Lokasi Penelitian Fokus Penelitian Validitas Data

diperoleh melalui suatu proses pengamatan atau observasi dan pengumpulan data berupa dokumen yang dimiliki baik dari surat kabar, dokumen pemerintah yang dalam hal ini Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, non pemerintah, maupun dokumen-dokumen yang terdapat di Rumah Perlindungan Sosial Anak jalanan RPSA Pelangi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini lebih banyak berupa kata-kata yang merupakan penggambaran dari kondisi yang sebenar-benarnya dan berupa gambar yang merupakan hasil dari proses pengamatan dan pelaksanaan penanganan.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dengan judul Penanganan Anak Jalanan di RPSA Pelangi oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Kota Semarang ini dilaksanakan di dua tempat yaitu, di Kantor Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Dinsospora Kota Semarang dan Di Yayasan Is Shofa, Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA Pelangi Semarang. Dua lokasi penelitian ini beralamatkan di jalan Pemuda No. 148 Semarang dan di jalan Unta III No. 146 Kel. Pandean Lamper Kecamatan Gayamsari Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

B. Fokus Penelitian

Di dalam penelitian kualitatif peneliti menghendaki di tetapkannya batas atas dasar fokus penelitian. Salah satu tujuan penetapan fokus adalah untuk membatasi studi dan memasukkan kriteria yang peneliti temui di lapangan dengan cara memilih mana yang dibahas secara lebih dalam penelitian sebagai pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian, dan mana yang dibuang. Sesuai dengan rumusan permasalahan dan tujuan diadakannya penelitian maka yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu 1. Penanganan pendidikan dalam hal pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang di lakukan oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga terhadap anak jalanan yang di Rumah Singgah Perlindungan Sosial Anak Pelangi. 2. Penanganan kesehatan baik fisik maupun psikis yang di lakukan oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Terhadap Anak Jalanan yang di Rumah Singgah Perlindungan Sosial Anak Pelangi.

C. Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland dalam Moleong 2007:157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. Sumber data penelitian adalah subyek dimana data dapat diperoleh Arikunto 2006:129. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

1. Data primer

Sumber data primer yaitu kata-kata atau tindakan orang yang diamati atau diwawancarai. Sumber data primer diperoleh peneliti melalui wawancara dengan responden. Responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat Arikunto 2006:145. Dalam penelitian ini yang menjadi informan atau responden adalah sebagai berikut: a. Kepala Seksi bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. b. Staf bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. c. Pimpinan Rumah Perlindungan Sosial Anak Pelangi Semarang. d. Anak jalanan.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder dari penelitian ini berupa data-data jumlah anak jalanan di kota Semarang, data-data anak jalanan yang mengikuti pelatihan keterampilan, dokumentasi pelaksanaan penanganan di Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang serta yang terdapat di Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA Pelangi. Selain itu, data dari sumber lainnya yang ada di surat kabar serta bahan studi lainnya yang dapat digunakan untuk studi kelayakan.

D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

1. Metode observasi pengamatan

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran Fathoni 2006:104. Metode observasi atau pengamatan dalam penelitian ini oleh peneliti sudah dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama. Peneliti mulai tertarik terhadap penelitian ini sejak awal tahun 2011 yang kemudian berlanjut sampai saat ini. Pengamatan awal peneliti dimulai dari lingkungan anak jalanan di lampu merah Sampangan, lampu merah Pasar Gayamsari, dan lampu merah Pedurungan. Pengamatan ini berlangsung antara sore hari sekitar jam 4 sore. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu Moleong 2007: 186. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara Fathoni 2006: 105. Selain itu menurut Paul dalam Koentjaraningrat 1986 :129 wawancara dalam suatu penelitian bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendiri-pendiri mereka itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi. Metode wawancara dalam penelitian ini secara khusus dilakukan di dua tempat yaitu di Kantor Dinas sosial, pemuda dan olahraga dan di Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA Pelangi. Dalam penelitian ini yang menjadi informan atau responden dalam kegiatan wawancara oleh peneliti yaitu Kepala bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Staff bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Kepala Pimpinan Rumah Perlindungan Sosial Anak Pelangi Kota Semarang, dan lima responden anak jalanan yang berlokasi di lampu merah Gayamsari dan lampu merah Pedurungan. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengumpulkan keterangan tentang penanganan anak jalanan yang nantinya dari hasil wawancara ini dapat memperkuat hasil penelitian.

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan seorang psikolog dalam meneliti perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya Fathoni 2006: 112. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen- dokumen dalam bentuk gambar pelaksanaan penanganan anak jalanan dan data-data jumlah anak jalanan di kota Semarang dan data-data anak jalanan yang mendapatkan penanganan yang dimiliki oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Kota Semarang dan Rumah Perlindungan Sosial Anak Jalanan RPSA Pelangi. Dalam metode dokumentasi ini peneliti juga akan menyisipkan gambar proses pelaksanaan penanganan untuk memperkuat hasil penelitian.

E. Validitas Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu, untuk keperluan pengecekan data sebagai pembanding data itu, untuk keperluan pengecekan data sebagai pembanding data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya Moleong 2007:330. Metode pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik trianggulasi sumber dan teknik trianggulasi teknik. Disini peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu, sumber dan alat yang berbeda, dengan dua jalan yang pertama membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dengan responden yaitu Kepala bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Staff bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Kepala Pimpinan Rumah Perlindungan Sosial Anak Pelangi Kota Semarang, dan Anak jalanan yang berlokasi di lampu merah Gayamsari dan lampu merah Pedurungan, kedua membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan tentang penanganan anak jalanan. Dokumen yang dimaksud berupa data anjal dan gambar baik dari Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga maupun RPSA Pelangi.

F. Analisis Data