Studi Pada Suku Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur
”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1 Bentuk hukuman sanksi yang diterapkan dalam penyelesaian tindak
pidana di Suku Tengger. 2
Efek yang timbul di masyarakat, ketika kasus tindak pidana diselesaikan berdasarkan ketentuan pidana adat yang ada di Suku Tengger.
3 Peran tetua adat Kepala Adat dalam menyelesaikan kasus tindak pidana
yang terjadi pada masyarakat Suku Tengger. 4
Fungsi lembaga adat yang ada di Suku Tengger dalam penyelesaian tindak pidana.
5 Eksistensi lembaga adat yang ada di Suku Tengger dalam penyelesaian
tindak pidana. 6
Pembagian kewenangan antara lembaga adat di Suku Tengger dengan aparat penegak hukum setempat dalam penyelesaian tindak pidana.
7 Kerjasama antara lembaga adat di Suku Tengger dengan aparat penegak
hukum setempat dalam penyelesaian tindak pidana.
8 Kondisi masyarakat Suku Tengger dengan adanya perbedaan penerapan
hukum, antara Hukum Pidana Nasional dengan Hukum Pidana Adat setempat.
9 Relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan
Hukum Pidana di Indonesia. 10
Hukum dalam penyelesaian perselisihan atau tindak pidana berdasarkan Hukum Pidana Adat di Suku Tengger.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka harus adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1 Relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan
Hukum Pidana di Indonesia. 2
Penerapan hukum dalam penyelesaian perselisihan atau tindak pidana berdasarkan Hukum Pidana Adat di Suku Tengger.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka ditemukan beberapa permasalahan yang menarik untuk dikaji. Permasalahan tersebut adalah sebagai
berikut: 1
Bagaimana relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia?
2 Bagaimana penerapan hukum dalam penyelesaian perselisihan atau tindak
pidana berdasarkan Hukum Pidana Adat di Suku Tengger?
1.5 Tujuan Penelitian