53
tergolong mempunyai motivasi belajar rendah sebanyak 13 siswa 46,43, motivasi tergolong sedang sebanyak 6 siswa 21,43, dan
motivasi belajar tinggi hanya sebesar 2 siswa 7,14.
C. Deskripsi Pelaksanaan Masing-masing Siklus
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pada pertemuan ini terdiri dari dua jam pelajaran 2 x 35 menit yang
dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012. Pada siklus I pertemuan 1 ini dapat peneliti uraikan kondisinya sebagai
berikut : a.
Perencanaan Adapun perencanaan siklus I Pertama dilaksanakan dalam waktu 45
menit, Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 2
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah: a Ruang belajar
b Buku Pelajaran Buku pelajaran IPA Kelas IV
3 Menyiapkan Lembar Kerja Siswa
4 Menyiapkan Lembar evaluasi
5 Menyiapkan lembar observasi guru mengajar.
54
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012. Pada siklus Pertama I ini dapat peneliti uraikan sebagai berikut :
Kegiatan Awal : 1
Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama. 2
Guru membuka pelajaran dengan salam 3
Mengabsen siswa 4
Guru mengecek kesiapan siswa dalam belajar 5
Guru mengajak siswa bernyanyi. 6
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 7
Apersepsi : Tanya jawab tentang struktur panca indera manusia dan siswa dapat mengidentifikasi struktur panca indera manusia
berdasarkan pengamatan serta siswa dapat menjelaskan kegunaan panca indera manusia.
8 Karakter yang ditanamkan : religius dan disiplin.
Kegiatan Inti : 1
Eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi,:
a Memahami peta konsep tentang konduktor dan isolator.
b Memahami peta konsep tentang alat indera manusia.
c Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
d Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
55
2 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru: a
Mampu menunjukkan bagian-bagian yang melindungi mata dan kegunaanya :
1 Alis mata
2 Kelopak mata
3 Bulu mata
b Mampu menjelaskan kelenjar air mata dan otot mata.
c Mampu menunjukkan bagian-bagian mata pada gambar yang
erat kaitannya dengan fungsi penglihatan. -
Kornea -
Iris -
Lensa -
Badan Bening -
Retina -
Saraf mata d
Melakukan kegiatan.untuk mengetahui kepekaan mata terhadap rangsang
e Siswa dan guru melakukan kegiatan
f Siswa dapat menjawab soal pada lembar kegiatan
g Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
h Guru memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, me-
nyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; i
Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
56
j Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok; 3
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
b Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa c Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesa-lahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Karakter yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, bersahabatkomuni-
katif, rasa hormat dan perhatian menghargai pendapat orang lain, tanggung jawab, berani keberanian berpendapat.
4 Melaksanakan tindakan Siklus I
5 Menganalisis hasil tindakan Siklus I
c. PengamatanObservasi
Pengamatan atau observasi adalah proses di mana teman sejawat memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada lembar observasi yang telah
disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :
Tindakan mengajar guru : 1 Pra pembelajaran
Guru menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP IPA dan menyiapkan model pembelajaran melalui model pembelajaran IBL
57
Inquiry Based Learning pada materi rangka dan pancaindera manusia.
2 Kegiatan Membuka Pelajaran a Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing, presensi, dan apersepsi. b Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembe-
lajaran. c Bertanya jawab tentang hubungan antara struktur organ tubuh
manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
3 Kegiatan Inti Pembelajaran a Pelaksanaan materi pelajaran
b Strategi pola pembelajaran c Pemanfaatan model pembelajaran dengan IBL Inquiry Base
Learning d Penilaian proses dan hasil belajar
e Penggunaan model pembelajaran dengan IBL Inquiry Base Learning.
Tindakan belajar siswa: 1 Pra pembelajaran
Siswa menyiapkan alat pembelajaran buku tulis, buku paket, peralatan tulis lainnya serta menyiapkan pekerjaan rumah.
2 Kegiatan mengikuti pelajaran a Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
b Sebagian siswa bertanya dan menyatakan pendapat serta diskusi.
