47
4.3. Kondisi Sosial dan Ekonomi
Secara umum kondisi geografis Kabupaten karawang memberikan dampak yang beragam yaitu heterogenitas penduduk Kabupaten Karawang baik dilihat
dari kultur masyarakat, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian masyarakat.
A. Kependudukan
Penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun 2001 tercatat sebanyak 1.831.008 jiwa, sedangkan pada tahun 2005 tercatat
sebanyak 1.971.517 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk LPP sebesar 1,93 persen, atau sedikit lebih besar dibandingkan target yang diharapkan sebesar
1.889.874 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk tersebut bukan semata disebabkan oleh pertumbuhan alami kabupaten akan tetapi lebih dipengaruhi oleh migrasi dari
luar kabupaten yang datang sebagai tenaga kerja pada sektor jasa, industri dan perdagangan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah seluas 1.753,27 Km
2
maka angka kepadatan penduduk bruto Kabupaten Karawang mencapai
1.103 jiwaKm
2
.
Gambar 5. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2001 - 2004
Sedangkan berkaitan dengan produktivitas penduduk perlu diupayakan peningkatan kualitas penduduk agar dapat dioptimalkan sebagai salah satu modal
pembangunan.
880,000 890,000
900,000 910,000
920,000 930,000
940,000 950,000
960,000 970,000
980,000
2000 2001
2002 2003
2004 LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006
48
Gambar 6. Piramida Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2004
120,000 90,000
60,000 30,000
30,000 60,000
90,000 120,000
150,000
Laki-Laki Perempuan
Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006
Dari gambaran tersebut, tercatat bahwa penduduk perempuan saat ini berjumlah lebih besar dari penduduk laki-laki, akan tetapi jumlah tersebut
berbanding kontras dengan tingkat kualitas hidup penduduk perempuan, dimana kualitas sumber daya mereka masih rendah dibandingkan penduduk laki-laki pada
berbagai bidang pembangunan. Hal tersebut perlu diantisipasi dengan kebijakan – kebijakan pembangunan yang mengupayakan peningkatan kualitas hidup
perempuan.
B. Ketenagakerjaan
Kabupaten Karawang telah berkembang menjadi salah satu daerah kawasan industri di Jawa Barat. Adanya penambahan jenis industri PMA, PMDN
dan Non Fasilitas setiap tahunnya telah menjadikan Kabupaten Karawang sebagai daerah tujuan para pencari kerja baik secara regional maupun nasional. Hal ini
menyebabkan jumlah pencari kerja pun selalu bertambah setiap tahunnya. Apabila dihubungkan dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja yang selalu mengalami
penurunan, keadaan ini akan memberikan kesan yang negatif terhadap kinerja Pemerintah Daerah.
75 + 70 - 74
65 - 69 60 - 64
55 - 59 50 - 54
45 - 49 40 - 44
35 - 39 30 - 34
25 - 29 20 - 24
15 - 19 10 - 14
5 - 9
0 - 4
49
Tabel 3. Perkembangan Ketenagakerjaan Tahun 2001– 2005 No
Uraian Tahun
2001 2002
2003 2004
2005
1 Angkatan Kerja
755.527 830.404
848.185 753.270
na 2
Penduduk yang bekerja
678.335 669.408
670.314 608.490
na 3
Angkatan kerja mencari
pekerjaan 77.192
160.996 177.871
144.780 na
Angka sementara Sumber : BPS Kabupaten Karawang,2006
Dalam tabel tersebut di atas terlihat bahwa jumlah angkatan kerja yang bekerja mengalami peningkatan setiap tahunnya, sedangkan jumlah penduduk
yang bekerja mengalami penurunan. tergambar pula bahwa ternyata banyak angkatan kerja yang belum terserap oleh lapangan kerja yang ada. Masih
tingginya angka pengangguran di Kabupaten Karawang antara lain disebabkan oleh 1 banyaknya arus migrasi penduduk yang masuk dan menetap di Kabupaten
Karawang. 2 banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan terutama perusahaan-perusahaan garmen atau konveksi yang berskala import, 3 investasi
disektor manufaktur yang ada selama ini mengunakan teknologi tinggi padat modal sehingga hanya menyerap sedikit tenaga kerja, 4 terbatasnya tenaga kerja
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan industri manufaktur.
