Validitas Instrumen Instrumen Penelitian

59 Dimensi Indikator No. Item Jumlah Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Dari dalam individu 8, 9, 10, 11 7, 12 6 Dari luar individu Adanya harapan dan cita-cita masa depan Belajar penuh semangat 14, 16, 18 13, 15, 17 6 Berusaha menjadi lebih baik Keyakinan mencapai tujuan belajar Adanya penghargaan dalam belajar Penghargaan verbal 20, 21, 22, 24 19, 23 6 Penghargaan non verbal Adanya keinginan yang menarik dalam belajar Keinginan mendalami materi secara mandiri 26, 28, 30 25, 27, 29 6 Tekun dalam menghadapi tugas Memperhatikan penjelasan dari guru Adanya lingkungan belajar yang kondusif Lingkungan sekolah 31, 34 32, 33, 35, 36 6 Lingkungan keluarga Lingkungan masyarakat Total 19 17 36 Sumber: Uno, Hamzah. B. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 23

3.6.1 Validitas Instrumen

Instrumen yang baik harus lolos uji validitas. Uji validitas menunjukkan tingkat keandalan suatu instrumen. Arikunto 2010: 211 ”Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara 60 tepat”. Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Instrumen tersebut diujicobakan pada siswa di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi. Data hasil uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk mengetahui perolehan skor guna menghitung hasil uji coba lampiran 8. Dalam menghitung validitas hasil uji coba penulis menggunakan program Statistical Product and Service Solutions SPSS versi 17. Dalam pengujian validitas item angket uji coba pemberian penguatan verbal dan angket uji coba motivasi belajar, diketahui n=32 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. Dalam perhitungan validitas hasil uji coba penulis menggunakan program SPSS versi 17. Langkah-langkah dalam menghitung uji validitas melalui program SPSS menurut Priyatno 2010: 118- 9 yaitu “pilih Analyze – Correlate – Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two- tailed”. Untuk hasil output uji validitas dapat dibaca pada lampiran 9. Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n = 32 dengan dk = n-2 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361 . “Suatu item dikatakan valid yaitu manakala nilai dari r hitung r tabel ” Priyatno, 2010: 120. Oleh karena itu, nilai r hitung dari masing-masing item pada output Correlations dibandingkan dengan nilai r tabel agar diketahui item yang valid. Rekap hasil perhitungan uji validitas terdapat pada lampiran 10. 61 Berdasarkan rekap hasil perhitungan uji validitas, terdapat beberapa item yang valid dan yang tidak valid. Dari 35 item pada angket penguatan verbal yang telah diuji cobakan, terdapat 27 item pernyataan yang valid, yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35.. Sementara itu, terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu item nomor 5, 11, 14, 21, 22, 25, 28, 29. Sedangkan pada angket motivasi belajar, dari 36 item yang telah diuji cobakan terdapat 24 item yang valid yaitu nomor 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35.. Sementara item yang tidak valid ada 10, yaitu nomor 1, 3, 8, 10, 12, 14, 15, 17, 19, 23, 32, 36. 3.6.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto 2010: 221. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno 2010: 97. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha. pengujian reliabilitas ini menggunakan software Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17. Langkah-langkah uji reliabilitas yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability Analiysis. Pada kotak dialog Reliability Analyze, item-item yang valid dimasukkan pada kotak items. Selanjutnya pada Statistics, pada bagian Descriptives for pilih Scale if item deleted. Kemudian 62 Continue, pada Model pilih Alpha lalu OK. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistics dilihat angka pada Cronbach’s Alpha Priyatno, 2010: 121-2. Output hasil perhitungan reliabilitas terdapat pada lampiran 11. Sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut, data yang dimasukkan harus dipastikan hanya data item yang valid saja. Menurut Sekaran dalam Priyatno 2010: 98 , “Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik”. Dari pendapat di atas dapat diambil keputusan jika r 11 0,6 maka reliabel, sedangkan jika r 11 0,6 maka tidak reliabel. Dalam penelitian ini, perhitungan dari 27 item penguatan verbal yang valid didapatkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,935. Dapat diketahui bahwa data hasil uji coba angket penguatan verbal dinyatakan lolos uji reliabel, karena dapat dibuktikan dengan 0,935 0,6. Sedangkan dari 24 item motivasi belajar yang valid didapatkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,882, maka diketahui bahwa data hasil uji coba angket motivasi belajar dinyatakan lolos uji reliabel. Hal ini dibuktikan dengan 0,882 0,6. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka reliabilitas angket dinyatakan baik karena lebih dari 0,8. Dengan demikian 27 item pada angket penguatan verbal dan 24 item angket motivasi belajar yang telah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. 63

3.7 MetodeAnalisis Data