Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini, namun hasil
kualitas lulusan indonesia saat ini masih rendah, terutama dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dibuktikan melalui penelitian dan survai yang
dilakukan oleh lembaga internasional yang hasilnya menunjukkan bahwa kualitas siswa indonesia terpuruk di bawah negara lainnya.
Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Organization for Economic Cooperation and Development atau OECD yang meluncurkan
Program Penilaian Pelajar Internasional Program for International Student Assessment atau PISA pada tahun 2012 yang dilakukan setiap tiga tahun sekali
telah menghasilkan peringkat pendidikan untuk 65 negara yang berdasarkan penilaian dalam bidang membaca, matematika, dan sains yang diikuti oleh lebih
dari 510.000 pelajar berusia sekitar 15 tahun. Hasil penelitian dan survai yang dilakukan oleh OECD menunjukkan bahwa diantara 65 negara tersebut,
Indonesia menduduki peringkat kedua dari bawah, hal ini merupakan penurunan dari hasil PISA tahun 2009 dimana saat itu Indonesia menduduki peringkat 57.
Berdasarkan nilai PISA tersebut indonesia hanya sedikit lebih baik dari Peru yang berada di ranking terbawah. Rata-rata skor matematika anak- anak Indonesia 375,
rata-rata skor membaca 396, dan rata-rata skor untuk sains 382 OECD,2014:5. Rerata s
iswa indonesia ini termasuk kategori “satu” paling rendah, dengan skor 358 sampai 420. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa-siswa di indonesia
dalam mengerjakan soal-soal yang menuntut untuk berpikir tingkat tinggi masih rendah.
Hal ini mengharuskan lembaga pendidikan menyiapkan para siswanya agar mampu berkompetisi serta memiliki pemikiran dan tindakan kreatif dalam
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memecahkan berbagai persoalan yang muncul Drost, 2001:11. Pendidikan hendaknya mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
pengetahuan yang luas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berpikir kreatif Abidin, 2014:8.
Sidharta Anwar 2007 juga berpendapat bahwa pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan dalam
pemecahan masalah akan mewujudkan pengembangan kemampuan berpikir. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat di butuhkan untuk bisa menjalani
suatu proses berpikir yang berkualitas. Berpikir tingkat tinggi meliputi pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.
Munandar 2012:12 lebih lanjut juga menjelaskan bahwa indonesia sebagai negara berkembang sangat membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang
mampu memberikan sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta kesejahteraan bangsa pada umumnya. Sehubungan dengan ini
maka pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangan kreativitas siswa agar kelak dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan masyarakat dan negara.
Kemampuan berpikir kreatif yang dapat mewujudkan kreativitas sungguh sangat penting dan diperlukan bangsa saat ini dalam rangka mewujudkan
kehidupan masyarakat yang lebih baik mampu menciptakan penemuan-penemuan baru dari hasil sumbangan pemikiran kreatifnya. Kemampuan berpikir seperti
kemampuan berpikir kreatif menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
Kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar Slameto,
2003:138. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau berupa kemampuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan . Pembelajaran adalah proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Ayyildiz 2009 : 45 berpendapat, “Creative thinking” is an original cognitive ability and problem solving
process which enables individuals to use their intelligence in a way that is unique and directed toward coming up with a product”.
Berpikir kreatif merupakan kemampuan kognitif asli dan pemecahan masalah proses yang memungkinkan individu untuk menggunakan kecerdasan
mereka dengan cara yang unik dan diarahkan datang dengan produk. Pendapat lain, Torrance dalam Fasko, 2001 : 320 men
yatakan “...when creative learning occurs, such as improved motivation, alertness, curiosity, concentration, and
achievement. Thus, creative teaching can enhance learning”. Berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan yang paling penting bagi siswa untuk
memperoleh dan mengembangkan sejumlah konteks pembelajaran, memperkaya akuisisi pengetahuan dan keterampilan yang nantinya di perlukan dalam
kehidupan profesional Waite Bromfield, 2002 : 367. Robert Sternberg dalam Costa Kallick 2012:10 menyatakan
kesuksesan di masa depan dapat di raih salah satunya dengan memiliki kecerdasan kreatif yang melibatkan imajinasi, desain, dan penciptaan. Kecerdasan ini harus
selalu dikembangkan oleh para pendidik.
Mengapa belajar kreatif itu penting, Treffinger dalam Munandar 1984:37
memberikan alasan: 1.
Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Aspek kreatif membantu dan mengarahkan siswa belajar bagi mereka
sendiri.
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan
masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul dimasa depan. 3.
Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan. 4.
Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar. Penekanan pendidikan di sekolah - sekolah untuk saat ini harus
menekankan pada peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Masih banyak sekolah yang proses pembelajarannya cenderung terbatas pada penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip- prinsip. Dasna sutrisno 2007 menyatakan bahwa salah satu indikator
rendahnya kualitas pendidikan siswa yaitu kurangnya kemampuan dalam memecahkan permasalahan kontekstual yang dihadapinya, siswa harus dilibatkan
secara langsung pada kegiatan pembelajaran untuk melakukan pemecahan masalah. Aktivitas pemecahan masalah yang dilakukan siswa akan mendorong
berkembangnya kemampuan berpikir siswa. Hal tersebut juga sesuai dengan permasalahan yang peneliti temukan
dilapangan berdasarkan observasi di SMAN 1 Lembang. Peneliti mewawancari guru dan siswa di SMAN 1 Lembang serta mengamati proses belajar pada mata
pelajaran Ekonomi. Hasil dari observasi tersebut adalah proses pembelajaran pada mata pelajaran Ekonomi yang dilakukan belum menggambarkan adanya
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Siswa belum diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran siswa dalam mengkontruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap mata pelajaran. Rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang disampikan juga
masih kurang. Metode pembelajaran yang digunakan juga belum menunjukkan metode-
metode pembelajaran kreatif yang mampu mendukung pengembangan kemampuan berpikir siswa, melibatkan siswa secara penuh, bekerja secara
mandiri, dan terlibat langsung dalam setiap proses pembelajaran. Kemudian materi pembelajaran hanya dikembangkan atas acuan yang terdapat dalam buku
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
paket dan Lembar Kegiatan Siswa. Pemanfaatan media atau lingkungan sekitar kurang optimal dan pengalaman keseharian siswa dalam proses pembelajaran
kurang di eksploitasikan. Pola pengajaran seperti ini diindikasi menyebabkan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi selama ini tidak menarik bagi siswa
sehingga siswa tidak terlihat aktif, merasa bosan, dan tidak mampu mengembangkan kreatifitasnya.
Berdasarkan hasil dari wawancara tersebut, peneliti mencoba melihat kemampuan berpikir kreatif siswa dengan melakukan tes kemampuan berpikir
kreatif. Soal berbentuk uraian berjumlah 4 soal. Setiap soal mewakili indikator berpikir kreatif. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 1. 1 Pencapaian indikator kemampuan berpikir kreatif
siswa kelas XI SMAN 1 Lembang TA. 2014-2015
Kelas Jumlah
siswa Indikator Kemampuan berpikir Kreatif
Rata- rata
Berpikir luwes
flexible Berpikir
Lancar fluency
Berpikir Orisinal
originality Berpikir
Terperinci Elaborasi
XI IIS 1 31
53,23 48,39
43,55 37,1
45,57 XI IIS 2
32 52,34
51,56 50,78
39,84 48,63
XI IIS 3 31
55,83 56,67
55 31,67
49,79 XI IIS 4
32 53,91
57,03 57,81
54,69 55,86
XI IIS 5 30
54,17 55,00
49,17 40,00
49,58 Sumber : Pra Penelitian, data olahan
Data yang ada di Tabel 1.1 menunjukkan hasil tes kemampuan berpikir kratif siswa rata-rata di bawah 50. Hal ini menunjukan kemampuan siswa
dalam berpikir kreatif masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Setiap siswa memiliki sesuatu potensi untuk belajar kreatif. Kreatifitas yang dimiliki siswa ini
dapat ditingkatkan dengan proses pembelajaran yang menekankan kepada bentuk kemampuan berpikir dan pemecahan masalah. Hasil-hasil penelitian Davis Scot
dan Torannce dalam Munandar 1984:37 menunjukkan bahwa kelancaran, kelenturan, keaslian originality,kecakapan merinci, kecakapan memecahkan
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
masalah majemuk, dan sikap berhubungan dengan kreativitas siswa dapat ditingkatkan.
Kompetensi kemampuan berpikir kreatif tersebut akan dapat di peroleh oleh siswa jika guru sebagai ujung tombak pembelajaran dikelas memfasilitasi
mereka melalui penyusunan sebuah rancangan pembelajaran yang dapat memicu dan memacu para siswa untuk mengembangkan semua kemampuan yang telah
mereka miliki melalui pengalaman belajar yang optimal. Melalui pengalaman belajar itu siswa akan mendapatkan kompetensi tersebut dan nantinya mampu di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka peneliti
beranggapan perlu adanya suatu solusi untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa. Salah satu obat atau solusi untuk mengatasi
masalah kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan lebih mengedepankan pengembangan kemampuan
berpikir. Menurut Slameto 2003:92 guru harus menggunakan banyak metode pada waktu mengajar karena variasi metode mengakibatkan penyajian bahan
pelajaran yang menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup.
Hampir semua pendekatan, model dan metode pembelajaran untuk pengembangan kemampuan berpikir kognitif, afektif dan psikomotor dapat
digunakan dalam pembelajaran kompetensi umum-akademik. Dalam pemilihan dan penggunaan sudah tentu disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa, sifat
mata pelajaran, serta dukungan sarana, fasilitas belajar serta lingkungan sekitar. Pendekatan dan metode yang diutamakan, selain menekankan pengembangan
kognitif, afektif, psikomotor, juga menempatkan siswa sebagai subjek belajar Nana Syaodih, 2012:112.
Permendikbud No. 65 tentang standar proses menjelaskan bahwa untuk memperkuat pendekatan ilmiah scientific, tematik terpadu tematik antara mata
pelajaran dan tematik dalam suatu mata pelajaran perlu diterapkan pembelajaran
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berbasis penyingkapanpenelitian dicoveryinquiry learning. Untuk mendorong kemampuan siswa untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah. Mulyasa 2013:131 metode
dan strategi yang kondusif dengan implementasi kurikulum dan perlu dikembangkan adalah seperti metode inquiry, dan problem based learning.
Penggunaan metode dan strategi tersebut diharapkan setiap siswa dapat mengembangakan potensinya secara optimal, sehingga mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif.
Sesuai dengan penjabaran tersebut metode pembelajaran dengan menggunakan metode Pembelajaran Berbasis masalah Problem Based Learning
dan metode Inquiri Terbimbing Guided Inquiry merupakan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa, kedua metode ini pembelajarannya menekankan kepada keterlibataan atau keaktifan siswa dalam pembelajarannya dan metode ini juga
menekankan pada proses pemecahan masalah. Amir 2009:13 menyatakan bahwa salah satu metode yang banyak diadopsi untuk menunjang pendekatan
pembelajaran learner centered dan yang memberdayakan pembelajar adalah metode Problem Based Learning PBL
Tan 2009: 5, berpendapat Kemampuan pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa telah
dilaporkan di berbagai negara di seluruh disiplin ilmu. Untuk memecahkan masalah dunia nyata, kita tidak perlu hanya berpikir logis, tetapi juga ana-logis
berpikir, kemampuan untuk kreatif dan lateral mentransfer seluruh rangkaian ide menyeberang ke situasi lain. Dalam pemecahan masalah yang efektif, kita tidak
hanya harus mampu menarik dan mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, tetapi kami juga harus sangat terampil dan fleksibel dalam
menggunakan beragam cara berpikir, seperti melihat gambaran besar, menghasilkan baru dan ide-ide asing dan sudut pandang, serta memiliki rasa yang
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
baik realitas dalam hal kendala keadaan, sumber daya, persepsi manusia, dan sebagainya.
Metode Inkuiri Terbimbing Guided Inquiry merupakan sebuah metode pembelajaran yang juga menekankan keaktifan siswa, menurut Minner dalam
Vlassi Karaliota, 2012 “The effectiveness of the guided inquiry method .Teaching strategies that actively engage students in the learning process through
scientific investigations are more likely to increase conceptual understanding than are strategies that rely on more passive techniques, which areoften necessary
in the current standardized- assessment laden educational environment”
Pendapat lain menurut Olibie and Ezeoba 2013:208 menjelaskan “Guided Inquiry methode emphasizes higher-level thinking skills and collecting,
analyzing and synthesizing information and data from multiple sources and viewpoints . A teacher using this method presents concrete experiences of
authentic problems and the research materials that students would examine in order to reach a conclusion about the problem. The teacher also asks lots of
questions and uses speculative statements with many speculative interactions designed to raise issues for students’ discussion. Students are allowed to probe
public issues based on instructional conten”.
Kesimpulan yang bisa diambil dari pendapat tersebut adalah bahwa metode Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Basaed Learning dan metode
Inkuiri Terbimbing Guided Inquiry merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa kepada. Kedua metode ini menekankan kepada
pembelajaran yang aktif dan mendorong pada kemampuan berpikir kreatif. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempunyai
materi yang sangat kompleks dan mempunyai relevansi tinggi dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu jika mata pelajaran ekonomi hanya bersifat menghafal
saja tentunya bagi siswa akan lebih sulit memahaminya Yulianto dan Yulianto, 2006:143. Dengan menggunakan metode yang kreatif di harapkan kegiatan
pembelajaran ekonomi di kelas dengan siswa sebagai individu atau kelompok
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan uraian tentang permasalahan yang di hadapi dalam siswa di SMAN 1 Lembang Kab. Bandung Barat maka penulis perlu melakukan penelitian
tentang : Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning Dan Metode Inkuiri Terbimbing Guided Inquiry Terhadap
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Studi Kuasi Eksperimen pada Materi Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Pasar Modal dalam
Perekonomian Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Lembang Kab. Bandung Barat Tahun Ajaran 20142015
Khairi Murdy, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING DAN
METODE INKUIRI TERBIMBING GUIDED INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1.2 Rumusan Masalah Penelitian