Indikator Keberhasilan Belajar PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

50 untuk mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini mengacu pada lima skala likert. Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan Tingkat Keberhasilan 80 Sangat Baik 60 – 79 Baik 40 – 59 Cukup atau Sedang 20 – 39 Buruk 20 Sangat Buruk Zainal Aqib, 2009: 40

3.9. Indikator Keberhasilan Belajar

Berdasarkan pengalaman guru dalam proses pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Sokatengah Kabupaten Tegal tahun 2013 sebelum penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, nilai hasil belajar siswa relatif masih rendah, dengan rata-rata 70. Dengan kondisi tersebut tindakan yang dilakukan dengan penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang diharapkan agar pembelajaran menyenangkan dan dapat menggali potensi siswa secara individu maupun kelompok sehingga mampu meningkatkan hasil belajar sama dengan atau di atas kriterian ketuntasan minimal KKM 75. 51 Dengan penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang diharapkan siswa akan mengalami peningkatan hasil belajar dari saat kondisi awal atau pada saat pra siklus sampai pada kondisi siklus II. Dengan tingkat hasil belajar siwa yang mengalami Kriteria Ketuntasan Minimal lebih dari 75 . 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1. Deskripsi Pra Siklus

Prestasi dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengartikan sebagai hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran Penjasorkes. Siswa kelas V SD Negeri 1 Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun 2013 sejumlah 30, saat pra siklus mata pelajaran Penjasorkes mengalami ketidak berhasilan dalam prestasi belajar sebelum diadakan tindakan perbaikan dengan menggunakan sasaran keranjang pada lempar tangkap bola kecil dalam permainan lempar sasaran. Setelah melakukan pengamatan dan wawancara, dalam pra siklus ini peneliti juga memperoleh data hasil ulangan. Berdasarkan hasil ulangan tersebut diperoleh data tentang tingkat penguasaan siswa dalam pembelajaran penjasorkes materi lempar tangkap. Data tersebut dinyatakan dalam bentuk angka yaitu dalam bentuk nilai atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes materi lempar tangkap bola kecil yang dapat di lihat dari tabel pra siklus di bawah ini : Tabel 4.2. HASIL BELAJAR PRA SIKLUS No. Nama Siswa Penilaian Jumlah Ket. Psikomotor Afektif Kognitif Skor 1 Arpan zaki 30 30 20 80 T 2 Suleman 30 24 16 70 TT 53 3 Khaerul U. 30 24 16 70 TT 4 Irmatianasari 35 18 16 69 TT 5 Irpanudin 35 18 16 69 TT 6 Mastukhi 35 18 16 69 TT 7 Slamet 35 18 16 69 TT 8 Siti Atikal Maya 35 18 16 69 TT 9 Rikhanah 30 30 16 76 T 10 Milatun Napidoh 30 24 20 74 TT 11 Ahla Maufiqotul H 25 24 16 65 TT 12 Ali Muhaimin 35 18 16 69 TT 13 Ayuni Lestari 30 24 16 70 TT 14 Epa Nailatul M. 40 24 16 80 T 15 II Krisna Saputri 30 24 16 70 TT 16 Kusnaedi 35 24 16 75 T 17 M. Abdul Malik S. 35 24 16 75 T 18 M. Ihya Ulumudin 35 18 16 69 TT 19 Moh. Fajar M. 35 18 16 69 TT 20 Muhamad Junaedi 35 24 16 75 T 21 Mutiara 30 16 16 62 TT 22 Nurhikmah 30 16 16 62 TT 23 Opi Nuralpiya 30 24 16 70 TT 24 Rindi Monasari 30 30 20 80 T 25 Silfa Aryani 30 16 20 66 TT 26 Siti Hapidotul M. 30 24 16 70 TT 27 Siti Malikhatun K. 35 24 16 75 T 28 Siti Nadiyatun Nisa 35 16 16 67 TT 29 Siti Rahayu 30 24 16 70 TT 30 Ulipatul Hidayah 30 24 16 70 TT Jumlah 970 658 496 2124 Jadi deskriptif prosentase ketuntasan siswa: Siswa yang tuntas = 8 30 x 100 = 26,7 . Siswa yang tidak tuntas = 22 30 x 100 = 73,3 Nilai rata-rata kelas = 21243000 x 100 = 70,8 Dari hasil refleksi pada pra siklus tersebut maka penulis membuat penelitian tindakan kelas. 54

