Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN

MASA PUBERTAS PADA ANAKNYA DI LINGKUNGAN III KEL. ASAM KUMBANG KEC. MEDAN SELAYANG

TAHUN 2015

LAYLA RIZMI ANDAYANI PUTRI TAMBUNAN 145102124

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

i

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Upaya Mempersiapkan Masa PubertasPada Anaknya

Di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

2015 ABSTRAK

Layla Rizmi Andayani Putri Tambunan

Latar Belakang: Masa remaja adalah masatransisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Persoalan yang banyak dihadapi para remaja adalah persoalan reproduksi. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disektitarnya.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

Metodologi: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlahsampel sebanyak 52 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Penelitian ini dilakukan di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Analisa data dengan spearment.

Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian repsonden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik yaitu 49 orang (94,2%), dan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya adalah baik yaitu sebanyak 46 orang (88,5%). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya (nilai p = 0,001< α= 0,005) dan memiliki nilai kolerasi (r) sebesar 0,68 yang berarti terdapat hubungan kuat antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.. Keimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa untuk meningkatkan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja.Jadi, petugas kesehatan diharapkanagar dapat melaksanakan pendidikan/ penyuluhan kesehatan reproduksi remaja pada ibu-ibu.


(5)

ii

The Relationship of Mother’s Knowledge About Adolescent Reproductive Health with Efforts to Prepare for The Onset of Puberty at

Lingkungan III Sub-Districtof Asam Kumbang District of Medan Selayang

2015 ABSTRACT

Layla Rizmi Andayani PutriTambunan

Background: Adolescence is a period of transition marked by physical, change, emotional and phsycological. Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. Many problems faced by adolescence is a matter of reproduction. Adolescence reproductive health need to know a correct information about the reproductive process and the various factors that are nearby.

Research Purposes:To determine the relationship between mother’s knowledge about addescent reproductive health with efforts to prepare for the onset puberty children.

Methodology: Research design used descriptive correlation in this research is cross sectional analytic approach. The total of sample as much as 52 people. Taking sample is done by total sampling. This research conducted in the village III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Data analysis by spearment.

Research Result: From the result of research responden most have good knowledge is 49 people (94,2%), and the efforts to prepare the onset of puberty in children is good as many as 46 people (88,5%). It can be concluded that there is a relationship between mother’s knowledge about adolescence reproductive health with efforts to prepare for the onset of puberty in children (value p= 0,001) and has a value of correlation (r) is 0,68 which means that is a strong relationship between mother’s knowledge about adolescent reproductive health with efforts to prepare for the onset of puberty in her children..

Conclusion and Suggestion:From the result of research to increase efforts to prepare for the onset of puberty in children can be done by increasing the mother’s knowledge about adolescence reproductive health. So, health services are expected to be able to implement the education/ counseling reproductive for the mothers.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

ﻢﻴﺤ

ﺮﺍﻟﺍ

ﻦﻤﺤ

ﺮﺍﻟﺍ

ﷲﻢﺴﺑ

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara Medan. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015“.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan arahan dari berbagai pihak sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai. Atas bantuan tersebut dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua pelaksana program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr.Cut Adeya Adella, SpOG (K) selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.

4. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M. Kep dan Dr. dr. Sarma N. Raja, SPOG (K).


(7)

iv

5. Seluruh staf dosen pengajar Bidan Pendidik yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan arahan selama penulis menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Sembah sujud dan ucapan terima kasih kepada Papa (Andan. H. Tambunan) dan Mama (Syahni) yang telah sabar dan penuh cinta membesarkan, mendidik, serta membimbing saya dari kecil hingga saat ini, dan juga memberikan bantuan dan dorongan moril maupun material yang tiada terbalas hingga akhir hayat.

7. Kepada abang (Mifta Reza Syahputra Tambunan, SE), kakak (Ayu Khumaira Anatasya Panggabean, S.Kom) danadik (Raihan Syahfwan Ilyasa Tambunan) yang begitu menyayangi penulis dan juga memberikan dukungan semangat dengan senang hati.

8. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik yang telah banyak membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dalam penyususnan Karya Tulis ilmiah ini, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.

