Tujuan Pemberian Penguatan Kajian Teori

27 kalimat untuk memperjelas susunan kata-kata yang ada, sehingga siswa dapat mengerti kemampuan dan alasan mengapa guru memberikan penguatan tersebut. Contoh: “saya sangat menghargai pendapatmu”, dan “pikiranmu sangat cerdas”. Murni, dkk 2010: 123 menyatakan bahwa penguatan verbal dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yakni: a. Kata- kata, seperti: “bagus”, “ya”, “tepat”, “betul”, “bagus sekali”, dan sebagainya. b. Kalimat, seperti: “pekerjaanmu bagus sekali”, “caramu memberi penjelasan baik sekali”, dan sebagainya. Hurlock 1990: 90 menyatakan bahwa apapun bentuk penguatan yang digunakan, pada dasarnya penguatan harus sesuai dengan perkembangan anak. Hal ini akan menimbulkan keefektivan dari penguatan itu sendiri.Maka dari itu untuk penguatan verbal seharusnya dilakukan sesuai tahap perkembangan siswa. Baik penguatan verbal berupa kata maupun kalimat sebaiknya disampaikan dengan tepat dan benar sesuai perkembangan bahasa anak dan usia. Secara garis besar dari uraian tersebut di atas komponen penguatan verbal terdiri dari kata dan kalimat.

2.1.9 Tujuan Pemberian Penguatan

Dalam pemberian penguatan, perlu diketahui tujuan yang akan diperoleh. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya guru tidak sekedar memberikan penguatan saja, akan tetapi mengetahui benar tujuan yang harus dicapai. Karena dengan tujuan itu sendiri akan menjadi arah bagi guru dalam melangkah. Secara garis besar pemberian penguatan sebagai respon positif bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan perbuatan positif yang siswa lakukan dalam 28 kegiatan belajarnya, sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah dicapainya. Secara terperinci Saidiman1997 dalam Uno 2010: 168 menyatakan bahwa keterampilan memberikan penguatan bertujuan untuk: 1 meningkatkan perhatian siswa; 2melancarkan atau memudahkan proses belajar; 3 membangkitkan dan mempertahankan motivasi; 4 mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang produktif; 5 mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar; 6 mengarahkan pada cara berpikir yang baikdivergen dan inisiatif pribadi. Selanjutnya menurut Marno dan Idris 2008: 133 menjelaskan bahwa “Pemberian penguatan apabila dilakukan dengan cara dan prinsip yang tepat dapat mengefektifkan pencapaian tujuan penggunaannya. Adapun tujuan penggunaan penguatan adalah: a meningkatkan perhatian siswa dalam proses belajar; b membangkitkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi belajar siswa; c mengarahkan pengembangan berpikir siswa ke arah berpikir divergen; d mengatur dan mengembangkan diri anak sendiri dalam proses belajar; e mengendalikan serta memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif serta mendorong muncul nya tingkah laku yang produktif”. Pendapat tersebut diperkuat oleh Mulyasa 2010: 78 yang mengatakan bahwa penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif. 29 Dari pendapat tersebut, secara garis besar pemberian penguatan bertujuan untuk: 1 meningkatkan motivasi dan atusias siswa dalam belajar, 2 mengontrol perilaku yang negatif, 3 menumbuhkan rasa percaya diri siswa, dan 4 memelihara iklim kelas yang kondusif.

2.1.10 Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan