Kerangka Berfikir RELEVANSI HUKUM PIDANA ADAT DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA (Studi Pada Suku Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur)

2.8 Kerangka Berfikir

3 Penjelasan: UUD 1945 Alenia 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Landasan Teori: 1. Teori Relevansi Hukum Pidana Adat 2. Teori Pembaharuan Hukum Pidana 3. Teori Mediasi Penal Sosiologis Yuridis: 1. Wawancara 2. Studi Kepustakaan 3. Dokumentasi Relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia Penerapan hukum dalam penyelesaian tindak pidana berdasarkan hukum pidana adat di Suku Tengger a. Ketetapan MPRS No XXMPRS1996 Tentang Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia b. Ketetapan MPR No.XVIIIMPR1998 Tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia Nomor IIMPR1978 Tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Ekaprasetia Pancakarsa dan Penetapan Tentang Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Negara c. Undang-Undang Darurat No.11951 Tentang Tindakan-Tindakan Sementara Untuk Menyelenggarakan Kesatuan Susunan Kekuasaan dan Acara Peradilan-Peradilan Sipil d. Undang-Undang No.482009 Tentang Kekuasaan Kehakiman e. Perundang-undangan Madjapahit f. Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun 2012 Relevansi Hukum Pidana Adat dalam pembaharuan Hukum Pidana Mendiskripsikan relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia, Mendiskripsikan penerapan hukum dalam penyelesaian tindak pidana berdasarkan Hukum Pidana Adat di Suku Tengger Dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian hukum selanjutnya mengenai Relevansi Hukum Pidana Adat Dalam Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia Studi Pada Suku Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dan memberi sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan terkait dengan Relevansi Hukum Pidana Adat Dalam Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia. Pancasila Peneliti mendasarkan penelitian ini pada dasar-dasar hukum yaitu: alenia ke-4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; Ketetapan MPRS No XXMPRS1996 Tentang Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia; Ketetapan MPR No.XVIIIMPR1998 Tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia Nomor IIMPR1978 Tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Ekaprasetia Pancakarsa dan Penetapan Tentang Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Negara; Undang-Undang Darurat No.11951 Tentang Tindakan-Tindakan Sementara Untuk Menyelenggarakan Kesatuan Susunan Kekuasaan dan Acara Peradilan-Peradilan Sipil; Undang-Undang No.482009 Tentang Kekuasaan Kehakiman; Perundang-undangan Madjapahit; Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun 2012. Penelitian ini fokus pada permasalahan mengenai Relevansi Hukum Pidana Adat sebagai kontribusi dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia dan penerapan hukum dalam penyelesaian tindak pidana berdasarkan hukum pidana adat di Suku Tengger. Teori yang digunakan pada penilitian ini, antara lain teori relevansi Hukum Pidana Adat, teori pembaharuan Hukum Pidana dan teori mengenai mediasi penal. Dengan menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis dan teknik pengumpulan data, observasi, studi pustaka dan wawancara. Sehingga diperoleh unsur Hukum Pidana Adat yang relevan dengan Pembaharuan Hukum Pidana. 48 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian