APLIKASI KITIN DAN KITOSAN

secara selektif memisahkan laktosa dan garam-garaman. Beberapa penerapan teknik ultrafiltrasi lainnya adalah pemisahan dan pemekatan enzim, protein atau pektin; pemekatan sukrosa dan pasta tomat; pada industri keju; penanganan pada pengolahan air untuk memisahkan bakteri dan kontaminan lain. Fellows, 1990.

E. APLIKASI KITIN DAN KITOSAN

Dalam aplikasinya enzim kitin deasetilase dapat mengkatalisa perubahan kitin menjadi kitosan, sehingga dapat bermanfaat di dalam berbagai industri, antara lain sebagai perekat, pemurnian air minum daya koagulasi, sebagai senyawa pengkelat, meningkatkan zat warna dalam industri kertas, tekstil dan pulp Angka Suhartono, 2000. Banyak manfaat dari penggunaan kitin dan kitosan tetapi Sandford 1988, mengklasifikasikan beberapa kegunaan dari kitosan antara lain, dalam bidang medis sebagai: agen hemostatis, agen hipokolesterolemik, bahan pembalut luka, dan fiber dalam benang bedah. Pada produk perawatan tubuh, kitosan digunakan sebagai biopolimer kationik non-toksik pada produk kosmetik khususnya untuk perawatan rambut dan kulit. Pada bidang pertanian; sebagai agen flokulasi pada pakan ternak, humektan dan bahan pelapis bibit sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Pada bidang bioteknologi, dengan sifat kitosan yang non-toksik, bentuk penggunaannya yang beragam, dan sifat uniknya, kitosan secara komersil digunakan sebagai zat imobilisasi enzim seperti glukosa isomerase dan sel. Pada bidang pengelolaan limbah, kitosan memiliki peran besar sebagai flokulan kationik non-toksik dalam penanganan limbah dan sebagai senyawa pengkelat pada logam yang bersifat toksik logam berat dan radioaktif. Secara lebih luas lagi, Hirano 1988 menjabarkan penerapan kitin, kitosan dan turunannya dalam 14 klasifikasi berikut : 1. Kitin, berguna dalam : mempercepat proses penyembuhan luka, menjadi bahan kulit tiruan buatan, sebagai fiber dalam benang bedah, sebagai substrat untuk kitinase dan lisozim koloidal kitin, sebagai bahan tambahan pada pakan ternak, pupuk fungsional, dan sebagai vibrator untuk audio speaker. 2. Kitosan, berguna dalam : faktor pemercepat fermentasi kompos, aktivator pada sel tumbuhan, bahan tambahan pada pangan, zat pereduksi kolesterol dalam darah, bahan campuran pada cat kayu alat instrumen musik, zat absorben pada air, bahan campuran pada produk perawatan rambut, bahan kertas dan fiber, flokulan pada pengolahan air limbah. Hal ini diterangkan pula oleh Lang dan Clausen 1988. 3. Alkali-kitin, berguna dalam bahan pertengahan dalam sintesis kimiawi. 4. Polielektrolit kompleks, berguna sebagai zat koagulan “flonac” dalam penanganan air limbah. 5. Metal Chelate, berguna dalam membuang logam-logam toksik logam berat dan radioaktif. Sandford, 1988. 6. Turunan yang berikatan dengan N-arylidene atau N-alkylidene, berguna dalam : bahan pembentuk gel, imobilisasi enzim dan mikroba, bahan pelekat pada sel bebas untuk pengamatan menggunakan mikroskop elektron. 7. Turunan yang berikatan dengan N-acyl, berguna dalam : media afinitas dan kromatografi, membran dalam untuk proses dialisis dan ultrafiltrasi, bahan kertas dan fiber, organ tubuh buatan tiruan lensa kontak, bahan pembuluh buatan. 8. Turunan yang berikatan dengan Deoxyhalo, berperan dalam bahan pertengahan pada sintesis organik. 9. Turunan yang berikatan dengan N-alkyl, berguna dalam zat penghambat inhibitor pertumbuhan bakteri, fungi dan patogen. 10. Turunan yang berikatan dengan O-carboxy atau O-hydroxy-alkyl berguna sebagai : bahan pengemulsi, bahan penahan kelembaban, bahan tambahan pada produk perawatan kulit carboxymethylchitin. 11. Turunan yang berikatan dengan depolimerisasi, berguna sebagai : bahan pelapis bibit untuk meningkatkan hasil panen, yang diterangkan lebih lanjut oleh Struszczyk et. al., 1988, immuno-adjuvant untuk kanker, sebagai bahan yang dapat membuang endotoksin dan asam nukleat. 12. Turunan yang berikatan dengan O-acyl, berguna sebagai zat pengemulsi emulsifier. 13. Turunan yang berikatan dengan O-Sulfonyl, berguna sebagai bahan pertengahan dalam sintesis deoxyhalo, dan turunan deoxy. 14. Turunan yang berikatan dengan sulfat, posporilasi dan nitrat : sebagai zat stabilizer pada emulsi cth: glikol kitosan sulfat yang dijelaskan oleh Shiseido dalam Lang 1988, zat anti koagulan, adsorben senyawa uranium pada air laut reaksi dengan posporilasi, komponen peledak reaksi dengan nitrat.

III. METODOLOGI PENELITIAN