MODEL PINDAH PANAS PADA GREENHOUSE

14 K s = cos 90 o +  -  ………...……. 18 Kosinus sudut datang radiasi matahari untuk penutup standard peak greenhouse , K std adalah: K std = K u + K s 2 ………...……. 19 Gambar 4. Sudut datang radiasi matahari pada kemiringan atap bangunan berorientasi timur-barat Esmay et al., 1983.

B. MODEL PINDAH PANAS PADA GREENHOUSE

Bangunan greenhouse akan mendapat dan kehilangan panas melalui peristiwa perpindahan panas secara radiasi, konveksi dan konduksi. Skema proses perpindahan panas pada greenhouse dapat dilihat pada Gambar 5. N A O A O     = 90 o -  -  K s = cos   = 90 o +  -  K u = cos    15 Temperatur penutup greenhouse T c , temperatur udara dalam greenhouse T in , dan lapisan tanah T f atau T z1 dihitung dari kondisi batas temperatur udara di luar greenhouse T out dan temperatur di bawah lapisan tanah TBL. Selain itu radiasi matahari dijadikan input sebagai energi dengan mempertimbangkan sudut datang radiasi matahari pada penutup greenhouse. Perpindahan panas yang terjadi antar berbagai lapisan tersebut menurut Bot, 2001 adalah: 1. Antara penutup greenhouse dengan udara luar Panas konveksi yang terjadi dari penutup ke udara luar karena pengaruh angin diasumsikan sebagai konveksi paksa, sehingga kecepatan angin di luar greenhouse WS sangat berpengaruh dan dijadikan input setiap jam. Menurut Duffie et al. 1974 koefisien pindah panas konveksi karena pengaruh angin h w pada permukaan datar adalah: h w = 5.7 + 3.8 WS …….....……. 20 ventilasi konduksi tanah radiasi matahari Greenhouse cover konveksi konveksi udara dalam radiasi gel. panjang Permukaan lantai Gambar 5. Perpindahan panas yang terjadi pada greenhouse. 16 Selain pindah panas konveksi, antara penutup dan udara luar terdapat pindah panas radiasi termal dengan langit yang dihitung dengan perkalian antara konstanta Stefan Boltzman SBC dengan temperatur absolut penutup dikurangi temperatur absolut langit T sky . Persamaan yang digunakan adalah: R t = SBC x Absc 2 x T c + 273 4 – T sky 4 …..…...……. 21 Dimana Absc 2 adalah absorptivitas bahan penutup terhadap gelombang panjang. T sky tidak diukur melainkan didekati dengan persamaan berikut Duffie et al., 1974: T sky = 0.0552 x T out 1.5 …….....……. 22 Radiasi matahari yang diperhitungkan merupakan radiasi matahari pada permukaan horizontal yang dikalikan dengan sudut datang pada penutup greenhouse K dan absorptivitas bahan penutup terhadap radiasi gelombang pendek Absc 1 seperti pada persamaan berikut: R = RAD x Absc 1 x K …….....……. 23 2. Antara penutup greenhouse dengan udara dalam greenhouse Pindah panas konveksi yang terjadi tidak hanya karena perbedaan temperatur antara penutup greenhouse dan udara dalam konveksi bebas tapi juga akibat pergerakan udara dalam greenhouse karena ventilasi dan sirkulasi udara konveksi paksa. Menurut Bot 2001, dalam keadaan demikian konveksi paksa menjadi dominan. Persamaan yang dikembangkan oleh Holman 1994 dapat digunakan untuk menghitung h i pada standard peak greenhouse, yaitu: h i = 1.30 x T c –T in L 14 …….....……. 24 17 Selain pindah panas konveksi antara penutup dan udara dalam terdapat pindah panas radiasi termal antara penutup dengan komponen tidak tembus cahaya dalam greenhouse. Pindah panas radiasi termal dihitung dengan perkalian antara konstanta Stefan Boltzman dengan temperatur absolut penutup dan temperatur absolut komponen tidak tembus cahaya tersebut. 3. Antara permukaan lantai dengan udara dalam greenhouse Pindah panas yang terjadi adalah pindah panas konveksi dengan koefisien pindah panas h f yang besarnya hampir sama dengan h i Bot, 2001. 4. Antara permukaaan lantai dengan lapisan tanah yang lebih dalam Pindah panas yang terjadi adalah pindah panas konduksi. Jika tanah dan lantai diasumsikan sebagai satu blok tanah maka yang dihitung adalah rata-rata temperatur tanah. Untuk menghitungnya diperlukan temperatur permukaan lantai T f . Untuk kondisi quasi steady state, lapisan tanah dapat dibagi menjadi dua lapisan yaitu lapisan pertama adalah lapisan permukaan tanah z = 0.065 m dan lapisan kedua adalah lapisan tanah sampai kedalaman tertentu z 1 yang temperaturnya diketahui TBL. 5. Pertukaran langsung antara udara dalam dan udara luar melalui ventilasi Menurut Bot 2001, koefisien pindah panas karena pengaruh ventilasi h v didekati dengan persamaan: h v = F iv x C a …….....……. 25 dimana F iv adalah flux volume pertukaran udara m 3 s dan C a adalah panas jenis udara. Sesuai dengan pindah panas yang terjadi antara ketiga elemen dalam sistem dan menganggap bahwa semua elemen adalah homogen secara 18 horizontal dan vertikal, maka persamaan kesetimbangan panas yang terjadi pada setiap elemen per satuan luas adalah sebagai berikut:  Kesetimbangan pada lapisan penutup C c x THc x dT c dt ≈ RAD x Absc 1 x K + SBC x Absc 2 x T c +273 4 – T sky 4 – h i x T c – T in – h w Tc – T out …. 26  Kesetimbangan pada udara dalam C a x AH x dT in dt ≈ h i x T c – T in + h f x T f – T in + h v x T out – T in + absens x T ranc x RAD x K .. .…27 absens merupakan bagian radiasi matahari yang ditransmisikan ke dalam greenhouse dan diserap oleh tanaman kemudian dilepaskan ke udara dalam greenhouse sebagai panas sensible. Pendapat Bot 2001, besarnya absens diperkirakan 0.33 dan 0.67 sisanya untuk evaporasi tanaman. Nilai absens dipertimbangkan dalam simulasi walau dalam greenhouse tidak terdapat tanaman. Nilai koefisien konveksi akibat ventilasi h v sangat berpengaruh daalam model simulasi. Besarnya h v dipengaruhi oleh kecepatan angin dan temperatur udara di luar greenhouse. Dalam penelitian ini h v dianggap konstan, karena tidak tersedia data fluks volume pertukaran udara.  Kesetimbangan pada lantai dan tanah 1. Permukaan lantai C f x z x dT f dt ≈ Abss x RAD x T ranc x K – 2 x k s x T f – T z1 z + z 1 – h i x T f – T in – SBC x E ms x T f + 273 4 – T c + 273 4 . …. 28 2. Lapisan tanah C f x z 1 x dT z1 dt ≈ 2 x k s x T f – T z1 z + z 1 + 2 x k s x TBL – z 1 z 1 ……. 29 19

C. ASUMSI