2. Multikulturalisme
a. Pengertian multikuturalisme
Selain istilah pluralisme, keberagaman dalam masyarakat juga erat kaitannya dengan istilah multikulturalisme. Pluralisme dan
multikulturalisme dipandang sebagai satu kesatuan yang berkaitan erat. Secara tegas akar kata yang dapat dipakai dalam memahami
multikulturalisme adalah kata kultur. Menurut Elisabeth B. Taylor, kultur merupakan budaya
universal bagi manusia dalam berbagai tingkatan yang diikuti oleh masyarakat. Sedangkan menurut Emile Durkheim, mengatakan bahwa
kultur merupakan segolongan masyarakat yang menganut sekumpulan simbol yang mengikat dalam sebuah masyarakat guna diterapkan.
Yamin, 2011: 20
Menurut Franz Boas Yamin,2011: 20, kultur merupakan hasil dari sebuah sejarah khusus manusia yang melewatinya secara bersama-
sama didalam golongannya. Sedangkan menurut Mary Douglas, kultur adalah sebuah cara yang digunakan oleh semua anggota dalam sebuah
masyarakat guna memahami siapa mereka dan untuk memberi arti pada kehidupan mereka. Yamin, 2011: 20.
Menurut Conra P. Kottak .Yamin, 2011: 20, Kultur sendiri memiliki beberapa karakter khusus yaitu:
1 Kultur adalah universal dan partikular
Universal berarti setiap manusia didunia ini mempunyai kultur, sedangkan particular berarti setiap kultur pada kelmpok masyarakat
beragam antara suku satu dengan yang lainnya.
2 Kultur adalah sesuatu yang dapat dipelajari.
3 Kultur adalah simbol yang dapat berbentuk verbal maupun non-
verbal. 4
Kultur dapat membentuk dan melengkapi sesuatu yang alami. Secara alamiah, manusia harus makan dan mendapatkan energi,
maka kultur mengajarkan pada manusia untuk memakan jenis apa, kapan waktunya dan bagaimana cara memakannya.
5 Kultur adalah sesuatu yang dapat digelar secara bersama-sama yang
menjadi atribut bagi individu sebagai anggota dari kelompok masyarakat.
Sedangkan pengertian dari multikulturalisme sendiri menurut Lawrence
Blum Andre,
2009: 14,
menyatakan bahwa:
Multikulturalisme meliputi sebuah pemahaman, penghargaan dan penilaian atas budaya seseorang, serta sebuah penghormatan dan
keingintahuan tentang budaya etnis lain. Multikulturalisme meliputi sebuah penilaian terhadap budaya-budaya orang lain, bukan dalam arti
menyetujui seluruh aspek dari budaya-budaya tersebut, melainkan mencoba melihat bagaimana sebuah budaya yang asli dapat
mengekspresikan nilai bagi anggota-anggotanya sendiri.
Menurut H.A.R. Tilaar Andre, 2009: 14, multikulturalisme merupakan upaya untuk menggali potensi budaya secara kapital yang
dapat membawa suatu komunitas menghadapi masa depan yang penuh resiko.
Menurut Dwicipta
Andre, 2009:
14, menyatakan
multikulturalisme tidak dipahami sebagai suatu doktrin politik dengan suatu kandungan program, maupun suatu aliran filsafat dengan
keketatan teori tentang ruang hidup manusia di dunia, melainkan suatu perspektif atau cara pandang tentang kehidupan manusia.
Dari definisi-definisi diatas disimpulkan oleh Andre 2009: 15, sebagai berikut: Bahwa Multikulturalisme disatu pihak merupakan
suatu paham, dan dipihak lain merupakan suatu pendekatan yang menawarkan paradigma kebudayaan untuk mengerti kebudayaan-
kebudayaan yang selama ini ada di tengah-tengah masyarakat didunia.
Multikulturalisme bukan merupakan cara pandang yang menyamakan kebenaran-kebenaran lokal, melainkan justru mencoba
membantu pihak-pihak yang saling berbeda untuk membangun sikap saling menghormati stu sama lain terhadap perbedaan-perbedaan dan
kemajemukan yang ada, agar tercipta perdamaian dan dengan demikian kesejahteraan dapat dinikmati seluruh umat manusia. Andre, 2009: 14.
Penekanan utama multikulturalisme adalah pada kesetaraan budaya. Secara tegas, multikulturalisme merupakan sebuah paham atau
situasi dan kondisi masyarakat yang tersusun dari banyak kebudayaan. Multikulturalisme merupakan perasaan nyaman yang dibentuk oleh
pengetahuan, dibangun oleh keterampilan yang mendukung sebuah satu proses komunikasi yang efektif, dengan setiap orang dari sikap
kebudayaan yang ditemui dalam setiap situasi yang melibatkan sekelompok orang dengan latar belakang budaya yang berbeda.
b. Jenis-Jenis multikulturalisme
Menurut Andre 2009, 15, multikulturalisme terbagi menjadi lima Jenis, yaitu:
1 Multikulturalisme isolasiaonis
Multkulturalisme jenis ini mengacu pada visi masyarakat sebagai tempat kelompok-kelompok budaya yang berbeda, menjalani hidup
mandiri dan terlibat dalam saling interaksi minimal sebagai syarat yang niscaya untuk hidup bersama.
2 Multikulturalisme akomodatif
Mengacu pada visi masyarakat yang bertumpu pada satu budaya dominan, dengan penyesuaian-penyesuian dan pengaturan yang pas
untuk kebutuhan budaya minoritas.
3 Multikulturalisme mandiri
Mengacu pada visi masyarakat dimana kelompok-kelompok budaya besar mencari kesetaraan dengan budaya dominan dan bertujuan
menempuh hidup mandiri dala suatu kerangka politik kolektif yang dapat diterima
4 Multikulturalisme kritis atau interaktif
Mengacu pada visi masyarakat sebagai tempat kelompok-kelompok kultural kurang peduli untuk menempuh hidup mandiri, dan lebih
peduli dalam menciptakan satu budaya kolektif yang mencerminkan dan mengakui perspektif mereka yang berbeda-beda.
5 Multikulturalisme kosmopolitan
Mengacu pada visi masyarakat yang berusaha menerobos ikatan- ikatan kultural dan membuka peluang bagi para individu yan kini
tidak terikat pada budaya khusus, secara bebas ikut ambil bagian dalam eksperimen-eksperimen antar kultur dan mengembangkan
satu budaya milik mereka sendiri.
F. Pondok Pesantren