58
c Siswa mencatat penjelasan dari guru 3 Kegiatan mengerjakan tugas.
a Sebagian siswa mempraktekkan kegiatan yang diberikan guru b Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dapat dikemukakan hasilnya sebagai berikut:
1 Sebagian besar siswa membaca buku dan semangat dalam
pembelajaran IPA sangat meningkat dengan menerapkan model pembelajaran IBL Inquiri Base Learning.
2 Sebagian besar siswa sudah aktif dan mempunyai keberanian untuk
bertanya pada guru, berpendapat, dan siswa sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok serta dapat merumuskan jawaban.
3 Keaktifan dalam kegiatan mendengarkan, setelah penelitian
sebagian besar siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelas- an guru dengan serius dan aktif.
4 Sebagian besar siswa sudah mau mencatat penjelasan dari guru
secara lengkap, rapi, dan jelas. 5
Sebagian besar siswa sudah mempraktekkan kegiatan dan mencari jawabannya yang diberikan guru dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. 6
Sebagian besar siswa sudah mampu dan menyelesaikan masalah dengan baik dan mampu mengingat materi yang dijelaskan oleh
guru.
59
7 Siswa mempunyai semangat dan motivasi yang sangat besar dalam
pembelajaran IPA setelah dilakukan penerapan model pembelajaran IBL Inquiri Base Learning pada stándar
kompetensi “Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya”, dan pada
kompetensi dasar : Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
8 Siswa berani menyampaikan pendapat dan bersikap tenang dalam
menyelesaikan masalah. Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat
dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran tabel nilai siklus I. Adapun hasil observasi tentang sejauhmana motivasi belajar IPA
melalui Model Pembelajaran IBL Inquiry Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri Tangkil 03 Sragen Tahun Pelajaran 20122013
pada siklus I dapat dilihat pada tabel IV.5. berikut
60
Tabel IV.3. Hasil Observasi tentang Motivasi Belajar IPA pada Siklus I
No Nama Siswa LP
Aspek Motivasi Σ
1 2 3 4 5 6 7 1 Candra
Y.P L 4 3 3 3 4 4 3 24
2 Aditya D.N
L 3 4 3 3 3 3 4 23 3 Aldi
Sadewa R.
L 3 3 3 4 4 4 2 23 4 Anisa
Fuadilah P 3 2 3 3 4 3 4 22
5 Berliana Anik
S. P 4 4 4 4 4 4 4 28
6 Cahya Rahmawati P 3 3 4 3 2 3 4 22
7 Danang Kurnia
A.P. L 3 5 3 4 3 3 4 25 8 Devany
G. L 4 5 4 3 3 3 4 26
9 Fitroh Bawa
B. P 3 3 4 4 3 4 3 24
10 Helmy
S.R. L 3 4 2 3 3 3 3 21
11 Jatmiko
H.P. L 3 4 4 4 3 4 3 25
12 Komarudin
L 4 3 3 3 4 4 5 26 13
Marino A.P.
L 3 4 4 5 4 3 3 26 14
Monica Salma
P 4 4 3 4 3 2 3 23 15
M. Akbar
Fajari P 4 3 3 4 4 4 4 26
16 M.
Rizky Ad.
L 3 4 4 4 5 4 3 27 17
Pipit Dwi
C. P 4 3 4 4 5 4 4 28
18 Redita
Triana L 3 4 3 4 4 4 3 25
19 Riris
Dwi Jayanti
P 4 3 4 3 4 5 4 27 20
Riski Ramadhan
L 4 3 4 3 4 4 5 27 21
Siska Wahyu
Okt. P 3 2 3 4 4 4 4 24 22
Taufik Sanur
P. L 5 3 4 5 5 4 4 30
23 Tegar
Dwi S.
L 4 4 4 4 5 4 5 30 24
Tesya Salsabila
P 4 4 3 3 4 4 4 26 25
Tofa Muhamad
R. L 4 5 4 4 4 4 5 30 26
Yuli Azis
P.U. L 4 4 3 4 4 4 4 27
27 Dea
Anggreliya P. P 4 3 5 4 4 4 5 29
28 Tedy
Irvan M.