C. Kesejahteraan Sosial
Dengan dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tidak terlepas dari aspek budaya masyarakat Karawang, mata pencaharian sebagian besar penduduk
karawang berada pada lapangan pekerjaan sektor pertanian. Hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan lahan pertanian sebesar 51,11 persen dari keseluruhan luas
50 wilayah Kabupaten Karawang. Disamping itu terjadi sebaran penduduk miskin
seperti gambaran berikut :
Gambar 7. Peta Kluster Keluarga Miskin Kab. Karawang
Sumber : Bapeda Kab Karawang, 2006
Dari gambar di atas, data persentase KK miskin terhadap jumlah KK per kecamatan ditunjukan dengan zona warna sebagai berikut :
1. Zona hijau, jika persentase KK miskin suatu daerah berada pada interval dibawah atau sama dengan 21,26 persen.
2. Zona kuning, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval anatara 35,69 persen dan 21,26 persen.
3. Zona orange, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval antara 36,69 persen dan 55 persen.
4. Zona merah, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval lebih besar atau sma dengan 54,99 pesrsen.
51 Sedangkan asumsi pemeringkatan KK miskin tersebut didasarkan atas
asumsi bahwa : a. 21,26 pesrsen adalah median antara prosentase terendah 6,84 pesrsen dan
rata-rata kabupaten 35,69 pesrsen. b. 54,99 persen adalah median antara prosentase tertinggi 74,29 persen dan
rata-rata kabupaten 35,69 persen c. 6,84 persen adalah nilai terendah minimal
d. 74,29 persen adalah nilai tertinggi maksimal Kemudian jumlah keluarga prasejahtera alek dan non alek pada tahun
2001 tercatat sebanyak 175.975 KK masing-masing sebanyak 131.102 KK dan 44.873 KK. Pada tahun 2004 jumlah keluarga prasejahtera alek tercatat sebanyak
135.862 KK dan jumlah keluarga prasejahtera non alek sebanyak 46.448 KK sehingga secara keseluruhan jumlah keluarga prasejahtera yang ada berjumlah
182.310 KK. Gambaran tersebut dapat dijadikan dasar untuk penetapan kebijakan
pengembangan sektor pembangunan agar dapat dihindari kesenjangan pertumbuhan antar sektor termasuk kesenjangan kesejahteraan masyarakat yang
berkaitan dengan income perkapita masyarakat yang tidak seimbang. Untuk lebih fokus terhadap kegiatan yang akan ditentukan serta
keberhasilan yang ingin diraih khususnya pada aspek target pencapaian IPM,
maka ditetapkanlah target yang meliputi target jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Target tersebut pada akhirnya diakselerasikan dengan target
Propinsi Jawa Barat yaitu angka IPM 80 pada tahun 2010. Dengan rumusan
52 tersebut, maka dalam penetapan target jangka menengah bermuara pada kurun
lima tahun mendatang sebagaimana target dalam tabel 3. Sejalan dengan uraian tersebut, maka kebijakan pembangunan jangka
panjang dan jangka menengah harus lebih diorientasikan pada upaya peningkatan kesejahteraan berbasis IPM yang diselaraskan dengan pencapaian Visi dan Misi
yang telah ditetapkan.
Tabel 4. Rencana Pencapaian IPM Kabupaten Karawang Tahun 2006-2010
Indikator Komponen
Target Capaian 2006
2007 2008
2009 2010
IPM 71,93
73,66 76,20
78,36 80,00
AHH 66,50
66,75 67,00
67,25 67,40
AMH 90,50
92,75 94,05
96,95 98,80
RLS 7,70
8,05 8,40
8,65 9,00
PPP 600,00
610,55 635,10
650,30 662,00
Sumber : Bapeda Kab Karawang,2006
Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut memperlihatkan tingkat keberhasilan pencapaian IPM dari yang ditargetkan sebagaimana dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 5. Perkembangan Indek Pembangunan Manusia Tahun 2001 dan Tahun 2005
No Komponen
Indikator Capaian
2001 2002
2003 2004
2005
1 Angka Harapan
hidup tahun 64,04
65,70 65,75
66,12 66,48
2 Angka Melek Huruf
AMH 87,65
87,82 87,86
87,98 88,40
3 Rata-rata lama
sekolah tahun 5,70
6,01 6,40
6,61 6,85
4 Purchasing Power
Party PPP Rp.000kapita
518,00 524,20
526,17 530,36
543,36 I P M
62,18 63,84
64,33 65,04
65,82 Sumber : BPS Kabupaten Karawang,2006
53
59 60
61 62
63 64
65 66
67
2001 2002
2003 2004
2005
Tahun Persen
Capaian IPM Target IPM
Gambar 8. Grafik Perkembangan IPM Tahun 2001 – 2005
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2006
Dari tabel di atas terjadi perkembangan capaian khus usnya pada indikator- indikator ekonomi, namun secara umum masih terdapat dampak dari wujud
pelaksanaan pembangunan daerah yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan umum yang dinilai belum tercapai secara oftimal.
