HIPOTESIS SUMBANGAN LARI 30 METER DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

21 Berdasarkan kerangka berfikir maka hipotesis yang diambil adalah: 2.2.1 Ada sumbangan yang signifikan lari 30 meter terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. 2.2.2 Ada sumbangan yang signifikan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. Ada sumbangan yang signifikan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok 22 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Pengambilan data yang digunakan adalah metode survei. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:153 pada umumnya survei merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah survei tes. Tes dilakukan meliputi tes lari sejauh 30 meter, tes daya ledak otot tungkai dengan standing board jump, dan tes lompat jauh gaya jongkok. Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasi correlational design. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:90 desain design penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilakukan. Khomsin 2008:116 – 120 berpendapat rancangan penelitian adalah pola hubungan antar variabel yang akan diteliti. Atau diartikan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis setatistika yang akan digunakan. Dalam penelitian ini rancangan penelitian korelasi, dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Dua variabel bebas lari 30 meter disebut X1, daya ledak otot tungkai disebut X2, dan satu variabel terikat lompat jauh gaya jongkok 22 23 disebut Y. Untuk mencari hubungan X1 dengan Y, X2 dengan Y menggunakan teknik korelasi sederhana tunggal, sedangkan untuk mencari hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y menggunakan korelasi ganda Khomsin 2008:119. Untuk mencari sumbangan X1 terhadap Y, X2 terhadap Y menggunakan R Square sederhana tunggal, sedangkan untuk mencari sumbangan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan R Square ganda. Adapun desain yang dimaksud terlihat pada gambar berikut ini : 1. r X1 – Y 2. r X2 – Y 3. r X12 – Y Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber: Khomsin 2008:116 – 120

3.2 VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional variabel adalah konsep tentang rumusan variabel penelitian sebagai dasar pegangan dalam mengukur data penelitian. Sutrisno Hadi dalam Suharsimi Arikunto 2010:159 mendefinisikan variabel sebagai Lari 30 Meter X1 Daya Ledak Otot Tungkai X2 Lompat Jauh Gaya Jongkok Y 3 1 2