Medan, Juli 2015


(8)

v

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

1. Bagi Pelayanan Kebidanan ... 3

2. Bagi Perkembangan Ilmu Kebidanan... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pengetahuan ... 5

1. Definisi Pengetahuan ... 5

B. Kesehatan Reproduksi ... 6

C. Pubertas ... 8

D. Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi ... 10

E. Upaya Ibu dalam Mepersiapkan Masa Pubertas ... 12

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 14

A. Kerangka Konsep ... 14

B. Hipotesis Penelitian ... 14

C. Defenisi Operasional ... 14

BAB IV METODE PENELITIAN ... 17

A. Desain Penelitian ... 17

B. Populasi Dan Sampel... 17

1. Populasi ... 17

2. Sampel ... 17

C. Tempat Penelitian ... 17

D. Waktu Penelitian ... 18

E. Etika Penelitian ... 18

F. Instumen Penelitian ... 19

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 19

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 20


(9)

vi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Hasil Penelitian ... 22

B. Pembahasan ... 26

C. Keterbatasan Penelitian ... 28

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 29

A. Simpulan ... 29

B. Saran ... 29 DAFTAR PUSTAKA


(10)

vii

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 14 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik

Demografi Ibu di Lingkungan III Kelurahan Asam

KumbangKecamatan Medan Selayang Tahun 2015 ... 23 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi di Lingkungan III Kelurahan Asam KumbangKecamatan Medan Selayang

Tahun 2015 ... 24 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Upaya

Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anakanya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015 ... 24 Tabel 5.4 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi

dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Keteranagan

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 3 : Kuesioner


(13)

i

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Upaya Mempersiapkan Masa PubertasPada Anaknya

Di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

2015 ABSTRAK

Layla Rizmi Andayani Putri Tambunan

Latar Belakang: Masa remaja adalah masatransisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Persoalan yang banyak dihadapi para remaja adalah persoalan reproduksi. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disektitarnya.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

Metodologi: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlahsampel sebanyak 52 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Penelitian ini dilakukan di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Analisa data dengan spearment.

Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian repsonden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik yaitu 49 orang (94,2%), dan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya adalah baik yaitu sebanyak 46 orang (88,5%). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya (nilai p = 0,001< α= 0,005) dan memiliki nilai kolerasi (r) sebesar 0,68 yang berarti terdapat hubungan kuat antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.. Keimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa untuk meningkatkan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja.Jadi, petugas kesehatan diharapkanagar dapat melaksanakan pendidikan/ penyuluhan kesehatan reproduksi remaja pada ibu-ibu.


(14)

ii

The Relationship of Mother’s Knowledge About Adolescent Reproductive Health with Efforts to Prepare for The Onset of Puberty at

Lingkungan III Sub-Districtof Asam Kumbang District of Medan Selayang

2015 ABSTRACT

Layla Rizmi Andayani PutriTambunan

Background: Adolescence is a period of transition marked by physical, change, emotional and phsycological. Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. Many problems faced by adolescence is a matter of reproduction. Adolescence reproductive health need to know a correct information about the reproductive process and the various factors that are nearby.

Research Purposes:To determine the relationship between mother’s knowledge about addescent reproductive health with efforts to prepare for the onset puberty children.

Methodology: Research design used descriptive correlation in this research is cross sectional analytic approach. The total of sample as much as 52 people. Taking sample is done by total sampling. This research conducted in the village III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Data analysis by spearment.

Research Result: From the result of research responden most have good knowledge is 49 people (94,2%), and the efforts to prepare the onset of puberty in children is good as many as 46 people (88,5%). It can be concluded that there is a relationship between mother’s knowledge about adolescence reproductive health with efforts to prepare for the onset of puberty in children (value p= 0,001) and has a value of correlation (r) is 0,68 which means that is a strong relationship between mother’s knowledge about adolescent reproductive health with efforts to prepare for the onset of puberty in her children..

Conclusion and Suggestion:From the result of research to increase efforts to prepare for the onset of puberty in children can be done by increasing the mother’s knowledge about adolescence reproductive health. So, health services are expected to be able to implement the education/ counseling reproductive for the mothers.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak lahir, seorang anak bergantung sepenuhnya pada orangtua. Namun semakin dewasa ketergantungan pada orangtua akan semakin berkurang. Seiring pertambahan usia, anak akan mulai berinteraksi dengan berbagai lingkungan. Anak tidak akan mengenal ibu, ayah, dan anggota keluarga lain, tetapi mulai mengenal teman dan hal-hal sekitar lainnya. Seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dimana masa pesat pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi pada dua tahun pertama usia anak dan pada masa remaja (Herianti, dkk. 2007.hlm. 25).

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, dkk. 2009.hlm.11).

Pubertas pada perempuan ditandai dengan munculnya payudara, panggul melebar, suara perempuan lebih tinggi, dan mulai menstruasi (menarche). Sedang anak laki-laki mulai berkumis, pundak melebar, dan mulai mimpi basah (wet dream) (Nadesul. 2010.hlm.10).

