6
1.5.2 Untuk mengetahui ada dan besarnya sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok.
1.5.3 Untuk mengetahui ada dan besarnya sumbangan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
1.5.4 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan memberi sumbangan positif kepada kemajuan
lompat jauh gaya jongkok di Jepara. 1.5.5 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang lompat jauh gaya jongkok.
7
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1.1 Lompat Jauh Gaya Jongkok
Lompat jauh termasuk nomor cabang olahraga atletik, yang secara teknis maupun pelaksanaan berbeda dengan nomor lompat yang lain seperti lompat
tinggi, lompat jangkit dan lompat tinggi galah. Pelaksanaan lompat jauh, seorang pelompat akan berusaha melompat dengan bertumpu pada balok tumpuan
sekuat-kuatnya untuk mendarat di bak lompat sejauh-jauhnya tanpa menyalahi aturan yang berlaku. Lompatan merupakan bagian penting dalam gerak
manusia. Melompat merupakan salah satu bagian dari olahraga atletik, yang selalu diperlombakan dalam kejuaraan baik tingkat nasional, regional maupun
internasional. Yusuf Adi Sasmita 1992 : 64 menyatakan lompat jauh adalah bertumpu pada balok tumpuan sekuat-kuatnya untuk mendarat di bak lompat
sejauh-jauhnya. Ballesteros 1979 : 54 menyatakan bahwa lompat jauh adalah hasil dari
kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu dari awalan dengan daya vertical yang dihasilkan dari kaki tolak. Hasil Resultante dari kedua gaya tersebut
menentukan gerak parabola dari pusat gravitasi. Kecepatan lari awalan dan besarnya sudut tolakan merupakan komponen yang menentukan jarak lompatan.
Jonath dkk dalam Ade Mardiana, Purwadi dan Wira Indra Satya 2009:2.59 mengemukakan hasil penelitiannya bahwa dua pertiga hasil lompat jauh
bergantung pada ancang-ancangawalan dan hanya sepertiga bergantung pada 7