Analisa hasil belajar Pembahasan

sekitar sekolah juga lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas, sehingga siswa mempunyai ruang gerak yang lebih luas, sehingga suasana belajar terasa lebih menyenangkan. Pernyataan tersebut selaras dengan Kumaidi dalam Isnaeni 2007, yang menyatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar atas kemauannya sendiri, tanpa disuruh-suruh, dengan usaha keras dan serius meskipun kegiatan tersebut melelahkan, kegiatan belajar akan tetap dilakukan siswa dengan senang dan penuh semangat. Belajar dengan suasana menyenangkan menyebabkan otak mudah menerima materi dan materi dapat terekam lama dalam ingatan Darsono 2000.

2. Analisa hasil belajar

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar pretes postes kelas perlakuan sebesar 83,8, sedang pada kelas pembanding rata-rata hasil belajar pretes postes sebesar 78,7. Berdasarkan tabel 6 halaman 29, hasil uji t signifikan atau dapat ditafsirkan hasil belajar kelas perlakuan nyata lebih tinggi dibanding dengan kelas pembanding. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh adanya ketertarikan siswa selama pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar materi pencemaran lingkungan dengan metode investigasi kelompok. Ketertarikan siswa muncul karena adanya pengalaman baru yang diterima oleh siswa saat pembelajaran. Pembelajaran dengan model investigasi kelompok dapat melatih siswa untuk memecahkan masalah yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah yang dijumpai sehari-hari sehingga siswa dapat melihat, mengamati dan merasakan sendiri secara langsung materi pelajaran yang di pelajari, bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan diskusi, menghasilkan laporan, serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Ibrahim dan Nur 2004 model pembelajaran investigasi kelompok dapat membantu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki siswa secara efektif, meningkatkan produktivitas siswa dalam pembelajaran,serta melatih siswa berfikir kritis. Tabel 7 halaman 31 juga dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan belajar kelas perlakuan 100 , lebih tinggi jika dibandingkan dengan persentase ketuntasan belajar kelas pembanding yang hanya sebesar 78. Pada kelas perlakuan tidak terdapat siswa yang belum mencapai nilai ≤ 75 yang merupakan nilai minimal ketuntasan belajar individu. Pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar pada materi pencemaran adalah pembelajaran nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat menerapkan langsung ilmunya dalam praktek kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran langsung yang menggunakan lingkungan dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran karena pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Kenyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Goetz dalam Departemen Pendidikan Nasional 2004b yang dalam penelitiannya melaporkan bahwa kemahiran keterampilan saja tidak cukup menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, namun diperlukan umpan balik aktivitas yang relevan. Dengan aktivitas yang cukup dalam berinteraksi dengan lingkungan, maka siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bertahan lama dalam ingatannya. Dengan demikian, hasil belajar siswa juga akan menjadi lebih optimal. Pada kelas pembanding yang menggunakan metode ceramah diperoleh rata-rata hasil belajar yang relatife lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas perlakuan yaitu sebesar 81,6. Pada kelas pembanding juga terdapat 9 siswa yang belum mencapai nilai minimal ketuntasan belajar individu. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih menekankan pada penguasaan materi pokok tanpa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran menuntut siswa dapat menguasai konsep dan teori secara lebih mendalam , sehingga sebagian besar guru menjelaskan materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Siswa hanya memperoleh informasi dari buku pelajaran. Kondisi ini apabila terjadi secara terus- menerus dapat menyebabkan kejenuhan pada siswa, sehingga hasil belajar siswa yang diperoleh tidak optimal. Mulyasa 2004 berpendapat bahwa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, siswa dituntut untuk tidak hanya mengandalkan diri dari yang terjadi di dalam kelas , tetapi harus mampu dan mau menelusuri aneka sumber belajar yang diperlukan. Selain itu guru juga perlu memperkaya diri dengan pengetahuan, model dan strategi pembelajaran yang memungkinkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini diperkuat Saptono 2003 yang menjelaskan bahwa pembelajaran Biologi lebih dari sekedar kumpulan fakta-fakta ataupun konsep, karena dalam Biologi terdapat kumpulan proses dan nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam kehidupan nyata.

3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN INVESTIGASI KELOMPOK DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI EKOSISTEM

0 11 126

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM.

0 3 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pada Kelas VII F SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

0 1 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pada Kelas VII F SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

0 3 14

Panduan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar SMP

15 92 44

(ABSTRAK) PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KRAMAT TEGAL.

0 0 2

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KRAMAT TEGAL.

0 2 102

(ABSTRAK) PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN JAS DI SMP 24 SEMARANG.

0 0 1

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN JAS DI SMP 24 SEMARANG.

0 1 117

B PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR

0 0 22