Situational Faktors Explicit Service Promises Implicit Service Promises Word of Mouth Rekomendasi atau saran dari orang lain Past Experience

18

2.2.4.5 Self-perceived Service Roles

Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat keterlibatannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Jika konsumen terlibat proses dalam pemberian jasa dan jasa yang terjadi ternyata tidak begitu baik maka pelanggan tidak bisa menimpakan kesalahan sepenuhnya pada si pemberi jasa. Oleh karena itu, persepsi tentang derajat keterlibatannya ini akan mempengaruhi tingkat jasa atau pelayanan yang bersedia diterimanya.

2.2.4.6 Situational Faktors

Faktor ini terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi kinerja jasa, uang berada di luar kendali penyedia jasa. Misalnya pada awal bulan biasanya sebuah bank ramai dipenuhi para nasabahnya dan ini akan menyebabkan seorang nasabah menjadi relatif lama menunggu. Untuk sementara waktu , nasabah tersebut akan menurunkan tingkat pelayanan minimal yang bersedia diterimanya, karena keadaan itu bukanlah kesalahan penyedia jasa.

2.2.4.7 Explicit Service Promises

Faktor ini merupakan penyataan secara personal atau non personal oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan, personal selling, perjajian atau komunikasi dengan karyawan organisasi tersebut.

2.2.4.8 Implicit Service Promises

Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang memberikan simpulan bagi pelanggan tentang jasa bagaimana yang seharusnya dann yang akan diberikan. Petunjuk yang memberikan jasa ini meliputi biaya untuk memperolehnya harga dan alat-alat pendukung jasanya. 19

2.2.4.9 Word of Mouth Rekomendasi atau saran dari orang lain

Word of Mouth merupakan pernyataan secara personal atau non personal yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi service provider kepada pelanggan. Word of mouth ini biasanya cepat diterima oleh pelanggan karena yang menyampaikannya adalah mereka yang dapat dipercayainya, seperti para ahli, teman, keluarga dan publikasi media massa. Disamping itu, word of mouth juga cepat diterima sebagai referensi karena pelanggan jasa biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum dibelinya atau belum dirasakannya sendiri.

2.2.4.10 Past Experience

Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu. Harapan-harapan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diterima pelanggan serta semakin bertambahnya pengalaman pelanggan. Pada gilirannya semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan.

2.2.5 Pengukuran Kepuasan Pelanggan