4.1.2. Deskripsi Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah : 1. Merancang skenario pembelajaran. 2. Menyusun alat evaluasi. 3. Menyiapkan lembar observasi.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu : Siswa dibariskan tiga bersaf, guru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi, kemudian guru menjelaskan materi pelajaran lempar tangkap bola dengan tangan kanan dan tangan kiri cara melemparnya, kegiatan ini dilakukan selama 15 menit. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, waktu yang digunakan untuk Pemanasan adalah 15 menit. Kegiatan pertama siswa melakukan peregangan statis kemudian dilanjutkan pemanasan dinamis. Memasuki kegiatan inti selama 80 menit, siswa melakukan lemparan dengan tangan kanan dan tangan kiri dari mulai tanpa bola dengan hitungan, sampai dengan bola dengan sasaran keranjang dengan ketinggian keranjang 1 meter, 1,5 meter sampai dengan kurang lebih 2,5 meter. Kemudian setelah selesai semua dilakukanlah lempar tangkap bola dalam permainan lempar sasaran. 55 Kegiatan penutup dialokasikan waktu 30 menit yang terdiri dari 20 menit untuk koreksi menyeluruh mengenai cara lempar tangkap dengan benar, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab. Setelah selesai, 10 menit berikutnya untuk pendinginan dan penutupan.

4.1.2.3 Pengamatan Tindakan

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil siswa kurang berminat dan termotovasi, kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru, observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, pengadaan alat dan fasilitas yang digunakan selama pembelajaran. Tabel 4.3. Lembar Observasi No Objek yang diamati Skala Penilaian 1 2 3 4 1. Minat siswa ketika melakukan tindakan V 2. Motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran V 3. Kesungguh-sungguhan siswa V 4. Keseriusan siswa melakukan kegiatan V 5. Keaktifan selama pembelajaran V 56 6. Kehangatan suasana pembelajaran V 7. Kelancaran langkah-langkah pembelajaran V 8. Ketertiban siswa selama pembelajaran berlangsung V 9. Ketepatan selesainya proses pembelajaran V 10. Antusias siswa dalam pembelajaran V Jumlah Skor Tiap Butir 30 Prosentase = ∑skor yang diperoleh x 100 ∑skor maksimal = 30 x 100 = 75 40 Keterangan : 1 = Tidak baik 3 = Cukup baik 2 = Kurang baik 4 = Baik Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil prosentase sebesar 75, masih ada aspek-aspek yang mendapat kriteria kurang baik diantaranya memotivasi siswa, pengelolaan pembelajaran, antusias siswa. Ketiga aspek yang mendapat nilai kurang baik diatas merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian refleksi pada revisi yang akan dilakukan pada siklus II Pada siklus I secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode pemebelajaran dengan sasaran keranjang sudah dilaksanakan dengan cukup baik, walaupun peran guru masih sangat dominan untuk 57 memberikan penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

4.1.2.4 Refleksi Tindakan

Refleksi adalah perenungan secara kritis apa yang terjadi selama pembelajaran dalam hal ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan siklus I. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa sehingga minat ddan motivasi siswa kurang. 2. Siswa kurang bisa antusias selama pembelajaran berlangsung. 3. Kemampuan tehnik tolakan pada siswa masih kurang sehingga hasil yang dicapai belum maksimal.

4.1.2.5 Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I

Dibawah ini deskripsi data hasil belajar lempar tangkap bola kecil dan kriteria ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun pelajaran 20122013. Tabel 4.4. HASIL BELAJAR SIKLUS I No. Nama Siswa Penilaian Jumlah Ket. Psikomotor Afektif Kognitif Skor 1 Arpan zaki 40 24 20 84 T 2 Suleman 30 24 16 70 TT 3 Khaerul U. 35 24 16 75 T 4 Irmatianasari 35 24 16 75 T 5 Irpanudin 35 24 16 75 T 58 6 Mastukhi 35 24 16 75 T 7 Slamet 35 18 16 69 TT 8 Siti Atikal Maya 35 18 16 69 TT 9 Rikhanah 35 30 16 81 T 10 Milatun Napidoh 35 24 20 79 T 11 Ahla Maufiqotul H 35 24 16 75 T 12 Ali Muhaimin 35 24 16 75 T 13 Ayuni Lestari 35 24 16 75 T 14 Epa Nailatul M. 40 24 16 80 T 15 II Krisna Saputri 35 24 16 75 T 16 Kusnaedi 35 24 16 75 T 17 M. Abdul Malik S. 40 24 16 80 T 18 M. Ihya Ulumudin 40 18 16 74 TT 19 Moh. Fajar M. 40 18 16 74 TT 20 Muhamad Junaedi 35 24 16 75 T 21 Mutiara 35 24 16 75 T 22 Nurhikmah 30 24 16 70 TT 23 Opi Nuralpiya 35 24 16 75 T 24 Rindi Monasari 30 30 20 80 T 25 Silfa Aryani 35 24 16 75 T 26 Siti Hapidotul M. 30 24 16 70 TT 27 Siti Malikhatun K. 35 24 16 75 T 28 Siti Nadiyatun Nisa 35 18 16 69 TT 29 Siti Rahayu 35 18 16 69 TT 30 Ulipatul Hidayah 35 24 16 75 T Jumlah 1055 696 492 2243

4.1.2.6. Prosentase ketuntasan siswa

Siswa yang tuntas = 2130 x 100 = 70 Siswa yang tidak tuntas = 930 x 100 = 30 Rata-rata kelas = 22433000 x100 = 74,8 59 Gambar 4.4. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I Berdasarkan data diatas bahwa 30 dari jumlah siswa belum mencapai ketuntasan dan rata-rata kelas hanya 77,5 hal ini menunjukkan bahwa target yang diinginkan peneliti yaitu 85 dari jumlah siswa belum tercapai sehingga harus ditingkatkan lagi dengan siklus II. Untuk mengurangi hambatan yang muncul pada siklus I, peneliti merencanakan tindakan siklus II yaitu : 1. Siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil dengan sasaran keranjang lebih serius dan memperhatikan penjelasan dan peragaan, sehingga fokus dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target yang ditentukan. 2. Peneliti dan kolaborator lebih fokus dalam melaksanakan observasi sehingga dapat menguasai kelas dengan baik agar kualitas hasil belajar dapat tercapai dengan optimal. 60 Tabel 4.5. Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I Pra Siklus Siklus I Kenaikan 70.8 74,8 4 Setelah diadakan refleksi lebih mendalam dapat disimpulkan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I. Adapun penyebab peningkatan tersebut adalah karena adanya modifikasi pembelajaran dalam lempar tangkap bola kecil dengan menggunakan sasaran keranjang. Sedangkan yang menyebabkan kurang berhasilnya penerapan modifikasi pembelajaran dalam lempar tangkap bola kecil menggunakan sasaran keranjang antara lain : masih ada siswa yang belum memahami cara bermain, masih ada sebagian siswa yang belum termotivasi, Guru kurang mengkoordinasi permainan, Guru kurang memberikan penghargaan, dan kurang memotifasi siswa . Kelemahan dan kekurangan pada kondisi Siklus I ini menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu pada kegiatan perbaikan Siklus II . 4.1.3.Deskripsi siklus II 4.1.3.1. Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah : 1. Merancang skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I. 2. Meyusun alat evaluasi. 3. Menyiapkan lembar observasi. 61

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu : 1. Melaksanakan Pembelajaran. 2. Melakukan pengamatan. 3. Melakukan tes evaluasi. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu : Siswa dibariskan tiga bersaf, huru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi, kemudian guru menjelaskan materi pelajaran lempar tangkap bola dengan tangan kanan dan tangan kiri cara melemparnya, kegiatan ini dilakukan selama 15 menit. 4. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, waktu yang digunakan untuk Pemanasan adalah 15 menit. Kegiatan pertama siswa melakukan peregangan statis kemudian dilanjutkan pemanasan dinamis. 5. Memasuki kegiatan inti selama 70 menit, siswa melakukan lemparan dengan tangan kanan dan tangan kiri dari mulai tanpa bola dengan hitungan, sampai dengan bola dengan sasaran keranjang dengan ketinggian keranjang 1 meter sampai dengan kurang lebih 2,5 meter. 6. Kemudian setelah selesai semua dilakukanlah lempar tangkap bola dalam permainan lempar sasaran. 7. Kegiatan penutup dialokasikan waktu 40 menit yang terdiri dari 20 menit untuk koreksi menyeluruh mengenai cara lempar tangkap dengan benar, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk 62 tanya jawab. Setelah selesai, 15 menit berikutnya untuk pendinginan dan diakhir 5 menit untuk penutupan.

4.1.3.3. Pengamatan Tindakan

Setelah dilaksanakan tindakan siklus II dan diadakan evaluasi maka diperoleh hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil dengan menggunakan sasaran keranjang minat dan motivasi siswa sudah mengalami peningkatan. Secara umum kehangatan suasana dalam pembelajaran siswa cukup aktif ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dari pemanasan sampai akhir. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru, observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, pengadaan alat dan fasilitas yang digunakan selama pembelajaran. Tabel 4.6. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II No Objek yang diamati Skala Penilaian 1 2 3 4 1. Minat siswa ketika melakukan tindakan V 2. Motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran V 3. Kesungguh-sungguhan siswa V 4. Keseriusan siswa melakukan kegiatan V 63 5. Keaktifan selama pembelajaran V 6. Kehangatan suasana pembelajaran V 7. Kelancaran langkah-langkah pembelajaran V 8. Ketertiban siswa selama pembelajaran berlangsung V 9. Ketepatan selesainya proses pembelajaran V 10. Antusias siswa dalam pembelajaran V Jumlah Skor Tiap Butir 36 Prosentase = ∑skor yang diperoleh x 100 ∑skor maksimal = 36 x 100 = 90 40 Keterangan : 1 = Tidak baik 3 = Cukup baik 2 = Kurang baik 4 = Baik Berdasarkan tabel diatas tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar siklus II yang dilaksanakan oleh kolaborator peneliti mendapat penilaian baik dari pengamat. Ini terbukti dengan hasil prosentase 90. Namun demikian penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian dalam penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah motivasi siswa, minat siswa dan kesungguhan siswa. 64 Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang siswa dapat lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

4.1.3.4. Refleksi Tindakan

Refleksi adalah perenungan secara kritis apa yang terjadi selama pembelajaran dalam hal ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan siklus II. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut ; 1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna misalnya suasana pembelajaran yang kurang, tetapi presentasi pelaksanaanya setiap aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa semangat dan aktif selama proses belajar berlangsung. 3. Kekurangan pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4. Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan.

4.1.3.5. Deskripsi data Hasil Pembelajaran Siklus II

Dibawah ini deskripsi data hasil belajar lempar tangkap bola dan kriteria ketuntasan hasil belajar siklus II siswa SD Negeri Sokatengah 02 kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. 65 Tabel 4.7. HASIL BELAJAR SIKLUS II No. Nama Siswa Penilaian Jumlah Ket. Psikomotor Afektif Kognitif Skor 1 Arpan zaki 45 24 20 89 T 2 Suleman 30 24 16 70 TT 3 Khaerul U. 40 24 16 80 T 4 Irmatianasari 40 24 16 80 T 5 Irpanudin 40 24 16 80 T 6 Mastukhi 35 30 16 81 T 7 Slamet 35 24 16 75 T 8 Siti Atikal Maya 35 24 16 75 T 9 Rikhanah 40 24 20 84 T 10 Milatun Napidoh 45 24 16 85 T 11 Ahla Maufiqotul H 40 24 16 80 T 12 Ali Muhaimin 40 24 16 80 T 13 Ayuni Lestari 35 24 20 79 T 14 Epa Nailatul M. 40 24 16 80 T 15 II Krisna Saputri 40 24 16 80 T 16 Kusnaedi 35 24 20 79 T 17 M. Abdul Malik S. 40 24 16 80 T 18 M. Ihya Ulumudin 40 18 20 78 T 19 Moh. Fajar M. 40 18 20 78 T 20 Muhamad Junaedi 40 24 16 80 T 21 Mutiara 35 24 20 79 T 22 Nurhikmah 35 24 16 75 T 23 Opi Nuralpiya 40 24 16 80 T 24 Rindi Monasari 35 30 20 85 T 25 Silfa Aryani 40 24 16 80 T 26 Siti Hapidotul M. 35 24 16 75 T 27 Siti Malikhatun K. 40 24 16 80 T 28 Siti Nadiyatun Nisa 35 24 16 75 T 29 Siti Rahayu 35 24 16 75 T 30 Ulipatul Hidayah 35 24 20 79 T Jumlah 1140 720 516 2376 66

4.1.3.6. Prosentase ketuntasan siswa

Siswa yang tuntas = 2930 x 100 = 97 Siswa yang tidak tuntas = 130 x 100 = 3 Rata-rata kelas = 23763000 x 100 = 79,2 97 3 Tuntas tidak tuntas Gambar 4.5. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II Data diatas menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang pada siklus II nilai rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas, yaitu 97 siswa 29 siswa dari jumlah keseluruhan 30 siswa memiliki nilai sama dengan atau diatas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75. Tabel 4.8. Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II Kenaikan 70,8 74,8 79,2 4,4 Setelah diadakan refleksi secara menyeluruh dengan adanya perbaikan-perbaikan tindakan yang di lakukan pada siklus II dapat disimpulkan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus 67 sampai siklus II. Adapun penyebab peningkatan tersebut adalah karena adanya penggunaan sasaran keranjang dalam permainan lempar sasaran, adanya perbaikan kinerja guru dan pemberian motivasi pada siklus II. Dengan penggunaan sasaran keranjang pada permainan lempar sasaran, siswa menjadi lebih bersemangat, senang dan pada siklus II ini mereka sudah terbiasa dan mengerti permainannya.

4.1.4. Analisa Data Angket

4.1.4.1. Angket Motivasi

Angket yang diberikan pada siswa setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran dengn metode demontrasi siklus II dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 30 siswa.untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang. Berdasarkan hasil angket siswa pada lampiran diperoleh hasil analisis angket motivasi pada table berikut : Tabel 4.9. Rekapitulasi Angket Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran keranjang No SOA L SS S TS STS JUM LAH JML JML JM L JM L 1 12 40 18 60 30 2 18 60 12 40 30 3 10 33 20 67 30 68 4 19 63 11 37 30 5 10 33 20 67 30 Rata-rata 45,8 54,2

10 20

30

40 50

60 SS S TS STS Series 3 Series 2 Series 1 Gambar 4.6. Grafik Hasil Angket Motivasi Siswa Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Dari table diatas menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap pembelajaran lempar tangkap dengan sasaran keranjang adalah positif. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen menunjukkan bahwa 45,8 siswa sangat setuju dengan kegiatan pembelajaran tersebut, 54,2 siswa setuju dan 0 untuk tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa menyukai metode pembelajaran yang disajikan guru. 69

4.1.4.1. Angket Minat

Angket yang diberikan pada siswa setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran dengn metode demontrasi siklus II dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 30 siswa.untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang. Berdasarkan hasil angket siswa pada lampiran diperoleh hasil analisis angket minat pada table berikut : Tabel 4.10. Rekapitulasi Angket Minat Siswa Dalam Pembelajaran Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran keranjang No SOAL SS S TS STS JUM LAH JML JML JM L JM L 1 15 50 15 50 30 2 19 63 11 37 30 3 17 57 13 43 30 4 20 67 10 33 30 5 14 47 16 53 30 Rata-rata 56,8 43,2 70

10 20

30 40

50 60

SS S TS STS Series 3 Series 2 Series 1 Gambar 4.7. Grafik HasilAngket Minat Siswa Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Dari table diatas menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap pembelajaran lempar tangkap dengan sasaran keranjang adalah positif. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen menunjukkan bahwa 56,8 siswa sangat setuju dengan kegiatan pembelajaran tersebut, 43,2 siswa setuju dan 0 untuk tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa tertarik dan senang mengikuti metode pembelajaran yang disajikan guru.

4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pembahasan prestasi belajar yang diraih siswa ini berdasar temuan yang dilakukan peneliti saat melaksanakan tindakan perbaikan terhadap 30 71 siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal pada mata pelajaran Penjasorkes. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa pembelajaran tidak terlepas dari evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa, dan dalam pembelajaran lempar tangkap dengan sasarn keranjang yang telah peneliti laksanakan, berdasar temuan dan refleksi dapat dikemukakan beberapa perubahan yang terjadi. Berdasarkan hasil tindakan siklus I dan diskusi dengan teman sejawat menyatakan bahwa pembelajaran yang sudah dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan siswa yang dapat menguasai materi pelajaran penjasorkes lebih dari 85. Hal ini didasarkan dari siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal dengan mendapatkan nilai minimal 75. Siswa yang semula tidak bisa melempar bola dengan akurasi yang baik, setelah melempar dengan sasaran keranjang menjadi lebih terarah. Siswa yang sebelumnya menangkap bola kurang konsentrasi sehingga tidak bisa menangkap bola dengan baik menjadi lebih baik dan konsentrasi lebih baik karena ada keranjang yang menjadi daya tariknya. Prestasi belajar ini dapat terlihat ddari peningkatan hasil belajar dari Pra siklus ke siklus I kemudian siklus II yaitu dari 70,8 menjadi 74,8 pada siklus I kemudian menjadi 79,2. Dalam proses belajar mengajar siswa terlihat semangat, mendengarkan, atau memperhatikan penjelasan guru, melakukan kegiatan 72 dengan sungguh-sungguh. Jadi dapat dikatakan bahwa aktifitas siswa sangat aktif mengikuti pembelajaran dengan media. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu, bila mereka melihat bahwa sesuatu itu menguntungkan, mereka juga berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minatpun akan berkurang Elizabet B. Hurlock;114 Begitu pula untuk belajar sangat diperlukan adanya minat dan motivasi. Motivation is an essential condition of learning dalam bukunya Sardiman, 2010;84. Bahwa hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi dan motivasi dapat muncul jika ada minat. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Pada analisis angket siswa motivasi dan minat menunjukkan hal positif, hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap metode pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa modifikasi alat menggunakan sasaran keranjang pada pembelajaran lempar tangkap bola mata pelajaran penjasorkes pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 20122013 dapat meningkatkan keterampilan siswa. 73 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi pada setiap siklus, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan mengemukakan saran sebagai berikut :

5.1. Simpulan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOARDBALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINDANG 02 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

5 16 134

Upaya meningkatkan hasil belajar bola kasti menggunakan permainan kasbol pada siswa kelas IV SD Negeri Margadana 8 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2012 2013

0 23 132

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU DENGAN MEDIA TOLAK SASARAN BOLA BEREKOR PADA KELAS V SD NEGERI MUNCANGLARANG 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 12 151

PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA KERANJANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MUNCANG LARANG 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

3 15 126

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PERMAINAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KALISAPU 02 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 142

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR MELALUI PERMAINAN SASARAN PETAK BERANGKA PADASISWA KELAS IV SD NEGERI KAMBANGAN 03 TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 11 137

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PERMAINAN BONAKOR PADA SISWA KELAS IV SDN 02PENGGARIT KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013

0 4 104

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN ROUNDERS DENGAN MODEL DESAIN PEMBELAJARAN ASSURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NAYU 77 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LEMPAR BOLA MELALUI PERMAINANLEMPAR SASARAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI DAWUHAN KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016 -

0 0 33