.0067 SH-CC -0.017 Tanpa intervensi, wabah cacar akan meningkat secara eksponensial dengan nilai laju pertumbuhan epidemik sebesar 0.0669. Penanganan dini SV akan menurunkan nilai r menjadi 0.056. Intervensi vaksinasi anggota keluarga VH, karantina petugas kesehatan VW, maupun kombinasi antata keduanya VH-VW memiliki selisih nilai r yang kecil. Karantina anggota keluarga QH dan karantina petugas kesehatan QW akan memberikan nilai laju pertumbuhan epidemik yang hampir sama. Keadaan waspada CC akan membuat nilai laju pertumbuhan menjadi setengah dari nilai laju pertumbuhan cacar. Nilai laju pertumbuhan epidemik terkecil diperoleh dengan cara mengkombinasi intervensi perawatan intensif dengan karantina petugas kesehatan SH- QW. Gambar 8 Grafik Laju Pertumbuhan epidemik r untuk berbagai perlakuan. Dari Gambar 8 dapat dilihat laju pertumbuhan epidemik r untuk berbagai perlakuan. Tanpa adanya intervensi untuk penyakit cacar maka akan diperoleh laju pertumbuhan epidemik terbesar. Intervensi SV, VH, VW, VW-VH, QH, QW memiliki selisih laju pertumbuhan epidemik yang kecil. SH-CC memiliki laju pertumbuhan epidemik yang bernilai negatif, sehingga seiring bertambahnya waktu, incidence of infection akan berkurang.

4.3.3 Incidence of infection

Tabel 4 Incidence of infection dan persentasenya Perlakuan Incidence of infection t = 130 hari Persentase Tanpa intervensi 6033.97 100 SV; VH; VW; VH-VW 1099.53-1571.19 18.22-26.04 QH; QW; CC; SH; SH-VH 20.82-793.74 0.34-13.15 SH-QH; SH-VH-QH; SH-QW 1.91-2.40 0.031-0.039 SH-CC 0.11 0.002 0.0669 0.0566 0.0555 0.0549 0.0538 0.0513 0.0509 0.0365 0.0249 0.0233 0.0067 0.0062 0.005 -0.017 -0.03 -0.02 -0.01 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 Tanpa Intervensi SV VH VW VH-VW QH QW CC SH SH-VH SH-QH SH-VH- QH SH-QW SH-CC r Perlakuan Tanpa intervensi, besarnya incidence of infection untuk penyakit cacar adalah 6033,97 orang. Dengan adanya intervensi penanganan dini, incidence of infection dapat berkurang menjadi 26,04. Dapat dilihat bahwa intervensi perawatan intensif memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pengendalian wabah cacar. Intervensi SH- QW, SH-QH, SH-VH-QH dapat mengurangi incidence of infection hingga 99,94. Intervensi SH-CC dapat mengendalikan wabah cacar hingga menjadi epidemik ringan. Keterangan: = Tanpa intervensi = SV ; = VH = VW; = VH-VW Gambar 9 Grafik incidence of infection untuk tanpa intervensi, SV, VH, VW dan VH-VW. Gambar 9 menunjukkan incidence of infection tanpa intervensi, incidence of infection dengan intervensi SV, VH, VW, dan VH - VW. Dapat dilihat bahwa intervensi SV, VH, VW, dan VH - VW menghasilkan grafik incidence of infection yang lebih landai. Hal ini berarti keempat intervensi tersebut memiliki pengaruh yang berarti dalam pengendalian wabah cacar. Keterangan: = Tanpa intervensi = QH ; = QW = CC ; = SH Gambar 10 Grafik incidence of infection untuk tanpa intervensi, QH, QW, CC dan SH. Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa intervensi SH memiliki grafik yang lebih landai bila dibandingkan dengan intervensi lainnya. Gambar 10 menunjukkan bahwa intervensi SH memiliki pengaruh pengendalian wabah cacar yang lebih besar daripada intervensi QH, QW, dan CC. Keterangan: = Tanpa intervensi = SH-VH; = SH-QW = SH-QH; = SH-CC = SH-QH-VH Gambar 11 Grafik incidence of infection untuk tanpa intervensi, SH-VH, SH-QW, SH-QH, SH-QH-VH dan SH-CC. Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa intervensi SH-QW, SH-QH, dan SH-QH-VH menghasilkan grafik incidence of infection yang lebih landai daripada intervensi SH-VH . Hal ini berarti intervensi SH-QW, SH-QH, dan SH-QH-VH memiliki pengaruh pengendalian wabah cacar yang lebih besar daripada intervensi SH-VH. Seiring bertambahnya waktu, intervensi SH-CC akan membuat incidence of infection semakin berkurang. 20 40 60 80 100 120 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 100 120 100 200 300 400 20 40 60 80 100 120 5 10 15 20

4.3.4 Distribusi Penderita