Faktor apa sajakah yang menghambat pembinaan nilai toleransi

6. Faktor apa sajakah yang menghambat pembinaan nilai toleransi

beragama di Pondok Pesantren Annuriyyah Soko Tunggal? a. Pengurus Ustadz pengajar Selain mengajar di Pondok Pesantren Soko Tunggal, para guru juga bekerja pada siang hari. Selain itu juga terkadang para guru memiliki kepentinngan yang sifatnya mendadak dan penting. Sehingga terkadang para guru dan pengurus tidak dapat menemani pada saat kegiatan-kegiatan tertentu. Seperti kegiatan Bakti Sosial, untuk itu para santri diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan umat lain tanpa bimbingan dari para guru. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh salah seorang pengurus yang bernama Ustadz Adib: “Disini posisi kami para pengurus seperti saya, pak Masnun, kang Kisno juga kalau siang hari bekerja dan memiliki kesibukan lain selain mengajar ngaji. Sehingga yang terjadi itu kadang-kadang saya tidak bisa menemani para santri dalam beberapa kegiatan karene saya ada kepentingan lain.” Wawancara tanggal 2 Juni 2011. Hal serupa juga diungkapkan oleh salah seorang santri, mengenai ketidakhadiran guru dalam beberapa kegiatan. Berikut adalah pengakuan Teguh: “Memang benar kang, pada beberapa kegiatan memang ada guru yang tidak bisa ikut karena memiliki kesibukan sendiri. Tapi kami maklum kang, kan beliau itu juga punya keluarga jadi ya harus mencari nafkah.” Wawancara tanggal 4 Juni 2011. Hal inilah yang menghambat pembinaan nilai toleransi beragama di Pondok Pesantren Soko Tunggal. Karena guru tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh santri. b. Santri Mayoritas para santri sudah bekerja, hanya sebagian kecil yang masih sekolah dan kuliah. Sehingga terkadang santri yang terbentur dengan pekerjaannya tidak dapat mengikuti kegiatan Pondok pesantren. Hal itu jelas menjadikan santri memiliki kesempatan yang terbatas dalam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Soko Tunggal. Selain itu, karena kesibukan bekerja para santri menjadikan santri sering kecapekan. Sehingga terkadang malas-malasan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di pondok pesantren. Ini yang menghambat pembinaan nilai toleransi beragama di Pondok Pesantren Soko Tunggal. Hal ini sesuai dengan keterangan dari salah seorang pengurus pondok pesantren, pak Masnun: “Hambatan disini yang mempengaruhi pembelajaran adalah, banyak santri yang kerja, biasanya alas an kecapekan dan malas-malasan ikut ngaji, sehingga kadang-kadang mempengaruhi yang lain untuk tidak ikut ngaji.” Wawancara tanggal 2 Juni 2011. Hal serupa juga diungkapkan oleh salah seorang santri yang juga telah bekerja, yang bernama Dadik: “Iya kang, karena kami juga bekerja kemudian juga di pesantren sering ada kegiatan hingga larut malam, itu membuat saya kelelahan. Ya daripada ngaji malah ketiduran , makanya kang terkadang saya gak ikut ngaji.” Wawancara tanggal 8 Juni 2011. c. Sarana dan pra sarana Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengurus Pondok Pesantren, ternyata fasilitas yang terdapat di Pondok Pesantren Soko Tunggal sudah terdapat beberapa yang sudah mengalami kerusakan, dan harus segera diperbaiki. Salah satunya yaitu masjid Soko Tunggal, yang bangunan bagian plafonnya mulai keropos. Padahal sebagian besar kegiatan Pondok Pesantren dilaksanakan di masjid. Hal ini tentu dapat mengurangi kenyamanan dalam melaksanakan ibadah di Masjid Soko Tunggal. Selain itu pondokan untuk para santri, juga harus ditambah, agar dapat menampung lebih banyak santri yang ingin menjadi santri Pondok Pesantren Soko Tunggal ini. Hal ini sesuai dengan keterangan pengurus Pondok Pesantren, Ustadz Kisno: “Fasilitas di pondok pesantren ini sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk mendirikan pesantren, ada masjid, pondokan,dan fasilitas yang lain. Tapi beberapa fasilitas perlu mendapat perbaikan, seperti masjid meskipun masih kokoh tapi bagian atapnya sudah agak keropos. Kemudian pondokan santri perlu ditambah lagi agar dapat menampung santri yang lebih banyak.” Wawancara tanggal 4 Juni 2011.

B. Pembahasan

1. Latar Belakang Pondok Pesantren Soko Tunggal Melaksanakan