BASIS DATA TINJAUAN PUSTAKA A. PENGANGKUTAN

Gambar 4. Tipe flute pada kemasan peti karton 4. Karung Kemasan karung yang umum digunakan untuk mengemas komoditas segar hortikultura adalah karung goni, kantong kertas, karung kain, karung plastik dan karung rajutjala. Ventilasi atau lubang-lubang udara pada kebanyakan karung umumnya kurang sempurna, sehingga panas hasil respirasi sukar keluar dan terkumpul di dalamnya, hal ini dapat merusak komoditi di dalamnya. Kemasan karung sering dipakai untuk pengangkutan jarak dekat dan komoditas yang dikemas biasanya mempunyai tekstur yang tebal Anonimous, 1988. Gambar 5. Kemasan karung plastik kiri dan karung jala kanan

D. BASIS DATA

Menurut Kristanto 2000, basis data adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Kumpulan file-file tersebut mempunyai kaitan antara satu file dengan file lainnya sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan suatu obyek dalam batasan tertentu. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan objektif: 1. Kecepatan dan Kemudahan speed Pemanfaatan basis data memungkinkan operator untuk menyimpan data atau melakukan perubahan atau manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan secara manual non elektronis atau secara elektronis tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spread sheet atau dokumen teks biasa. 2. Efisiensi ruang penyimpanan space Keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, menyebabkan adanya redudansi. Banyaknya redundasi akan memperbesar ruang penyimpanan baik di memori utama maupun memori sekunder. Dengan basis data, efisiensioptimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena operator dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi dalam bentuk file antar kelompok data yang saling berhubungan. 3. Keakuratan Accuracy Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturanbatasan constraint tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, secara ketat diterapkan dalam sebuah basis data, dapat menekan ketidak akuratan pemasukanpenyimpanan data. 4. Ketersediaan Availability Pertumbuhan data baik dalam sisi jumlah maupun jenisnya sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu digunakandibutuhkan. Karena itu operator dapat memilah adanya data utamamasterreferensi, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan, dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif menjadi off-line baik dengan cara penghapusan maupun dengan cara memindahkannya kemedia penyimpanan off-line seperti removable disk, atau tape. Di sisi lain, karena kepentingan pemakain data, sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar di banyak lokasi geografis. 5. Kelengkapan Completeness Lengkap tidaknya data yang dikelola dalam sebuah basis data bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, operator tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru tabel atau dengan penambahan field-field. 6. Keamanan Security Aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, melalui penentu siapa-siapa pemakai yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan. Salah satu cara yang umum digunakan adalah penggunaan password. 7. Kebersamaan pemakaian Sharability Pemakai basis data sering kali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja atau oleh satu sistemaplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem aplikasi tersebut Fathansyah, 1999.

E. BAHASA QUERY TERSTRUKTUR