Persoalan yang banyak dihadapi para remaja adalah persoalan reproduksi. Kesehatan reproduksi sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi sehat yang bukan saja terbebas dari penyakit atau kecacatan, namun sehat baik secara mental maupun sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.


(16)

2

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disektitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Pengetahuan dasar perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik (Efendi & Makhfudli. 2009.hlm. 221).

Orang tua merupakan faktor penentu keberhasilan pembinaan kesehatan remaja. Kemampuan orang tua untuk memberi perhatian dan pendidikan khusus kesehatan remaja sangat diperlukan, karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2000, jumlah dan presentase penduduk Indonesia golongan usia 10-24 tahun (definisi WHO menurut young people) adalah 64 juta atau sekitar 31% dari total seluruh populasi, sedangkan khusus untuk remaja usia 10-19 tahun (WHO, 2007), berjumlah 44 juta atau 21% (Efendi & Makhfudli. 2009.hlm. 223).

Pada hasil penelitian yang dilakukan Agnes Candra Dewi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa mayoritas responden di SDN Mojopurno 2 Ngariboyo dari 35 responden mempunyai pengetahuan sedang tentang kesehatan reproduksi remaja yaitu sebanyak 14 responden, dalam mempersiapkan masa pubertas anaknya mayoritas berupaya baik sebanyak 14 responden, serta ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.


(17)

3

B. Perumasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja. b. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan ibu mempersiapkan anak

memasuki masa pubertas.

c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pelayanan kebidanan sehingga pelayanan kebidanan dapat bekerja sama dengan kader kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu yang memiliki anak remaja.


(18)

4

2. Bagi Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan

Sebagai bahan masukan agar nantinya para calon pengajar kebidanan dapat membantu memberikan asuhan kebidanan pada anak yang akan memasuki pubertas.


(19)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yakni:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.


(20)

6

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunujuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarakan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat (Notoatmodjo. 2010.hlm. 50-52).

B. Kesehatan Reproduksi

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Hanafiah & Amir. 2008.hlm. 29).

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua


(21)

7

hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Widyastuti, dkk. 2009.hlm. 5).

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi (Efendi & Makhfudli. 2009.hlm. 221).

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun (Widyastuti, dkk. 2009.hlm. 11).

Remaja didefenisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja merupakan tahapan seorang dimana ia berada diantara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan emosi (Efendi & Makhfudli. 2009.hlm. 221).

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja sangat perlu mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap, yaitu:

1. Masa remaja awal (10-12 tahun)

a. Tampak dan merasa lebih dekat dengan teman sebaya. b. Tampak dan merasa ingin bebas.

c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal (abstrak).

2. Masa remaja tengah (13-15 tahun)


(22)

8

b. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis c. Timbul perasaan cinta yang mendalam.

d. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang. e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual. 3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)

a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.

c. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya. d. Dapat mewujudkan perasaan cinta

e. Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak (Widyastuti, dkk. 2009.hlm. 11-12).

C. Pubertas

Pubertas merupakan masa terjadinya perubahan fisik dan mental anak laki-laki dan perempuan. Perubahan ini disebabkan adanya perubahan hormon (Herianti, dkk. 2007.hlm. 25).

Pubertas berasal dari kata “pubes” yang berarti hal yang berhubungan dengan rambut. Pubescent berarti menumbuhkan rambut. Jadi pubertas sebenarnya memiliki arti yang terbatas saja pada keadaan dimana terjadi pertumbuhan rambut pada bagian-bagian tertentu pada tubuh anak. Daerah kemaluan, ketiak, betis merupakan bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran utama oleh rambut yang mau tumbuh (selain tentunya rambut di daerah kepala yang sudah tumbuh terlebih dahulu). Di samping itu juga kumis, cambang, jenggot mulai berperan pada anak laki-laki (Gunarsa & Gunarsa. 2008.hlm. 224).


(23)

9

Puber datang kepada setiap manusia sebagai persiapan mematangkan tubuh untuk menuju dewasa. Namun, pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuh itu berbeda satu dengan yamg lainnya. Ada yang cepat dan ada juga yang lambat (Suherman. 2011.hlm.5).

