Indra Kusuma, 2015 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA
PEMAHAMAN PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PEMBUATAN BOX PADA MATA KULIAH PRAKTEK BENGKEL DAN KESELAMATAN KERJA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dan gain dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun langkah-langkah pengujian uji-t Sugiyono, 2011, hlm. 196 adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Mencari nilai t
2 2
2 1
2 1
2 1
n S
n S
x x
t
Keterangan:
1
X
= nilai rata – rata kelompok eksperimen
2
X
= nilai rata – rata kelompok kontrol
S
1
= simpangan baku standard deviasi kelompok eksperimen S
2
= simpangan baku standard deviasi kelompok kontrol n
1
= jumlah responden kelompok eksperimen n
2
= jumlah responden kelompok kontrol
Langkah 2 : Menentukan derajat kebebasan
dk = n1 + n2 – 2
Langkah 3 : Menentukan nilai distribusi t menggunakan tabel t
tabel
Untuk menentukan t
tabel
menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau berarti taraf kepercayaan sebesar 95. Setelah didapat
nilai t
hitung
dan t
tabel
maka ditarik kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
1
diterima Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H
o
diterima dan H
1
ditolak
6. Pengukuran respon peserta didik
Pengukuran respon siswa merasa perlu dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketertarikan dan antusias belajar siswa standar
kompetensi elektronika analog dan digital dasar dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran.
Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan skala Likert. Sugiyono 2010:172 menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
Indra Kusuma, 2015 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA
PEMAHAMAN PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PEMBUATAN BOX PADA MATA KULIAH PRAKTEK BENGKEL DAN KESELAMATAN KERJA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
fenomena sosial”. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk checklist dengan menggunakan analisis kuantitatif pada hasil jawaban yang diperoleh dengan
ketentuan skor seperti pada Tabel 3.14. Tabel 3.14 Analisis Kuantitatif pada skala sikap
Skala Sikap Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu – Ragu RG
3 Tidak Setuju TS
2
Sangat Tidak Setuju STS 1
72
Indra Kusuma, 2015 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA
PEMAHAMAN PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PEMBUATAN BOX PADA MATA KULIAH PRAKTEK BENGKEL DAN KESELAMATAN KERJA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian “ Implementasi Penggunaan Media Video Dalam Model Pembelajaran Inquiry Pada
Pemahaman Prosedur Keselamatan Kerja Pembuatan Box Pada Mata Kuliah Praktek Bengkel dan
Keselamatan Kerja”. Bahwa video dapat digunakan peserta didik dalam memahami prosedur keselamatan kerja
pada pembuatan box, hal ini dapat dilihat dari: 1.
Pada ranah kognitif, implementasi penggunaan video pembelajaran dalam model pembelajaran inquiry menunjukkan nilai rata-rata
pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran ceramah.
2. Pada ranah afektif, implementasi penggunaan video pembelajaran
dalam model pembelajaran inquiry pada kelas eksperimen menunjukkan rata-rata nilai afektif lebih tinggi dari rata-rata nilai
afektif kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran ceramah.
3. Pada ranah psikomotor, implementasi
penggunaan video pembelajaran dalam model pembelajaran iquiry pada kelas
eksperimen menunjukkan rata-rata nilai psikomotor lebih tinggi dari rata-rata nilai psikomotor kelas kontrol yang menggunakan
media pembelajaran ceramah. 4.
Hasil uji hipotesis ditinjau dari hasil belajar aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan menunjukan bahwa H
diterima dan H
1
ditolak atau berarti penggunaan media video sebagai media video dalam model pembelajaran inquiry dianggap lebih efektif dari
metode ceramah biasa untuk pemahaman materi praktek. Hal ini disebabkan karena media video lebih interaktif.