bawah  permukaan  tanah  kurang  begitu  baik  dan  jelas  untuk  diinterpretasikan, sehingga  perlu  dilakukan  pengolahan  data  lebih  lanjut  secara  Vertikal  Electric
Sounding  VES  dengan  menggunakan  software  IPI2win+IP  untuk  mendapatkan penampang  vertikal  1  dimensi  struktur  bawah  permukaan  yang  cukup  baik  dan
jelas. Pada software ini akan diperoleh hasil berupa grafik log dan tabel hubungan antara nilai resistivitas batuan dan kedalaman dalam bentuk 1 dimensi.
Untuk  tahap  pemodelan  struktur  bawah  permukaan  tanah  dengan menggunakan  software  Surfer  10  dan  CorelDraw  X5  yang  didapatkan  model
penampang  secara  2  dimensi.  Penggunaan  software  Surfer  10  ini  berfungsi sebagai  acuan  awal  pemodelan  penampang  2  dimensi  dimana  data  input  akan
dikoreksi  dan  diinterpolasi  secara  computing  pada  software  ini  sendiri  sebelum dilakukan  pemodelan  secara  manual  yang  lebih  jelas  dan  baik  dengan
menggunakan  software  CorelDraw  X5.  Pengolahan  model  menggunakan  kedua software ini yaitu dengan menggabungkan 2 titik sounding VES point atau lebih
hasil dari software IPI2win+IP yang sejajar dan searah dari titik satu dengan titik lainnya.
4.1.1 Hasil Pengolahan Data di Titik Pertama
Pada  titik  pertama  terdapat  2  lintasan  pengukuran,  yaitu  lintasan  1a  dan 1b. Pada lintasan 1a titik awal pada koordinat S 07
o
02’17.7” dan E 110
o
23’27.5” dengan  titik  akhir  pada  koordinat  S  07
o
02’13.2”  dan  E  110
o
23’27.0”. Hasil
pengolahan data resistivity pada lintasan 1a menggunakan software Res2DinV dan IPI2win+IP dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.
a
b Gambar 4.1  Hasil  Pengolahan  Data  Resistivity  Lintasan  1a  a  Penampang
2  Dimensi  dari  Software  Res2DinV  b  Pemodelan  1  Dimensi dari Software IPI2win+IP
Sedangkan  pada  lintasan  1b  titik  awal  pada  koordinat    S  07
o
02’17.3”  dan  E 110
o
23’27.8”  dengan  titik  akhir  pada  koordinat  S  07
o
02’12.5”  dan  E 110
o
23’27.5”.  Hasil  pengolahan  data  resistivity  pada  lintasan  1b  menggunakan software Res2DinV dan IPI2win+IP dapat dilihat pada Gambar 4.2.
a
b Gambar 4.2  Hasil Pengolahan Data  Resistivity  Lintasan 1b  a Penampang
2  Dimensi  dari  Software  Res2DinV  b  Pemodelan  1  Dimensi dari Software IPI2win+IP
Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  resistivity  menggunakan  software IPI2win+IP dan berdasarkan data  geologi daerah penelitian,  pada pengukuran di
titik  pertama  dapat  dikelompokan  jenis-jenis  batuan  bedasarkan  nilai  resistivitas di daerah penelitian sebagaimana pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Jenis Batuan Berdasarkan Nilai Resistivitas di Titik Pertama Nilai
Resistivitas Ωm
Jenis Batuan Kedalaman
Lintasan 1a m
Lintasan 1b m
21,3 - 46,2 Top SoilTanah Penutup
0 - 5 0 - 9,55
0,323 - 0,836 Pasir Tufaan basah
5 - 17,5 9,55 - 25,8
194 - 229 Batuan Breksi Vulkanik
Basalt dan Andesit 17,5 - 76,4
25,8 - 90,8 61,9 - 78
Batuan Lempung 76,4 - 113
90,8 - 113
4.1.2 Hasil Pengolahan Data di Titik Kedua
Pada titik kedua ini terdapat 2 lintasan pengukuran, yaitu lintasan 2a dan 2b. Pada lintasan 2a titik awal pada koordinat  S 07
o
02’11.8” dan E 110
o
23’27.2” dengan  titik  akhir  pada  koordinat  S  07
o
02’06.6”  dan  E  110
o
23’28.1”.  Hasil pengolahan data resistivity pada lintasan 2a menggunakan software Res2DinV dan
IPI2win+IP dapat dilihat pada Gambar 4.3.
a
b Gambar 4.3  Hasil  Pengolahan  Data  Resistivity  Lintasan  2a  a  Penampang
2  Dimensi  dari  Software  Res2DinV  b  Pemodelan  1  Dimensi dari Software IPI2win+IP
Sedangkan  pada  lintasan  2b  titik  awal  pada  koordinat  S    07
o
02’12.0”  dan  E 110
o
23’27.4”  dengan  titik  akhir  pada  koordinat  S  07
o
02’07.0”  dan  E 110
o
23’28.4”.  Hasil  pengolahan  data  resistivity  pada  lintasan  2b  menggunakan software Res2DinV dan IPI2win+IP dapat dilihat pada Gambar 4.4.
a
b Gambar 4.4  Hasil Pengolahan Data  Resistivity  Lintasan  2b  a Penampang
2  Dimensi  dari  Software  Res2DinV  b  Pemodelan  1  Dimensi dari Software IPI2win+IP
Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  resistivity  menggunakan  software IPI2win+IP dan berdasarkan data  geologi daerah penelitian,  pada pengukuran di
titik kedua ini dapat dikelompokan jenis-jenis batuan bedasarkan nilai resistivitas di daerah penelitian sebagaimana pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Jenis Batuan Berdasarkan Nilai Resistivitas di Titik Kedua Nilai
Resistivitas Ωm
Jenis Batuan Kedalaman
Lintasan 2a m
Lintasan 2b m
34 Top Soil
0 - 5,77 -
0,371 - 0,507 Pasir Tufaan
5,77 - 20 0 - 15,4
30,1 - 64,6 Batuan Lempung
20 - 78,5 15,4 - 74,4
83,6 - 92,1 Batuan Breksi Vulkanik
lapuk Konglomerat 78,5 - 113
74,4 - 133
4.1.3 Hasil Pengolahan Data di Titik Ketiga