2.8 Kerangka Berfikir
3
Penjelasan:
UUD 1945
Alenia 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Landasan Teori: 1.
Teori Relevansi Hukum Pidana Adat 2.
Teori Pembaharuan Hukum Pidana 3.
Teori Mediasi Penal
Sosiologis Yuridis: 1.
Wawancara 2.
Studi Kepustakaan 3.
Dokumentasi
Relevansi  Hukum  Pidana  Adat  sebagai kontribusi  dalam  pembaharuan  hukum
pidana di Indonesia Penerapan  hukum  dalam  penyelesaian
tindak  pidana  berdasarkan hukum  pidana adat di Suku Tengger
a. Ketetapan MPRS No XXMPRS1996 Tentang Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib
Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia b.
Ketetapan  MPR  No.XVIIIMPR1998  Tentang  Pencabutan  Ketetapan  Majelis  Permusyawaratan Republik  Indonesia  Nomor  IIMPR1978  Tentang  Pedoman  Penghayatan  dan  Pengamalan
Pancasila  Ekaprasetia  Pancakarsa  dan  Penetapan  Tentang  Penegasan  Pancasila  Sebagai  Dasar Negara
c. Undang-Undang  Darurat  No.11951  Tentang  Tindakan-Tindakan  Sementara  Untuk
Menyelenggarakan Kesatuan Susunan Kekuasaan dan Acara Peradilan-Peradilan Sipil d.
Undang-Undang No.482009 Tentang Kekuasaan Kehakiman e.
Perundang-undangan Madjapahit f.
Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun 2012
Relevansi Hukum Pidana Adat dalam pembaharuan Hukum Pidana
Mendiskripsikan relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan Hukum Pidana  di  Indonesia,  Mendiskripsikan  penerapan  hukum  dalam  penyelesaian  tindak  pidana
berdasarkan Hukum Pidana Adat di Suku Tengger
Dapat  dijadikan  sebagai  referensi  bagi  penelitian  hukum  selanjutnya  mengenai  Relevansi Hukum  Pidana  Adat  Dalam  Pembaharuan  Hukum  Pidana  di  Indonesia  Studi  Pada  Suku
Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dan memberi sumbangan pemikiran  bagi  ilmu  pengetahuan  terkait  dengan  Relevansi  Hukum  Pidana  Adat  Dalam
Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia.
Pancasila
Peneliti mendasarkan penelitian ini pada dasar-dasar hukum yaitu: alenia ke-4 Undang-Undang  Dasar  Republik  Indonesia  Tahun  1945;  Ketetapan  MPRS  No
XXMPRS1996  Tentang  Memorandum  DPR-GR  Mengenai  Sumber  Tertib  Hukum Republik  Indonesia  dan  Tata  Urutan  Peraturan  Perundangan  Republik  Indonesia;
Ketetapan  MPR  No.XVIIIMPR1998  Tentang  Pencabutan  Ketetapan  Majelis Permusyawaratan  Republik  Indonesia  Nomor  IIMPR1978  Tentang  Pedoman
Penghayatan  dan  Pengamalan  Pancasila  Ekaprasetia  Pancakarsa  dan  Penetapan Tentang  Penegasan  Pancasila  Sebagai  Dasar  Negara;  Undang-Undang  Darurat
No.11951  Tentang  Tindakan-Tindakan  Sementara  Untuk  Menyelenggarakan Kesatuan  Susunan  Kekuasaan  dan  Acara  Peradilan-Peradilan  Sipil;  Undang-Undang
No.482009  Tentang  Kekuasaan  Kehakiman;  Perundang-undangan  Madjapahit; Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun 2012.
Penelitian  ini  fokus  pada  permasalahan  mengenai  Relevansi  Hukum  Pidana Adat  sebagai  kontribusi  dalam  pembaharuan  hukum  pidana  di  Indonesia  dan
penerapan hukum dalam penyelesaian tindak pidana berdasarkan hukum pidana adat di Suku Tengger. Teori yang digunakan pada penilitian ini, antara lain teori relevansi
Hukum Pidana Adat, teori pembaharuan Hukum Pidana dan teori mengenai mediasi penal.  Dengan  menggunakan  metode  pendekatan  yuridis  sosiologis  dan  teknik
pengumpulan  data,  observasi,  studi  pustaka  dan  wawancara.  Sehingga  diperoleh unsur Hukum Pidana Adat yang relevan dengan Pembaharuan Hukum Pidana.
48
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian