hidup, l pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dan m kalender pendidikan.
2. Pengembangan kurikulum diukur dengan inidikator : a pengembangan silabus, b prinsip pengembangan silabus, c langkah-langkah pengembangan silabus, d
tujuan pembelajaran dalam RPP, e prinsip pengembangan RPP, f rumusan indikator, g fungsi indikator, h pengembangan konsep, i pendekatan
pembelajaran, j bahan ajar, k penilaian, l prinsip penilaian, m kisi-kisi penilaian, n instrumen penilaian, o kriteria ketuntasan minimum.
3. Implementasi kurikulum yang diukur melalui indikator : a tanggapan terhadap respons peserta didik, b penampilan di kelas, c membuka pelajaran, d
penggunaan strategi diskoveri inkuiri, e mengekplorasi siswa, f mengelaborasi siswa, g melakukan konfirmasi, h menutup pembelajaran, i melaksanakan
ulangan, j melaksanakan remedial dan k laporan hasil belajar.
2.3. Motivasi
2.3.1. Konsep Motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di
dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Menurut Robbins 2002: 55 “motivasi adalah keinginan
untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu”.
Slamet dalam Kalir i 2008: 22 menjelaskan bahwa “motivasi adalah proses
psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang”. Berdasarkan pengertian ini tampak bahwa motivasi berhubungan
dengan kekuatan atau dorongan yang berada di dalam diri manusia dan tidak terlihat dari luar. Dengan demikian kiranya dapat dimengerti bahwa tidaklah mudah utuk
mempelajari motivasi itu karena motivasi tidak dapat dilihat, bahkan adakalanya tidak disadari, motivasi yang berbeda bisa saja tampil dalam bentuk tingkah laku
yang sama, dan sebuah tingkah laku bisa dilandasi oleh beberapa motivasi sekaligus. Sementara itu Sardiman 2011: 74 mengemukakan bahwa motivasi
merupakan sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergelayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau
keinginan. Pendapat yang lain
dikemukakan oleh Hasibuan 2003: 95, “motif adalah suatu perangsang keinginan want dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang;
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai”. Hasibuan juga mengutip pendapat Harold Koontz yang mengartikan bahwa
“motivations refers to the drive and effort to satisfy a want or goal” motivasi mengacu pada dorongan dan usaha
untuk memuaskan suatu kebutuhan atau mencapai suatu tujuan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa motivasi adalah suatu energi di dalam diri
seseorang yang mempengaruhi atau mendorongnya untuk berperilaku atau bertindak untuk mencapai suatu tujuan, baik disadari maupun tidak.
Dimyati dan Mudjiono 2013: 86 menggolongkan motivasi menjadi dua jenis a. Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-
motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. b. Motivasi sekunder, adalah motivasi yang dipelajari. Perilaku manusia tidak hanya
terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetapi juga faktor-faktor sosial. Maknun 2012: 37 membedakan motivasi menjadi dua yaitu: 1 motivasi
intrinsik yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu itu sendiri. 2 motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari lingkungan. Senada dengan pendapat
Maknun, Sardiman 2011: 89 menjelaskan bahwa : a. Motivasi intrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Yang termasuk faktor intrinsik adalah kepribadian,
sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan serta cita-cita. b. Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Yang termasuk faktor ekstrinsik adalah pengaruh pimpinan, kolega, teman sejawat, tuntutan organisasi atau tugas dan faktor lain yang sangat
kompleks.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : 1 kebutuhan, 2 dorongan, dan 3 tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan Dimyati, 2013: 80. Sardiman 2007:74 menguatkan pendapat ini dengan menyatakan bahwa
motivasi akan selalu berkait dengan soal kebutuhan. Sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan. Kebutuhan ini timbul karena
adanya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi atau rasa ketegangan yang menuntut suatu kepuasan.
2.3.2. Teori Motivasi