Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan Kajian Teori

29 Dari pendapat tersebut, secara garis besar pemberian penguatan bertujuan untuk: 1 meningkatkan motivasi dan atusias siswa dalam belajar, 2 mengontrol perilaku yang negatif, 3 menumbuhkan rasa percaya diri siswa, dan 4 memelihara iklim kelas yang kondusif.

2.1.10 Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan

Meskipun pemberian penguatan sifatnya sederhana dan dapat berdampak positif pada siswa, terkadang pemberian penguatan juga dapat membuat siswa enggan belajarkarena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikehendaki dan perilaku siswa. Untuk itu guru harus memperhatikan prinsip- prinsip dalam pemberian penguatan agar tidak terjadi kesalahan dalam penerapanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Soemantri dan Permana 19981999: 277 yang menyatakan ada beberapa hal yang penting yang dapat dijadikan pedoman sebagai prinsip guru dalam memberikan suatu penguatan kepada siswa, adapun prinsip tersebut adalah: 1 dilakukan dengan hangat dan semangat; 2 memberikan kesan positif kepada peserta didik; 3 berdampak terhadap perilaku positif; 4 dapat bersifat pribadi atau kelompok; 5 hindari penggunaan respon negatif. Usman 2010: 84 menjelaskan bahwa terdapat tiga prinsip penggunaan penguatan dalam pembelajaran, yakni: 30 a Kehangatan dan Keantusiasan Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. b Kebermaknaan Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya. c Menghindari Penggunaan Respons yang Negatif Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respons negatif yang diberikan guru berupa komentar, bercanda menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa tidak dapat memberikan jawaban yang diharapkan, guru jangan langsung menyalahkannya, tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa lain. Sedangkan Sa’ud 2010: 66 mengatakan bahwa “Prinsip-prinsip keterampilan memberi penguatan yaitu: a kehangatan dan antusias; b kebermaknaan; c menghindari respon yang negatif; d penguatan pada perseorangan; e penguatan pada kelompok siswa; f penguatan yang diberikan dengan segera; g penguatan yang diberikan secara variatif ”. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Djamarah 2010: 123-4 mengungkapkan empat prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan penguatan kepada siswa, dengan harapan pemberian penguatan dapat dilakukan secara tepat, yaitu: a Hangat dan antusias Kehangatan dan keantusiasan guru dalam pemberian penguatan kepada siswa memiliki aspek penting terhadap tingkah laku dan hasil belajar siswa. Kehangatan dan keantusiasan adalah bagian yang tampak dari interaksi guru dengan siswa. b Hindari penggunaan penguatan negatif Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah motivasi, penampilan, dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial, karena itu sebaiknya dihindari. Banyak 31 akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya: siswa menjadi frustasi, menjadi pemberani, dan peristiwa akan terulang kembali. c Penggunaan yang bervariasi Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun caranya, dan diberikan secara hangat dan antusias. Pemberian penguatan juga akan bermanfaat bila arah pemberiannya bervariasi. d Bermakna Agar setiap pemberian penguatan menjadi efektif, maka harus dilaksanakan pada situasi dimana siswa mengetahui adanya hubungan antara pemberian penguatan terhadap tingkah lakunya dan melihat, bahwa itu sangat bermanfaat. Selanjutnya, dalam pelaksanaannya menurut Soemantri dan Permana 19981999: 276 guru harus pula memperhatikan hal-hal penting antara lain: 1 gunakan jenis penguatan secara bervariasi; 2 jangan menunda pemberian penghragaan, karena akan menjadi tidak berguna; 3 penguatanpun dapat diberikan kepada respons peserta didik yang salah, dalam arti menanggapi keberanian peserta didiknya. Dengan demikian, pemberian penguatan verbal dalam kegiatan pembelajaran oleh guru kepada siswa harus sesuai dengan prinsip penggunaan penguatan agar tujuan pemberian penguatan verbal dapat tercapai dengan baik sehingga motivasi dan antusias siswa dapat bertambah.

2.1.11 Cara Penggunaan Penguatan