L 4 4 4 4 5 4 5 30 Rata-rata
Siklus I 25,86
Rata-rata Pra
siklus 23,75 Sumber: Hasil observasu pada siklus I, 2012.
Keterangan : Aspek Motivasi yang diamati antara lain : 1 : Membaca dan memperhatikan guru yang sedang mengajar
2 : Menyatakan pendapat dan merumuskan jawaban. 3 : Berusaha mendengarkan dengan baik penjelasan dari guru
4 : Mencatat penjelasan dari guru dengan lengkap dan rapi 5 : Selalu merespon dan mengajukan pertanyaan
6 : Dapat mengingat materi dan mampu memecahkan masalah dengan baik 7 : Keberanian dalam menyampaikan pendapat.
61
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung saat siswa Kelas IV SD Negeri Tangkil 3
Sragen Tahun Pelajaran 20122013 mengikuti kegiatan pada Siklus I, tingkat perkembangan dari motivasi belajar mereka dapat disimpulkan:
1 Siswa mempunyai motivasi belajar tergolong tinggi dan sangat tinggi setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran
IBL Inquiry based learning baik itu dalam motivasi dalam kegiatan visual, verbal, mendengarkan, menulis, motorik, dan
mental pada stándar kompetensi “memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya”, dan pada kompetensi dasar: mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya masing-
masing 3 dan 4 anak 10,71 dan 14,29. 1 Siswa yang mempunyai motivasi sedang setelah dilakukan
pembelajaran model IBL yaitu sebanyak 9 anak 32,14. 2 Siswa yang masih tergolong sangat rendah dan rendah dalam
motivasi belajarnya setelah dilakukan pembelajaran model IBL yaitu masing-masing sebanyak 3 dan 9 anak 10,71 dan 32,14
4 Nilai rata-rata hasil observasi motivasi perorangan terendah 60,0 5 Nilai rata-rata hasil observasi motivasi perorangan tertinggi 86,0
6 Nilai rata-rata kelas hasil observasi motivasi belajar sebesar 73,88. Dari penjelasan di atas dapat dilihat dari frekuensi kinerja
penilaian motivasi belajar IPA dengan model pembelajaran IBL dengan standar kompetensi “memahami hubungan antara struktur
organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya”, dan pada kompetensi dasar: mendeskripsikan hubungan antara struktur
62
Grafik Histogram Hasil Observasi Motivasi Belajar pada Siklus I
3 9
9
3 4
2 4
6 8
10
21 - 22 23 - 24
25 - 26 27 - 28
29 - 30 Interval
F re
kue ns
i
panca indera Siklus I pada siswa kelas IV SD Negeri Tangkil 3 Sragen Tahun Pelajaran 20122013 seperti tampak pada tabel di bawah IV.4.
berikut ini. Tabel IV.4.
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Motivasi Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkil 3 Sragen.
Kelas Frekuensi
Komulatif Motivasi
Interval f 21 - 22
3 10.71
3 10.71
Sangat Rendah 23 - 24
9 32.14
12 42.86
Rendah 25 - 26
9 32.14
21 75.00
Sedang 27 - 28
3 10.71
24 85.71
Tinggi 29 - 30
4 14.29
28 100.00
Sangat Tinggi Jumlah
28 100
Sumber: Hasil analisis data, 2012.
Dari tabel IV.4 di atas, hasil observasi motivasi belajar IPA melalui penggunaan model pembelajaran IBL Inquiry Based Learning pada
siklus I dapat ditunjukkan dalam bentuk Diagram berikut :
Gambar. 3. Diagram Batang Motivasi Belajar Siswa pada siklus I
63
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, anak yang tergolong mempunyai motivasi sangat rendah berkurang menjadi
sebanyak 3 siswa 10,71, yang tergolong motivasi rendah hanya ada 9 siswa 32,14, motivasi sedang sebanyak 9 siswa 32,14, motivasi
tinggi ada 3 siswa 10.70, dan motivasi sangat tinggi sebanyak 4 siswa 14,29.
