Pengolahan Data Masalah Etika

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Mutu skenario dalam diskusi PBL didapatkan hasil baik terdapat sebanyak 40 responden dan yang menyatakan sedang terdapat sebanyak 56 responden. 2. Self-assessment mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung adalah 1 Application of Knowledge Base , kriteria sangat baik sebanyak 2 responden, baik sebanyak 27 responden, sedang sebanyak 58 responden, dan kurang sebanyak 9 responden; 2 Penalaran klinis dan keterampilan pengambilan keputusan, kriteria baik sebanyak 3 responden, sedang sebanyak 75 responden dan kurang 28 responden; 3 SDL, kriteria sangat baik sebanyak 4 responden, baik sebanyak 33 responden , kriteria sebanyak 49 responden ,dan kurang sebanyak 10 responden ; 4 Collaborative Work, kriteria baik sebanyak 3 responden, sedang sebanyak 77 responden, dan kurang sebanyak 16 responden; dan 5 Sikap selama diskusi profesionalisme, kriteria baik sebanyak 2 responden, sedang sebanyak 76 responden, dan kurang sebanyak 18 responden. 3. Tidak terdapat hubungan antara mutu skenario terhadap 5 aspek penilaian yang terdapat di self-assessment mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan masing-masing probabilitas P value adalah Application of Knowledge Base 0,79, penalaran klinis dan keterampilan pengambilan keputusan 0,60, SDL 0,64, Collaborative Work 0,57, dan sikap selama diskusi atau profesionalisme 0,66.

5.2 Saran

Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diuraikan oleh penulis diatas, saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukkan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi, tambahan tinjauan pustaka, dan masukkan bagi institusi dalam usaha meningkatkan mutu skenario yang digunakan dalam tutorial dan dalam proses pembelajaran PBL. 2. Bagi Peneliti selanjutnya 1 Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengangkat tentang mutu skenario PBL dan dapat ditambahkan dengan variabel-variabel lain serta dapat diteliti faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil penelitian ini. Dapat menggunakan kuesioner lain yang nilai validitas dan reliabilitas perfaktornya sudah teruji sehingga bias yang timbul dapat dikurangi. 2 Dapat menggunakan hipotesis lain baik mencari pengaruh maupun korelasi antara dua variabel. 3 Melakukan uji pendahuluan 4 Memberikan pengarahan cara pengisian namun juga menanyakan kepada responden jika ada pertanyaan yang kurang jelas sebelum kuesioner tersebut diisi 5 Meminta bantuan kepada teman untuk membaca ulang hasil laporan penelitian yang sudah dibuat DAFTAR PUSTAKA Abbas, P., 2015. The Difference in Clinical Reasoning Competence between Pre- Clinical Students and Clinical Students on Pediatric Tropical Disease Cases. Sains Medika, 61, hlm.25 –29. Tersedia dari: http:jurnal.unissula.ac.idindex.phpsainsmedikaarticleview341. Amir, M.T., 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era pengetahuan, Jakarta: Kencana Prenada Media. Ancok, D., 1997. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada. Atwa, H.S. Mw, A.R., 2014. Intellectual Property Rights : Open Access self and Peer Assessment at Problem-Based Learning PBL Sessions at the Faculty of Medicine , King Abdulaziz University FOM- KAU , KSA : Students Perception. , 23. Audétat, M.-C. et al., 2013. Clinical Reasoning: Where Do We Stand on Identifying and Remediating Difficulties? Creative Education, 46, hlm.42 –48. Tersedia dari: http:www.scirp.orgjournalPaperDownload.aspx?DOI=10.4236ce.2013.46A008. Azer, S. a. et al., 2012. Twelve tips for constructing problem-based learning cases. Medical Teacher, 345, hlm.361 –367. Bandura, 1999. A social cognitive theory of personality. In L. Pervin O. John Ed., Handbook of personality 2nd ed., hlm. 154-196. New York: Guilford Publications. Reprinted in D. Cervone Y. Shoda [Eds.], The coherence of personality., New York, NY: Guilford Press. Barrett, T., 2005. Understanding Problem - Based Learning. Handbook of Enquiry and Problem-based Learning, hlm.13 –25. Tersedia dari: http:www.aishe.orgreadings2005-2contents.html. Barrows, H.S. Tamblyn, R.M., 1980. Problem based-learning: An approach to medical education. Springer Publishing Company, 1, hlm.224.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 89 124

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SELF DIRECTED LEARNING (SDL) PADA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)

6 19 21

HUBUNGAN ANTARA SKOR SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) DAN PENDEKATAN BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

4 30 66

Hubungan Persepsi Lingkungan Pembelajaran dan Self Directed Learning Readiness Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

1 1 7

HUBUNGAN ANTARA SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

0 0 12

Hubungan Efikasi Diri dengan Self Directed Learning Readiness pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI AKADEMIK INTRINSIK DENGAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

0 0 11

Hubungan Persepsi Lingkungan Pembelajaran dan Self Directed Learning Readiness Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

0 0 1

HUBUNGAN TINGKAT EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DENGAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

0 0 13

PENGARUH KUALITAS SKENARIO DAN PERAN FASILITATOR TERHADAP KEEFEKTIFAN DISKUSI KELOMPOK PROBLEM-BASED LEARNING

0 0 8