Pada masa pubertas, anak laki-laki akan mengalami perubahan fisik primer dan sekunder. Perubahan primer adalah perubahan yang pasti akan dialami oleh laki-laki pada masa pubertas, berupa kesiapan testis untuk memproduksi sperma. Perubahan primer ini menyebabkan anak laki-laki akan mengalami mimpi basah. Mimpi basah merupakan peristiwa ejakulasi (keluarnya air mani) pada saat tidur, karena testis dan salurannya (uretra) terisi penuh sperma. Hal ini normal dialami oleh semua anak laki-laki menjelang dewasa, yang menandakan tubuhnya siap melakukan proses reproduksi. Artinya, ia sudah dapat membuahi sel telur perempuan yang telah matang dan menyebabkan kehamilan.

Perubahan sekunder merupakan tanda-tanda seorang anak telah matang. Perubahan sekunder meliputi perubahan fisik seperti:

1. Selama pubertas ukuran kemaluan bertambah. 2. Suara akan berubah menjadi lebih besar. 3. Kumis mulai tumbuh dan jakun mulai tampak.

4. Hormon bisa memicu timbulnya gangguan bau badan dan jerawat. 5. Rambut halus tumbuh diketiak dan kemluan.

6. Dada pria menjadi lebih lebar dan bidang.

Masa pubertas pada anak perempuan juga ditandai dengan perubahan primer dan sekunder. Perubahan primer ditandai dengan menstruasi yang menandakan ovarium telah dapat menghasilkan sel telur. Menstruasi pertama terjadi pada usia


(24)

10

10 sampai 14 tahun. Menstruasi biasanya berlangsung selama 3 sampai 7 hari, dan terjadi satu kali setiap 28-31 hari, tetapi periode ini tidak sama pada setiap perempuan. Pada awalnya menstruasi mungkin belum teratur, semakin lama akan semakin teratur.

Perubahan sekunder merupakan perubahan pada fisik yang tampak dari luar. Perubahan yang terjadi pada anak perempuan antara lain:

1. Payudara mulai terbentuk dan bertambah ukuran seiring bertambah kedewasaan.

2. Menstruasi akan terjadi sekali sebulan.

3. Pinggul membesar, tubuh mulai berbentuk dan sebagian besar tubuh perempuan akan menjadi gemuk.

4. Timbulnya bau badan dan jerawat karena hormon. 5. Biasanya kulit akan lebih berminyak.

6. Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan kemluan (Herianti, dkk. 2007.hlm. 26). Karakteristik-karakteristik tersebut di atas selalu mendahului tanda-tanda seorang anak memasuki masa remaja. Setelah timbul karakteristik seks sekunder, akan timbul karakteristik seks primer (Chomaria. 2008.hlm. 22).

D. Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Reproduksi

Ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/ kondisi ibu dalam keluarga. Ibu adalah penggerak dan pelopor dari kesejathteraan keluarga (Sofyan. 2009.hlm. 18).

Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi adalah pengetahuan yang dimiliki ibu dalam hal yang berkaitan dengan sitem reproduksi. Sebagai orangtua


(25)

11

ibu dituntut harus mau dan mampu menjadi sumber informasi seksual yang terbaik bagi anak-anak remajanya. Karena sekecil apapun kekeliruan pengajaran tentang seks dan seksualitas terhadap para remaja dapat berakibat fatal dan mendatangkan bencana sehingga menimbulkan penyesalan seumur hidup. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan seks dan seksualitas merupakan tanggung jawab ibu karena ibu orang yang paling dekat dan paling mengetahui seluk-beluk anak remajanya (Surbakti. 2009.hlm. 132).

Di samping kesiapan orangtua untuk memberikan pendidikan pada anaknya yang sudah tumbuh remaja itu, orangtua juga perlu kiranya mempersiapkan diri dalam menjawab sejumlah pertanyaan yang sering diajukan oleh anak. Karena semakin dewasa anak, pertanyaan kian luas dan mendalam (Gunarsa & Gunarsa. 2008.hlm. 231).

Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi.

2. Perlunya remaja mendewasakan usia menikah serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan dirinya dan pasangan.

3. Penyakit menular seksual dan HIV/ AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi.

4. Bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) juga minuman keras (miras) pada kesehatan reproduksi.

5. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual. 6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya.


