25 jasa dari suatu perusahaan sehingga berbeda dari produk pesaing Kotler,
1997:63. Dengan adanya merk atau nama tertentu akan lebih memudahkan
konsumen dalam mengidentifikasi suatu produkjasa. Untuk itu, suatu nama atau merk yang unik, sederhana dan mempunyai karakteristik tertentu lebih mudah
dikenal oleh konsumen Stanton, 1996 dalam Martono dkk, 2002:12 Dilingkungan perbankan produk yang ditawarkan berupa jasa bank.
Seperti halnya produk fisik, jasa mempunyai tingkatan yaitu jasa inti, jasa perseptibel dan jasa tambahan Sumarni, 1997 dalam Martono dkk, 2002:12. Jasa
inti mencakup manfaat atau jasa pokok yang ditawarkan kepada nasabah. Jasa perseptibel merupakan atribut penyerta pada saat penyajian jasa yang mencakup
personil, tingkat mutu, waktu jasa dan waktu tunggu, peralatan pendukung dan kemasan serta pemberian label yang mencakup nama dan penjelasan yang
berkaitan dengan jasa atau himpunan jasa suatu bank. Jasa tambahan mencakup jasa dan manfaat tambahan yang melebihi jasa perseptibel, yang mencakup
jaminan kepada nasabah baik yang mencakup kepuasan maupun pemberian garansi, kepercayaan perusahaan dan jasa-jasa lanjutan.
2.2.7.2 Harga Bunga
Harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang
menyertainya Stanton, 1996 dalam Martono dkk, 2002:13. Sasaran penetapan harga dibagi menjadi tiga yaitu berorientasi pada laba, berorientasi pada penjualan
dan berorientasi pada status quo Stanton, 1996 dalam Martono dkk,2002:13.
26 Penetapan harga yang berorientasi pada laba selalu menghadapi dua pilihan,
antara target laba atau memaksimalkan laba. Secara umum sasaran penetapan harga atas dasar menghasilkan uang yang paling optimal, akan menjadi sasaran
yang paling banyak dianut oleh perusahaan. Untuk penetapan harga yang berorientasi pada penjualan, akan lebih memfokuskan pada bagaimana upaya
meningkatkan penjualan dan mempertahankan atau memperluas pangsa pasar. Penetapan harga yang berorientasi pada status quo, lebih ditekankan pada upaya
untuk menstabilkan harga dan menangkal persaingan. Dalam proses penetapan harga ada beberapa faktor yang biasanya
mempengaruhi keputusan akhir antara lain permintaan suatu produk, target pangsa pasar, reaksi pesaing, penggunaan strategi penetapan harga, bagian lain
dari bauran pemasaran dan biaya untuk memproduksi atau membeli produk Stanton, 1993 dalam Martono dkk 2002:13.
Untuk kalangan perbankan, harga dapat diartikan sebagai bunga yang dikenakan oleh pihak bank pada saat nasabah meminjam atau menabung Kotler,
1997:107. Penetapan harga untuk produk perbankan agak berbeda dibanding dengan penetapan harga produk fisik, karena produk yang dihasilkan oleh bank
sering sulit dilukiskan atau diukur Sumarni, 1997 dalam Martono dkk, 2002:14.
2.2.7.3 Lokasi
Pengertian lokasi lebih menekankan pada tempat dimana suatu usaha dijalankan. Lokasi perusahaan dapat ditentukan atas dasar kedekatan dengan
konsumen pasar dengan maksud untuk mempermudah konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk perusahaan. Produk jasa tidak dipasarkan
27 melalui saluran distribusi tradisional seperti halnya barang fisik, misalnya dari
pabrik ke pedagang grosir, kemudian ke pengecer untuk selanjutnya disampaikan pada konsumen. Menurut Tjiptono untuk produk jasa, ada dua kemungkinan yang
dilakukan yaitu : 1.
Pelanggan mendatangi lokasi dimana jasa tersebut dapat dimanfaatkan 2.
Penyedia jasa yang mendatangi pelanggan. Khusus untuk lokasi kantor suatu bank, perlu dipertimbangkan beberapa
hal sebagai berikut : 1
Lokasi kantor pesaing 2
Lokasi nasabah 3
Tersedianya beberapa fasilitas yang akan digunakan bank seperti saluaran telepon, listrik, tempat parkir yang luas, sistem keamanan yang memadai
4 Lokasi kantor lain yang sekiranya sering dihubungi
5 Fkeksibilitas pengaturan lokasi
Sumarni,1997 dalam Martono dkk 2002: 15 Dengan berkembangnya teknologi, penyampaian sejumlah jasa menjadi
semakin mudah bagi perusahaan dan semakin nyaman bagi pelanggan Kotler, 1997:144. Penetapan lokasi juga terkait dengan saluran pemasaran produk jasa
itu sendiri, untuk itu lokasi yang digunakan untuk menyediakan jasa-jasa harus menyenangkan dan menarik bagi sejumlah nasabah sasaran dan kantor-kantor
cabang harus bekerja sama untuk menyediakan program pemasaran yang terkoordinasi.
28 Pemilihan lokasi oleh suatu bank dapat dilakukan pada saat membuka
cabang di tempat lain yang strategis. Keberadaan bank di suatu lokasi yang strategis akan banyak membantu upaya bank dalam menarik nasabah Sumarni,
1997 dalam Martono dkk 2002:16.
2.2.7.4 Promosi