2.6. Konsep Dasar Kepercayaan Diri
Seorang wirausaha sukses merupakan wirausaha yang mempunyai jiwa kemandirian dan rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan diri tersebut tentu saja
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya. Pada gilirannya, orang yang memiliki
kepercayaan diri akan memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dalam mengorganisasikan, mengawasi dan meraih kesuksesan. Menurut Wijandi 1988
kepercayaan diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan Suryana, 2006:39. Menurut Schunk 2012:202
kepercayaan diri mengacu pada persepsi-persepsi seseorang tentang kemampuanya
untuk menghasilkan suatu tindakan. Sedangkan menurut Bandura 2001 kepercayaan
diri adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap berbagai perkembangan orang itu sendiri dan kejadian dalam
lingkungan Feist dan Feist, 2011:212. Bendura beranggapan bahwa keyakinan atau kepercayaan diri seseorang adalah landasan dari agen manusia. Manusia yang yakin
bahwa mereka dapat melakukan sesuatu yang mempunyai potensi untuk dapat mengubah kejadian di lingkunganya, akan lebih mungkin untuk bertindak dan lebih
mungkin untuk menjadi sukses dari pada manusia yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah.
Ada hal-hal yang mempengaruhi kepercayaan diri seorang wirausaha. Menurut Bendura 1997 kepercayaan diri didapatkan, ditingkatkan atau berkurang
melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber yaitu :
1 pengalaman menguasai sesuatu, merupakan sumber yang paling berpengaruh dari kepercayaan diri, yaitu performa masa lalu. Secara umum performa yang berhasil
akan meningkatkan ekspektasi mengenai kemampuan; kegagalan cenderung akan menurunkan hal tersebut. Pernyataan umum ini mempunyai enam dampak yaitu : a
performa yang berhasil akan meningkatkan kepercayaan diri secara proporsional dengan kesulitan dari tugas tersebut; b tugas yang dapat diselesaikan degan baik
oleh diri sendiri akan lebih efektif dari pada yang diselesaikan melalui bantuan orang lain; c kegagalan sangat mungkin untuk menurunkan kepercayaan diri saat mereka
tau bahwa mereka telah memberikan usaha terbaik mereka; d kegagalan dalam kondisi rangsangan atau tekanan emosi yang tinggi tidak terlalu merugikan diri
dibandingkan kegagalan dalam kondisi maksimal; e kegagalan sebelum mengkukuhkan rasa menguasai sesuatu akan lebih berpengaruh buruk pada rasa
kepercayaan diri dari pada kegagalan setelahnya; f kegagalan yang terjadi kadang- kadang mempunyai dampak yang sedikit terhadap kepercayaan diri terutama pada
mereka yang mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap kesuksesan; 2 modeling social, sumber kedua dari kepercayaan diri yaitu modeling social. Kepercayaan diri
meningkat saat kita mengobservasi pencapaian orang lain yang mempunyai kompetensi setara, namun akan berkurang saat kita melihat rekan sebaya kita gagal.
Saat orang lain tersebut berbeda dari kita, modeling social akan mempunyai efek yang sedikit dalam kepercayaan diri kita. Secara umum dampak yang ditimbulkan
dari modeling social tidak sekuat dampak yang diberikan oleh performa pribadi dalam meningkatkan level kepercayaan diri, tetapi dapat mempunyai dampak yang
kuat saat memperhatikan penurunan kepercayaan diri; 3 persuasi sosial, kepercayaan diri dapat juga diperoleh atau dilemahkan melalui persuasi sosial.
Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi dibawah kondisi yang tepat, persuasi dari orang lain dapat meningkatkan atau menurunkan kepercayaan diri.
Meningkatkan kepercayaan diri melalui persuasi sosial, dapat menjadi efektif apabila kegiatan yang ingin didukung untuk dicoba berada pada jangkau perilaku seseorang;
4 kondisi fisik dan emosional, sumber terakhir dari kepercayaan diri adalah kondisi fisiologis dan emosional dari seseorang. Emosi yang kuat biasanya akan mengurangi
performa; saat seseorang mengalami ketakutan yang kuat, kecemasan akut atau tingkat tres yang tinggi, kemungkinan akan mempunyai ekspektasi yang rendah.
Dengan setiap metodenya, informasi mengenai diri sendiri dan lingkungan akan diproses secara kognitif dan bersama-sama dengan kumpulan pengalaman
sebelumnya, akan mengubah persepsi mengenai kepercayaan diri Feist dan Feist, 2011:214-215.
Kemudian Ghufron dan Risnawita 2014:37-38 mengatakan kepercayaan diri dapat ditumbuhkan melalui hal-hal sebagai berikut :
1 konsep diri, kepercayaan diri seseorang dapat tumbuh dengan adanya konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya disuatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi
akan menghasilkan konsep diri; 2 harga diri, apabila seseorang memiliki harga diri yang tinggi maka hal itu akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan dirinya; 3
pengalaman, pengalaman dapat menjadi faktor munculnya dan menurunnya rasa kepercayaan diri seseorang; 4 pendidikan, tingkat pendidikan seseorang akan
berpengaruh pada kepercayaan dirinya, karena apabila seseorang memiliki pendidikan yang rendah maka akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada
pada kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya, sedangkan orang yang memiliki pendidikan tinggi akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih
dibandingkan orang yang memiliki pendidikan yang rendah.
Dalam penelitian ini kepercayaan diri merupakan faktor penting pendorong minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan pemasaran SMK Negeri 2 Semarang
karena jika siswa memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam berwirausaha maka segala resiko yang dihadapi dalam dunia wirausaha dapat diatasi dengan baik. Jika
tingkat kepercayaan diri tinggi maka minat berwirausaha siswa akan tinggi pula. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Hidayat 2011:157 bahwa :
Kepercayaan diri mempengaruhi seseorang untuk melakukan pilihan-pilihan. Apapun yang mempengaruhi perilaku pada dasarnya berakar dari keyakinan untuk dapat
mencapai target yang diharapkan, karena pada dasarnya wirausaha merupakan wujud usaha seseorang untuk mencapai target yang diharapkanya.
2.7. Karakteristik Kepercayaan Diri Wirausaha