(26)

12

7. Kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif.

8. Hak-hak reproduksi (Efendi & Makhfudli. 2009.hlm. 221-222).

E. Upaya Ibu dalam Mempersiapkan Masa Pubertas

Upaya ibu dalam mempersiapkan anaknya menghadapi masa pubertas adalah usaha yang dilakukan ibu agar anaknya siap dalam menghadapi perubahan dan masalah-masalah yang akan timbul pada masa pubertas. Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menghadapi masa pubertas pada anaknya adalah:

1. Hendaknya ibu lebih bersifat terbuka dalam membicarakan masalah-masalah seksual kepada anaknya, tentunya dengan mengingat taraf perkembangan anak yang disesuaikan dengan pengertian-pengertian yang mungkin diberikan. Usaha-usaha untuk menutupi masalah seksual di depan anak tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi, bahkan akan mempersempit persepsi anak dLm bidang seksual. Hal ini dapat membawa anak untuk melakukan tindakan-tindakan coba salah yang bisa berakibat fatal baginya. 2. Perlunya dilakukan usaha untuk mengalihkan kegiatan anak dari yang non

produktif ke hal-hal yang produktif. Yang non produktif misalnya melamun, yang produktif misalnya olahraga, kegiatan seni dan sebagainya.

3. Pengawasan yang sewajarnya perlu dilakukan oleh pendidik. Pengawasan yang terlalu ketat bisa menyebabkan anak mencari pelarian di luar rumah, sementara yang over-permissive menyebabkan anak memiliki sangat banyak untuk melakukan hal-hal di luar batas perkembangan usianya.


(27)

13

4. Konsultasi dengan para ahli secara berkala mungkin bisa lebih membantu menghadapi masalah yang timbul.

5. Membina hubungan baik antara anak dan orangtua sehingga menghilangkan kecanggungan untuk membicarakan berbagai masalah yang timbul (Gunarsa & Gunarsa. 2008.hlm. 235).


(28)

14 BAB III

KERANGKA PENELITIAN A. K erangka Konsep

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dikembangkan kerangka konsep penelitian yang berjudul “Hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang” sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

B. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

C. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur

Cara

Ukur Hasil Ukur Skala 1. Independen:

Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja Pengetahuan yang dimiliki ibu tentang kesehatan reproduksi

Kuesioner Angket 1. Baik : Apabila responden dapat menjawab dengan benar Ordinal

Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja

Upaya mempersiapkan masa pubertas pada anak


(29)

15 dan seksualitas remaja sebanyak 6-10 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan. 2.Kurang : Apabila responden menjawab dengan benar sebanyak 0-5 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan. 2. Dependen:

Upaya mempersiapkan masa pubertas Usaha yang dilakukan orangtua agar anaknya siap dalam

Kuesioner Angket 1.Baik : Apabila responden dapat menjawab dengan benar Ordinal


(30)

16

menghadapi perubahan dan masalah-masalah

yang akan timbul pada masa

pubertas

sebanyak 6-10

pertanyaan

dari 10 pertanyaan

yang diajukan. 2.Kurang : Apabila responden menjawab dengan benar sebanyak 0-5 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan.


(31)

17

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak remaja yang berusia 10 sampai 15 tahun di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang berjumlah 52 orang

2. Sampel

Sampel penelitian ini dengan cara total sampling, yaitu keseluruhan dari populasi yang berada di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang sebanyak 52 orang.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian adalah:

1. Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang belum pernah diadakan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan


(32)

18

ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

2. Lingkungan ini mempunyai populasi ibu yang memiliki remaja yang cukup untuk di jadikan sampel.

3. Lokasi penelitian mudah dijangkau.

4. Lokasi penelitian merupakan daerah tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk berinteraksi dengan responden.

D. Waktu Penelitan

Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2014 hingga Juli 2015.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat izin dari ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dengan mengajukan penelitian kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan, Lurah Asam Kumbang, serta Camat Medan Selayang untuk melakukan penelitian.

Untuk menjaga kerahasiaan, maka kuesioner yang akan diberikan tidak mencantumkan nama reponden tetapi dengan menggunakan kode pada masing-masing lembar kuesioner tersebut sehingga hanya peneliti yang memiliki akses terhadap informasi tersebut, dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti secara tertutup serta berisikan pertanyaan


(33)

19

yang harus dijawab responden. Instrumen ini berisi data pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dalam upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. Dan untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut:

1. Baik : Apabila responden dapat menjawab dengan benar sebanyak 6-10 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan.

2. Kurang : Apabila responden menjawab dengan benar sebanyak 0-5 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan.

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas dimaksudkan untuk menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk megetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan content validity oleh pakarnya, yaitu dokter spesialis obstetri ginekologi dr. Riza Rivany, SpOG (K). Dan peneliti tidak melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian peneliti meminta izin kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan, Lurah Asam Kumbang dan Camat Medan Selayang untuk melakukan penelitian dengan memberikan rekomendasi dari Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(34)

20

Data yang dikumpulkan adalah data primer. Peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian serta meminta persetujuan dari responden untuk menjadi responden peneliti dengan cara mengisi informed consent dengan memberi penjelasan singkat tentang cara pengisian kuesioner agar responden mengerti. Responden yang bersedia kemudian diminta menjawab pertanyaan yang ada di dalam kuesioner sesuai dengan kemampuan dirinya. Setelah kuesioner dibagikan kepada responden dan diisi dengan jawaban yang dianggap benar, selanjutnya kuesioner dikumpulkan kembali.

Dalam lembar kuesioner tidak dituliskan nama responden untuk merahasiakan identitasnya, hanya kode tertentu pada lembar kuesioner serta hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut, dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian.

I. Analisis Data

Analisa data hasil penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Analisa data dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Analisis Univariat

Yaitu menganalisis tiap-tiap variabel penelitian dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari subjek penelitian, tingkat pengetahuan, dan upaya yang dilakukan dalam mempersiapkan anak memasuki masa pubertas.

2. Analisis Bivariat

Yaitu untuk melihat hubungan dua variabel independen yaitu pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dan dependen yaitu upaya ibu dalam


(35)

21

mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut peneliti menggunakan uji parametrik namun sebelumnya dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk melihat apakah data berskala rasio berdistribusi normal atau tidak. Apabila berdistribusi normal, uji korelasi menggunakan uji product moment pearson dan apabila tidak berdistribusi normal maka digunakan uji korelasi spearment dengan nilai signifikan syarat probabilitas (p)< 0,005 yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya, dan bila nilai signifikan syarat probabilitas (p)> 0,005 maka hipotesa menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang klesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.


(36)

22 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dari pengumpulan data yang telah dikumpulkan di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang sebanyak 52 orang. Hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk analisa univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yaitu menganalisis tiap-tiap variabel penelitian dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari subjek penelitian, tingkat pengetahuan, dan upaya yang dilakukan dalam mempersiapkan anak memasuki masa pubertas.

Adapun distribusi frekuensi dari karakteristik responden adalah berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan.


(37)

23

Berikut ini tabel distribusi frekuensi dari karakteristik responden penelitian tersebut.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Ibu di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

Tahun 2015

Karakteristik f %

Pendidikan

SD - -

SMP 4 7,7

SMA 34 65,4

PT 14 26,9

Total 52 100,0

Pekerjaan

PNS 6 11,5

IRT 26 50,0

Wiraswasta 20 38,5

Total 52 100,0

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat dari 52 responden bahwa sebagian besar pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 34 orang (65,4%). Berdasarkan pekerjaan responden sebagian besar adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 26 orang (50,0%).


(38)

24

Tabel distribusi frekuensi berdasarkan tabel penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Kurang 3 5,8

Baik 49 94,2

Jumlah 52 100,0

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat dari 52 responden bahwa repsonden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik yaitu 49 orang (94,2%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anakanya di Lingkungan IIIKelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

Upaya f %

Kurang 6 11,5

Baik 46 88,5

Jumlah 52 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat dari 52 responden bahwa responden yang paling banyak memiliki upaya yang baik dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya yaitu 46 orang (88,5%).


(39)

25

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu untuk melihat hubungan antara variabel independen (variabel bebas) yaitu pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan variabel dependen (variabel terikat) yaitu upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

Hasil perhitungan uji asumsi normalitas kolmogrov-smirnov test yang dilakukan dengan program software computer analisis statistic menunjukkan bahwa nilai sig. kolmogrov-smirnov 0,000 < 0,05 yang berarti data berdistribusi tidak normal sehingga uji statistic menggunakan spearment.

Hasil perhitungan uji statistic spearment yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 sehingga Ho diterima dan memiliki nilai kolerasi (r) sebesar 0,68 yang berarti terdapat hubungan kuat antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masapubertas pada anaknya.

Tabel 5.4

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya

di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

Tahun 2015

Variabel Nilai r Nilai p

Hubungan Pengetahuan Ibutentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan Upaya Mempersiapkan

Masa Pubertas Pada Anaknya


(40)

26

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan selayang

Berdasarkan atas tabel pengetahuan reponden tentang kesehatan reproduksi remaja (tabel 5.1) diketahui bahwa sebagian besar reponden memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi remaja sebanyak 49 orang (94,2%), sedangkan yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (5,8%) dan upaya responden yg baik dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya yaitu sebanyak 46 orang (88,5%), sedangkan yang upayanya kurang yaitu sebanyak 6 orang (11,5%). Hal ini menunujukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi remaja.

Menurut pendapat Notoadmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang nerkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

2. Upaya Ibu Mempersiapkan Masa pubertas Pada Anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

Hasil penelitian menunujukan bahwa sebagian besar responden memiliki upaya baik yaitu dari 52 responden, 46 responden (88,5%) diantaranya menunjukkan upaya yang baik dalam mempersiapkan masa


(41)

27

pubertas pada anaknya dan 6 responden (11,5%) menunjukkan upaya yang kurang dalam mempersiapkan masa pubertas pada anknya.

Upaya ibu dalam mempersiapkan anaknya menghadapi masa pubertas adalah usaha yang dilakukan ibu agar anaknya siap dalam menghadapi perubahan dan masalahmassalah yang akan timbul pada masa pubertas (Gunarsa & Gunarsa. 2008.hlm. 235).

3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 52 responden diperoleh hasil bahwa nilai p = 0,000 dan memiliki nilai korelasi (r) sebesar 0,68 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. Ini berarti bahwa untuk meningkatkan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina Triana (2010) yang mana hasil penelitiannya diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna (sig<0,05) antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya dengan nilai p=0,004. Ini membuktikan bahwa adanya hubungan signifikan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.


(42)

28

I. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh data yang sebenarnya. Namun ada juga kendala yang dialami antara lain:

a. Peneliti menghabiskan waktu yang cukup lama karena harus meneliti dengan cara door to door.

b. Peneliti harus mendatangi beberapa responden berulang-ulang karena tidak adanya responden pada saat peneliti mendatangi rumah responden.


(43)

29 BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi remaja sebanyak 49 orang (94,2%).

2. Sebagian besar responden memiliki upaya yang baik dalam memperrsiapkan masa pubertas pada anaknya sebanyak 46 orang (88,5%).

3. Hasil penelitian analisis uji statistic spearment yang dilakukan dengan program software computer analisis statistic menunjukkan bahwa nilai p= 0,000 sehingga Ho diterima dan memliki nilai kolerasi (r) sebesar 0,68 yang berarti terdapat hubungan kuat antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

B. Saran

1. Pelayanan Kebidanan

Agar dapat melaksanakan pendidikan/ penyuluhan kesehatan reproduksi remaja pada ibu-ibu di lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.


(44)

30

2. Untuk Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga dapat menerapkan ilmu tersebut di lapangan tempat bekerja nantinya.


(45)

31

DAFTAR PUSTAKA

Chomaria, N. (2008). Aku Sudah Gede: Ngobrolin Pubertas Buat Remaja Islam. Jakarta: Samudera.

Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Gunarsa, S.D., &Gunarsa, Y. S D. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

……… (2008). Psikologi Praktis: Anak, Remajadan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Hanafiah, M.J., & Amir, A. (2009). Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta: EGC.

Herianti, Y., Lestari, T.M., & Donny, H.F. (2007). Apakah Pubertas Itu?. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Nadesul, H. (2010). Cantik Cerdas & Feminim: Kesehatan Perempuan Sepanjang Usia. Jakarta: Kompas.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan, M. (2009). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Ikatan Bidan Indonesia

Surbakti, E.B. (2009). Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta: Gramedia.

Triana, Rina. (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di SD Swasta Harapan Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Widyastuti, Y., Rahmawati, A., Purnamaningrum, Y.E. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.


(46)

32

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :

Umur : Alamat : Telp/ HP :

Setelah mendapatkan penjelasan dari penelitian tentang “Hubungan Antara Pengetahuan Inu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di Lingkungan III Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2015


(47)

33

Lampiran 3

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN

MASA PUBERTAS PADA ANAKNYA DI LINGKUNGAN III KELURAHAN ASAM KUMBANG KECAMATAN

MEDAN SELAYANG TAHUN 2014

A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Pendidikan Terakhir :

3. Pekerjaan :

Petunjuk Pengisian : 1. Isilah data dengan benar.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut ibu paling benar dengan memberi tanda silang (x).

