Kerangka Berpikir KERANGKA TEORITIS

2.6 Kerangka Berpikir

Keaktifan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik. Peserta didik yang aktif menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan mengingat apa yang telah dipelajari. Berdasarkan observasi awal dengan menggunakan lembar pengamatan keaktifan peserta didik diperoleh skor 52 dimana kriteria ini termasuk rendah. Guru menjelaskan materi pelajaran dikelas tetapi banyak siswa yang mengantuk dan tidak konsentrasi. Masalah kurangnya semangat dan keaktifan siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM di kelas sering dialami oleh sebagian guru. Banyak siswa khususnya kelas X AP 1 yang dalam KBM cenderung pasif, kurang berani bertanya, serta tidak semangat dalam mengambil perannya di kelas. Hal ini disebabkan karena 3 Arief Sulistiyono Penggunaan Model Pembelajaran Probing- Prompting Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X.5 pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 1 Bangsri Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar klasikal yaitu 82,5 . Penggunaan metode pembelajaran tipe probing- prompting Pencapain peneliti adalah peningkatan keaktifan belajar dan signifikansinya terhadap hasil belajar, sedangkan pencapaian Arief Sulistiyono hanya pada hasil belajar. pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional, sehingga menyebabkan siswa cepat jenuh dan tidak bersemangat mengikuti KBM. Melihat kondisi seperti ini, perlu adanya upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa agar dalam pembelajaran terjadi interaksi yang komunikatif yang terjadi antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik. Upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa tersebut dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran probing prompting. Probing-prompting merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk berani bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengungkapkan pendapat. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Guru sejarah harus selalu kreatif dalam proses pembelajaran agar memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran sejarah secara aktif. Keberhasilan dari penelitian ini terlihat dari peningkatan ketuntasan klasikal dari 47,5 pada siklus I menjadi 82,5 pada silkus II Arief Sulistiyono, 2011. Metode probing prompting merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana aktif di kelas. Prosedur yang digunakan dalam probing prompting dapat memberikan siswa waktu untuk berfikir dan merespon guru. Proses probing dapat mengaktifkan siswa dalam belajar yang penuh tantangan, sebab ia menuntut konsentrasi dan keaktifan. Selanjutnya, perhatian siswa terhadap pembelajaran yang sedang dipelajari cenderung lebih terjaga karena siswa selalu mempersiapkan jawaban sebab mereka harus selalu siap jika tiba-tiba ditunjuk oleh guru. Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagaimana gambar berikut: Gambar 3.2: Kerangka Berfikir Suharsimi 2009:16

2.7 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PER

0 6 197

PENERAPAN METODE EXAMPLES DAN NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

0 15 137

PENERAPAN METODE QUIZ TEAMUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENERAPKAN PRINSIP PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN PADA SISWA KELAS X AP SMK PGRI 1

0 13 203

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA MATA DIKLAT MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA KELAS X AP SMK ANTONIUS SEMARANG TAHUN 20122013

0 10 162

Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Memahami Prinsip Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pati

0 13 153

Pengaruh Motivasi Intrinsik, Lingkungan Keluarga, dan Karakteristik Siswa Terhadap Prestasi Belajar pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata pelajaran Memahami Penyelenggaraan Prinsip

0 9 135

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X SMK HARAPAN MEKAR-2 MEDAN T.P 2013/2014.

0 4 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SIBOLGA T.P 2013/2014.

0 2 81

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SWASTA YP HKBP SIDIKALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 12 84

modul memahami prinsip prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

1 1 46