Derajat tingkat perekonomian penduduk di Kabupaten Karawang dapat dilihat pada indikator-indikator yang juga mencerminkan kesejahteraan selama
kurun waktu 2001 sampai 2004. Indikator-indikator pembangunan bidang ekonomi dapat dilihat pada PDRB, jumlah penduduk dan PDRB Perkapita,
distribusi PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku dan harga konstan, dan laju pertumbuhan ekonomi. PDRB, jumlah penduduk dan PDRB perkapita dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6. PDRB Jumlah penduduk dan PDRB Perkapita
No. Uraian
Tahun 2001
2002 2003
2004
1. PDRB Harga berlaku
Milyar 9.620
11.346 12.866
14.684 2.
PDRB Harga Konstan Milyar
3.079 3.225
3.380 3.565
3. Jumlah Penduduk
Pertengahan Tahun 1.800.553
1.826.182 1.897.641
1.934.274 4.
PDRB Perkapita, harga 5.293.863
6.143.338 6.843.273
7.664.004
54
Berlaku Rp 5.
PDRB Perkapita, harga Konstan Rp
1.694348 1.746.306
2.797.646 1.860.455
Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006
Dari tabel di atas, pada Tahun 2004 PDRB perkapita penduduk berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 7.664.004,- sedangkan PDRB perkapita
berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 1.860.0455,- Hal ini mengalami penurunan dibanding pada Tahun 2003, akan tetapi naik jika dibandingkan pada periode
tahun sebelumnya yaitu Tahun 2001 dan Tahun 2002.
D. APBD Kabupaten Karawang
Untuk mengetahui kemampuan pembiayaan pembangunan daerah di Kabupaten karawang, berikut ini kami uraikan gambaran garis besar APBD
Kabupaten Karawang Tahun 2006 :
Tabel 7. APBD Kabupaten Karawang Tahun 2006
RAPBD SETELAH DIKURANGI GAJI 560,721 M
PRIORITAS PEMBANGUNAN
1. RENCANA PENDAPATAN
930 M
2. RENCANA PENGGUNAAN
a
. BELANJA GAJI 369,297 M
b
. BELANJA NON GAJI 159.242 M atau 28,40
c.
BELANJA PEMBANGUNAN 401,478 M atau 71,60
1 PENDIDIKAN 2 KESEHATAN
3 EKONOMI KERAKYATAN
4
AGAMA KEMASYARAKATAN
55
Rencana Pendapatan
NO URAIAN
TARGET RENCANA
BERTAMBAH TAHUN 2005
TAHUN 2006 BERKURANG
1 BAGIAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
84,861,162,731,00 78,296,717,250,00
96,564,445,481,00 2
BAGIAN DANA PERIMBANGAN
483,275,250,000,00 694,937,140,000,00
211,661,890,000,00 3
BAGIAN LAIN – LAIN
PENERIMAAN YANG SAH
114,443,076,000,00 80,505,277,350,00
33,937,798,650,00 JUMLAH PENDAPATAN
MURNI 682,579,488,731,00
853,739,134,600,00 171,159,645,869,00
4 SISA
PERHITUNGAN TAHUN LALU
36,302,511,269,00 853,739,134,600,00
171,159,645,869,00 TOTAL
718,882,000,000,00 930,000,000,000,00
211,118,000,000,00
Sumber : Bapeda Kab Karawang, 2006
Dari tabel di atas, terjadi kenaikan rencana pendapatan dan APBD Kabupaten Karawang dari tahun 2005, dengan belanja pembangunan sebesar
71,60 persen yang diarahkan pada skala prioritas bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan agama serta kemasyarakatan.
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH