6. Tahap penutup. Pada tahap penutup akan ada penegasan kembali
dari jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Guru dapat melakukan tanya jawab. Hal ini bertujuan supaya siswa
lebih mengingat konsep atau materi yang telah diajarkan.
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya, terdiri dari :
1. Nugroho U. , 2009 Skripsi yang berjudu
l “Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan
proses”. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan
proses dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran fisika. Skor rata- rata aktivitas siswa juga lebih tinggi ketika
diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses, performan siswa yang bekerja secara
kelompok lebih baik dari pada yang bekerja secara individu. Sejalan dengan penelitian diatas yang sudah terbukti hasilnya,
peneliti melanjutkan penelitian diatas dengan menggunakan beberapa variasi diantaranya tujuan yang akan dicapai yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa dan media pembelajaran yang digunakan berupa chem ball. Hal ini disesuaikan dengan kondisi
sekolah yang akan menjadi obyek penelitian. 2.
Oktova, 2010 Skripsi berjudul “Penerapan Pembelajaran
Kooperatif STAD dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika
pada konsep geometris kelas X SMA”. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa Penerapan Pembelajaran
Kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar fisika. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji beda indeks gain kelompok
eksperimen dan kontrol diperoleh t hitung sebesar 4,506 dengan p=0,000 di bawah 0,05 menunjukkan indeks gain kedua kelompok
berbeda secara signifikan. Artinya rata-rata indeks gain kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran kooperatif lebih tinggi
secara signifikan dibandingkan dengan indeks gain dari kelompok kontrol yang hanya mendapatkan metode ceramah.
Penelitian di atas menunjukan keberhasilan yang cukup signifikan dalam menerapkan pembelajaran tipe STAD pada mata pelajaran
fisika konsep geometris kelas X. Beranjak dari penelitian Raden Oktova, peneliti melanjutkan penelitiannya dengan menggunakan
berbagai kombinasi yaitu menggunakan media pembelajaran chem ball, selain itu juga mengujinya pada subyek yang berbeda yaitu
pada mata pelajaran kimia materi stoikiometri. Namun pada akhirnya terdapat kesamaan yaitu pada tujuan penelitian yang ingin
meningkatkan hasil belajar siswa. 3.
Purwanti, 2007 Skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
Kimia Siswa Kelas X dengan menggunakan Kombinasi Metode Student Teams Achivement Division STAD dan Structure Exercise
Method SEM di SMA N 16 Sem arang”. Hasil yang diperoleh
menyatakan bahwa penggunaan kombinasi metode Student Teams
Achivement Division STAD dan Structure Exercise Methode SEM dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X-5
SMA N 16 Semarang, sehingga mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal yang diharapkan yaitu sebesar 85 .
Penelitian purwanti dapat menuntaskan 85 siswa dengan mengkombinasikan Student Teams Achivement Division STAD
dan Structure Exercise Methode SEM yang dilaksanakan di SMA N 16 Semarang. Dengan melihat hasil tersebut, peneliti ingin
meneruskan penelitian menggunakan berbagai varian dan perlakuan, salah satunya pada media pembelajaran yang digunakan.
Peneliti mengkombinasikan pembelajaran tipe STAD dengan media pembelajaran inovatif dan interaktif yaitu chem ball. Terdapat
kesamaan pandangan terkait tujuan yang akan peneliti capai dengan penelitian diatas, yaitu meningkatkan hasil belajar siswa.
2.3 Kerangka Berfikir