47 variabel independen bebas dan variabel dependen terikat. Penelitian ini
meneliti tentang pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan:
X : pemberian penguatan verbal
Y : motivasi belajar
3.2 Populasi
Sugiyono 2013: 119 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Sukardi
2014: 53 menyatakan bahwa populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas V SD
Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas yang berjumlah 224 orang dengan rincian sebagai berikut:
X Y
48 Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus
Krida Mandala Purwokerto Selatan Jumlah Siswa
kelas V 1.
SD Negeri 1 Karangpucung 31
2. SD Negeri 2 Karangpucung
38 3.
SD Negeri 3 Karangpucung 20
4. SD Negeri 4 Karangpucung
36 5.
SD Negeri 5 Karangpucung 22
6. SD Negeri 1 Tanjung
20 7.
SD Negeri 2 Tanjung 22
8. SD Negeri 3 Tanjung
35 Jumlah siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus
Krida Mandala Purwokerto Selatan 224
Sumber: Data studi pendahuluan di SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
3.3 Sampel dan Teknik Sampling
Sugiyono 2013: 120 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Menurut Sugiyono 2013: 122 teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling
pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
49 a
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik Probability Sampling antara lain: simple random sampling, proportionate stratified random sampling,
disproportionate stratified random, area cluster sampling sampling menurut daerah.
b Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Nonprobability Sampling
meliputi: sampling sistematis, kuota, insidental, purposive, jenuh, snowball.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik probability samplingbertipe simple random sampling, yakni penulis akan mengambil sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata
tingkatan dalam populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan cara undian. Penulis menyediakan nama-nama siswa
kemudian dilakukan undian seperti pada arisan. Nama yang keluar dijadikan sampel dalam penelitian. Pada penelitian ini jumlah populasi 224 dan ukuran
sampel ditentukan dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5 sehingga diperoleh sampel sebesar 139 siswa.
Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil berupa sampel proporsi karena populasi di setiap sekolah berbeda. Arikunto 2013: 182 berpendapat
bahwa “Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan
subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding proporsional dengan banyaknya subjek pada masing-
masing wilayah”. Pengambilan sampel tiap sekolah menggunakan rumus sebagai berikut:
n
i
= x n
50 Keterangan:
n
i
: sampel setiap sekolah n
: jumlah sampel seluruhnya Ni
: populasi setiap sekolah N
: jumlah populasi seluruhnya Riduwan 2013: 18
Perhitungan pengambilan sampel setiap sekolah dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Krida Mandala
No. Nama Sekolah
Jumlah Populasi
Proporsi Sampel
1. SD N 1 Karangpucung
31 31224 x 139 = 19,2
19 2.
SD N 2 Karangpucung 38
38224 x 139=23,6 24
3. SD N 3 Karangpucung
20 20224x 139= 12,4
12 4.
SD N 4 Karangpucung 36
36224 x 139 = 22,3 22
5. SD N 5 Karangpucung
22 22224 x 139= 13,7
14 6.
SD N 1 Tanjung 20
20224 x 139= 12,4 12
7. SD N 2 Tanjung
22 22224 x 139 = 13,6
14 8.
SD N 3 Tanjung 35
35224 x 139 = 21,7 22
Jumlah 224
139 Sumber: Data diolah.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional