21
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu untuk menentukan kadar mineral kalsium dan magnesium pada air minum PDAM Tirtanadi yang
beredar di beberapa lokasi di kota Medan.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan September 2013
– Januari 2014. 3.2 Bahan-Bahan
3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah air minum PDAM Tirtanadi Medan yang diambil dari beberapa lokasi di kota Medan di sekitar
PDAM Tirtanadi cabang Sunggal.
3.2.2 Pereaksi
Bahan yang digunakan adalah HNO
3
pekat 65 bv, larutan standar
kalsium 1000 µgml, larutan standar 1000 µgml, dan akuabides.
3.3 Alat-Alat
Alat-alat yang digunakan adalah Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-2000 lengkap dengan lampu katoda kalsium dan magnesium, alat-alat gelas,
kertas saring Whatmann No.42 dan hot plate.
Universitas Sumatera Utara
22
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposife yang dikenal juga sebagai sampling pertimbangan dimana sampel ditentukan atas
dasar pertimbangan bahwa sampel yang diambil dapat mewakili populasi Budiarto, 2004.
Lokasi pengambilan sampel ada empat titik disekitar PDAM Tirtanadi cabang Sunggal, yaitu:
1. Titik I : Jalan Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri Blog C No.160,
Medan 2.
Titik II : Komplek Perumahan Waikiki Blog E IX No.4 Tanjung Selamat, Medan
3. Titik III: Jalan Asoka 1 Gang Mekar No.3 Kelurahan Asam Kumbang,
Medan 4.
Titik IV: Jalan Dwikora Kompleks Setia Budi Town House No. 9L, Setiabudi, Medan
Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali yaitu: 1.
Minggu I : 21 Oktober 2013
2. Minggu II
: 28 Oktober 2013 3.
Minggu III : 4 November 2013
3.4.2 Penyiapan Sampel
Masing-masing sampel diambil sebanyak 50 mL dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan HNO
3
p.a sebanyak 2,5 mL, kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga sampel tersisa 10 - 15 mL. Kemudian sampel
Universitas Sumatera Utara
23
didinginkan dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuabides sampai garis tanda, homogenkan. Disaring dengan
kertas saring Whatmann No. 42, dan ± 5 ml larutan pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring. Kemudian larutan selanjutnya ditampung ke dalam
botol. 3.4.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium
Larutan baku kalsium konsentrasi 1000 μgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda
dengan akuabides konsentrasi larutan 10 μgml. Larutan untuk kurva kalibrasi
kalsium dibuat dengan memipet 5; 10; 15; 20 dan 25 ml larutan baku 10 μgml,
masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides larutan ini mengandung 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0
μgml dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 422,7 nm, atomisasi dilakukan dengan nyala udara-asetilen.
3.4.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium
Larutan baku magnesium konsentrasi 10 00 μgml dipipet sebanyak 1 ml,
dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides konsentrasi larutan 1
0 μgml. Larutan untuk kurva kalibrasi magnesium dibuat dengan memipet 1; 2; 3; 4 dan 5 ml larutan baku 10
μgml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga
garis tanda dengan akuabides larutan ini mengandung 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 μgml dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 285,2 nm, atomisasi
dilakukan dengan nyala udara-asetilen.
Universitas Sumatera Utara
24
3.5 Penetapan Kadar Kalsium dan Magnesium Dalam Sampel 3.5.1 Penetapan Kadar Kalsium