3. Setelah selesai, kembalikan lembar kuesioner kepada petugas yang memberikan kuesioner kepada anda.


(48)

34

Bagian I : Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi 1. Pengertian kesehatan reproduksi adalah…

a. Terhindar dari penyakit yang menular dan menahun

b. Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh berkaitan dengan sistem reproduksi

c. Sehat tanpa gangguan apapun dan penyakit apapun 2. Yang dimaksud dengan alat reproduksi yaitu…

a. Bagian tubuh yang sangat penting dalam proses reproduksi b. Alat kelamin bagian dalam

c. Alat kelamin bagian luar 3. Remaja didefenisikan sebagai…

a. Masa berakhirnya masa anak-anak

b. Masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa c. Masaperalihan dari masa remaja ke dewasa 4. Batasan usia remaja adalah…

a. 10-17 tahun b. 8-19 tahun c. 10-19 tahun

5. Tampak dan merasa lebih dekat dengan teman sebaya adalah ciri-ciri dari… a. Masa remaja awal

b. Masa remaja tengah c. Masa remaja akhir


(49)

35

6. Masa pubertas adalah…

a. Masa dimana remaja menuju dewasa b. Masa peralihan remaja ke dewasa

c. Masa dimana tubuh mengalami perubahan

7. Penyebab terjadinya perubahan pada masa pubertas adalah… a. Adanya perubahan usia

b. Adanya perubahan hormon c. Adanya perubahan alat genitalia

8. Mimpi basah dan menstruasi adalah salah satu cirri anak memasuki masa pubertas. Hal tersebut termasuk dalam perubahan…

a. Seks primer b. Seks sekunder c. Seks tersier

9. Perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan adalah… a. Rambut di kepala akan menjadi lebih banyak

b. Ukuran kaki menjadi lebih besar c. Suaraakan berubah menjadi lebih besar

10. Perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan adalah…

a. Pinggul membesar, tubuh mulai berbentuk dan sebagian besar tubuh perempuan akan menjadi gemuk.

b. Kulit akan terlihat lebih putih dan bersih c. Tumbuh nyarambut halus di seluruh tubuh


(50)

36

Bagian II : Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya

11. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa pubertas merupakan masa terjadinya perubahan fisik dan mental anak laki-laki dan perempuan? a. Pernah

b. Tidak

12. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa menstruasi adalah tanda kedewasaan anak perempuan?

a. Pernah b. Tidak

13. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa mimpi basah adalah tanda kedewasaan anak laki-laki?

a. Pernah b. Tidak

14. Apakah anda pernah mengatakan pada anak laki-laki anda bahwa keluarnya cairan sperma pada saat mimpibasah adalah hal yang normal?

a. Pernah b. Tidak

15. Apakah anda pernah mengatakan pada anak perempuan anda bahwa akan mengalami senggugut (nyeri perut) pada saat menstruasi?

a. Pernah b. Tidak


(51)

37

16. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa payudara membesar adalah salah satu tanda kedewasaan pada anak perempuan?

a. Pernah b. Tidak

17. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa suara akan berubah menjadi lebih besar adalah salah satu tanda kedewasaan pada anak laki-laki? a. Pernah

b. Tidak

18. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) dan minuman keras juga berbahaya pada kesehatan reproduksi?

a. Pernah b. Tidak

19. Apakah anda pernah menjelaskan pada anak anda tentang dampak penyakit menular seksual dan HIV/AIDS pada kesehatan reproduksi?

a. Pernah b. Tidak

20. Apakah anda pernah mengatakan pada anak anda bahwa melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan kehamilan?

a. Pernah b. Tidak


(52)

38

KUNCI JAWABAN KUESIONER

1. B 11. A 2. A 12. A 3. B 13. A 4. C 14. A 5. A 15. A 6. C 16. A 7. B 17. A 8. A 18. A 9. C 19. A 10. A 20. A


(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

43

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. DATA PRIBADI

Nama : Layla Rizmi Andayani Putri Tambunan Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 02 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuian

Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Jalam Bunga Baldu No. 11 Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang 20133

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1999-2005 : SD N 067245Medan

Tahun 2005-2008 : SMP Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun 2008-2011 : SMA N 4 Medan


(1)

38

KUNCI JAWABAN KUESIONER

1. B 11. A

2. A 12. A

3. B 13. A

4. C 14. A

5. A 15. A

6. C 16. A

7. B 17. A

8. A 18. A

9. C 19. A


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

43

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Layla Rizmi Andayani Putri Tambunan Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 02 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuian

Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Jalam Bunga Baldu No. 11 Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang 20133

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1999-2005 : SD N 067245Medan

Tahun 2005-2008 : SMP Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun 2008-2011 : SMA N 4 Medan


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian MPASI Di Kelurahan PB. Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011

16 72 99

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di SD Swasta Harapan Medan

4 43 65

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Di Kecamatan Kartasura.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Di Kecamatan Kartasura.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Di Kecamatan Kartasura.

0 2 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Di Kecamatan Kartasura.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN P[ENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK.

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

0 0 9