Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang analisis struktur puisi Jawa modern ini telah banyak dilakukan. Pustaka yang mendasari penelitian ini adalah penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Beberapa penelitian yang mengangkat tentang analisis struktur puisi, antara lain dilakukan oleh Suradi 2000, Setianingrum 2005, dan Widyatmoko 2002. Tahun 2000, Suradi menulis skripsi dengan judul Analisis Struktural Puisi Jawa Modern Karya J.F.X Hoery. Penelitian ini menganalisis tentang struktur puisi Jawa modern karya J.F.X Hoery. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa puisi-puisi karya J.F.X Hoery banyak memiliki diksi, kandungan estetis bunyi vokal “a” dan “i” serta konsonan “k”, bentuk tipografi ditulis merata dari tepi, tema-tema yang dimunculkan J.F.X Hoery dalam puisinya pada umumnya beberapa kritik sosial, tema percintaan, dan tema ketuhanan. Pada tahun 2005, Setianingrum menulis skripsi yang berjudul Aspek Tematis Dalam Geguritan Karya Handoyo Wibowo Oei Tjhian Hwat Analisis Struktur Dan Semiotik.Penelitian ini menganalisis tentang struktur fisik dan batin geguritan karya Handoyo Wibowo, serta aspek tematis dalam geguritan tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dari segi bahasa, Handoyo Wibowo selalu memunculkan karya dengan mengolah setiap geguritan dengan memenuhi tiga hal. Pertama, judul senantiasa menggunakan akronim. Kedua, memakai norma 7 sajak murni yaitu setiap bait kalimat selalu dibuat akhiran sama, dan ketiga, Handoyo Wibowo tidak boros kataefisiensi kata tetap terjaga. Geguritan- geguritannya bertemakan hakikat kehidupan yang berisikan ajaran moral dan hakikat cinta. Widyatmoko 2002 menuliskan artikel tentang Religiusitas dalam geguritan kristal emas karya suwardi endraswara suatu tinjauan semiotik. Penelitian ini menganalisis tentang aspek struktural, nilai estetis, dan makna religuitas dalam geguritan kristal emas karya Suwardi Endraswara. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara memiliki struktur yang terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara juga mengungkapkan nilai-nilai estetis dan makna nilai-nilai religius yang sangat mendalam. 2.2 Landasan Teori 2.2.1.Srukturalisme