Penolakan Hasil Pengamatan Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Antar Sampel Uji Perolehan Kembali Recovery

25 regresi dari kurva kalibrasi. Kadar logam magnesium dalam sampel dapat dihitung dengan cara diatas perhitungan kadar logam kalsium dalam sampel. 3.6 Analisis Data Secara Statistik

3.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan

Kadar kalsium, kalium, dan natrium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis secara statistik. Menurut Sudjana, 2005 standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus: SD =   1 - n X - Xi 2  Keterangan :  X = Kadar rata-rata sampel Xi = Kadar sampel n = Jumlah perlakuan Untuk mencari t hitung digunakan rumus: t hitung = n SD X Xi  dan untuk menentukan kadar mineral di dalam sampel dengan interval kepercayaan 99, α = 0.01, dk = n-1, dapat digunakan rumus: Kadar Mineral : µ = X ± tα2, dk x SD √n Keterangan :  X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi dk = Derajat kebebasan dk = n-1 α = Interval kepercayaan n = Jumlah perlakuan

3.6.2 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Antar Sampel

Untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kadar kalsium, magnesium dan timbal antar sampel dilakukan analisis statistik menggunakan uji ANOVA dengan Statistical Product Services Solution SPSS dengan taraf kepercayaan 99, Universitas Sumatera Utara 26 dengan menggunakan uji tambahan yaitu uji Tukey. Teknik ini merupakan teknik analisis yang fungsinya untuk menguji perbedaan lebih dari dua beda rerata sampel Soepeno, 1997. 3.7 Validasi Metode Analisis

3.7.1 Uji Perolehan Kembali Recovery

Uji perolehan kembali atau recovery dilakukan dengan metode penambahan larutan standar standard addition method. Dalam metode ini, kadar mineral dalam sampel ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penentuan kadar mineral dalam sampel setelah penambahan larutan standar dengan konsentrasi tertentu Ermer, 2005. Larutan baku yang ditambahkan yaitu, 0,2 ml larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgml, 0,2 ml larutan baku magnesium konsentrasi 1000 µgml. Sebanyak 50 ml sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan yaitu, 0,2 ml larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgml, 0,2 ml larutan baku magnesium konsentrasi 1000 µgml, kemudian dilanjutkan dengan prosedur penyiapan sampel seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Kadar bahan baku yang ditambahkan dapat dihitung dengan persamaan: C A = L X VL VS Keterangan : C A = Kadar baku yang ditambahkan kedalam sampel µgml CLB = Konsentrasi larutan baku µgml VLB = Volume larutan baku yang ditambahkan ml VS = Volume sampel ml Menurut Harmita, 2004 persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus berikut: Universitas Sumatera Utara 27 C F - C A C A Keterangan : C A = Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku C F = Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C A = Kadar larutan baku yang ditambahkan 3.7.2 Simpangan Baku Relatif Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Menurut Harmita 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku relatif adalah: RSD = 100  X SD Keterangan :  X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation

3.7.3 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Dokumen yang terkait

Analisis Mineral Kalsium, Kalium, Dan Magnesium Pada Beberapa Jenis Air Minum Isi Ulang Di Kota Medan

15 110 110

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

1 36 113

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 16

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 2

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 5

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 19

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

2 2 3

Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

2 5 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Minum - Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

1 2 16

ANALISIS MINERAL KALSIUM DAN MAGNESIUM PADA AIR MINUM PDAM TIRTANADI DI BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 14