1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan era globalisasi saat ini, hampir semua bidang kehidupan manusia dimudahkan oleh adanya teknologi canggih, salah satunya adalah
kendaraan bermotor sebagai alat transportasi. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan dan penggunaan kendaraan bermotor, perlu adanya akses
transportasi yang memadai demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan para pengguna kendaraan bermotor. Jalan merupakan sarana akses transportasi yang
menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya untuk memberikan akses informasi, ekonomi, sosial dan budaya yang lancar, cepat dan aman. Namun, jalan
tidak sepenuhnya bisa memberikan kelancaran dan keamanan akibat terjadinya kerusakan pada jalan yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya kondisi
tanah di bawah permukaan jalan. Kondisi tanah ini berkaitan dengan struktur geologi yang berperan penting terhadap kekuatan, kestabilan dan ketahanan jalan.
Pada ruas jalan Sampangan-Banaran kecamatan Gunungpati, Semarang sering terjadi kerusakan jalan yang dapat dilihat dengan adanya retakan-retakan
dan jalan yang bergelombang. Jalan Sampangan-Banaran merupakan akses transportasi yang sangat penting bagi masyarakat Gunungpati, khususnya warga
Universitas Negeri Semarang UNNES dan sekitarnya, dikarenakan jalan ini digunakan sebagai salah satu jalur untuk keluar masuk kawasan UNNES dan
sekitarnya dalam melakukan berbagai aktivitas seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.
Di beberapa lokasi ruas jalan Sampangan-Banaran terdapat lereng yang cukup curam yang berpotensi terjadinya longsoran pada musim penghujan.
Bencana tanah longsor landslides menjadi masalah yang umum pada daerah yang mempunyai kemiringan yang curam Darsono et al., 2012. Menurut Sugito
et al. 2010, salah satu faktor penyebab longsoran yang sangat berpengaruh adalah bidang gelincir slip surface atau bidang geser shear surface. Bidang
gelincir berada di antara bidang yang stabil dan bidang yang bergerak atau bidang yang tergelincir.
Penanggulangan longsoran lereng di ruas jalan Sampangan-Banaran kecamatan Gunungpati, Semarang sebenarnya sudah dilakukan dari setiap
tahunnya, namun di setiap musim penghujan indikasi yang sama yakni rekahan pada permukaan jalan aspal yang menunjukkan arah gerakan massa tanah selalu
saja muncul secara perlahan Cahyo et al., 2013. Dari observasi yang telah dilakukan maka perlu adanya penelitian di
sepanjang ruas jalan Sampangan-Banaran kecamatan Gunungpati, Semarang untuk mengetahui struktur dan perlapisan tanah di lokasi tersebut. Dalam
penelitian ini digunakan metode geolistrik resistivity dengan konfigurasi pole- pole, karena konfigurasi ini memiliki keunggulan yaitu dapat menjangkau
kedalaman maksimum 90 dari panjang bentangannya sehingga dimungkinkan mempu mendeteksi jenis dan kedalaman batuan induk di lokasi tersebut. Metode
geolistrik ini merupakan salah satu metode geofisika untuk mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi dan mendeteksinya di permukaan bumi, menurut Reynolds 1997 metode ini tidak merusak lingkungan, biasanya relatif murah dan
mampu mendeteksi sampai kedalaman tertentu.
1.2 Rumusan Masalah