d. Refleksi
Hasil yang dicapai setelah siklus I pada pertemuan waktu pembelajaran menunjukkan bahwa siswa mempunyai motivasi belajar
yang tergolong tinggi dan sangat tinggi setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran IBL Inquiry based learning baik itu
motivasi dalam kegiatan visual, verbal, mendengarkan, menulis, motorik, dan mental pada stándar kompetensi “memahami hubungan
antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya”, dan pada kompetensi dasar: mendeskripsikan
hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya masing- masing 3 dan 4 anak 10,71 dan 14,29. Sedangkan nilai rata-rata
terendah dan tertinggi perorangan hasil penilaian motivasi belajar sebesar 60,0 dan 86,0 dengan rata-rata kelas 73,88.
Di samping itu kegiatan siswa diketahui adanya peningkatan partisipasi siswa melalui pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran IBL Inquiry Based Learning yang meningkat menjadi cukup aktif. Kelemahan yang masih ada ternyata partisipasi tidak
merata untuk seluruh siswa. Hanya sebagian siswa yang menunjukkan
64
partisipasi yang meningkat, sementara siswa lainnya masih pasif. Ditinjau dari motivasi belajar masih ada beberapa siswa yang penilaian
hasil observasi motivasi belajarnya di bawah nilai kinerja yang ditetapkan 73. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kurangnya
partisipasi siswa dalam pembelajaran dan motivasi belajar kurang tinggi adalah:
1 Proses pembentukan kelompok merupakan hal baru, sehingga
justru banyak siswa yang ramai sendiri 2
Guru kurang melibatkan siswa yang pasif, sehingga hanya siswa tertentu saja yang antusias dalam pembelajaran
3 Aktivitas pembelajaran siswa yang berdiskusi, memberikan
respon terhadap penjelasan guru, dan berlatih di dalam kelompok belum menunjukkan hasil yang maksimal atau siswa kurang aktif.
Hal ini disebabkan kurangnya motivasi guru kepada siswa dan siswa kurang terbiasa dengan metode pembelajaran dengan model
pembelajaran IBL Inquiry based learning yang diterapkan oleh guru.
Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah perlu dilakukan tindakan berikutnya untuk dapat meningkatkan
partisipasi dan motivasi belajar siswa, dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, menuntut setiap anggota kelompok
membuat ringkasan agar ia lebih bertanggung jawab dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model IBL Inquiry
based learning, diantaranya siswa dapat mencari informasi tentang struktur panca indera manusia dan memberi contoh dan fungsinya dari
65
struktur panca indera manusia, menjawab soal pada lembar kegiatan, memahami peta konsep tentang struktur panca indera manusia,
mengidentifikasi struktur panca indera manusia berdasarkan pengamatan, dan dapat menjelaskan kegunaan panca indera manusia.
Setelah itu siswa memperhatikan instruksi kerja yang disampaikan guru, dan mengerjakan tugas kelompok dengan disiplin. Untuk
memantapkan pemahaman siswa memperhatikan instruksi kerja yang disampaikan, mengerjakan tugas kelompok dengan disiplin, dan
melakukan pengamatan tentang struktur panca indera manusia. Setelah itu diajukanlah pertanyaan oleh guru, dan terlihat siswa cukup aktif
dan dapat terkesan serta tertarik dengan pembelajaran dengan menggunakan menerapkan model IBL alat pada standar kompetensi
”memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya”, dan kompetensi dasar mendeskrip-
sikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya. Dari hasil pengamatan terhadap perkembangan dan kemajuan
tingkat motivasi belajar IPA siswa, begitu juga dari perolehan nilai motivasi siswa pada observasi siklus I sudah merefleksikan satu
indikasi adanya peningkatan motivasi belajar yang sangat berarti. Hal ini bisa dilihat dari perolehan penilaian motivasi belajar pada Siklus I
baik perolehan nilai dengan katagori kinerjanya, penilaian motivasi belajar cara perorangan maupun rata-rata motivasi belajar di kelas.
Secara individu siswa mengalami peningkatan terlihat dari motivasi belajar yang diperoleh dibandingkan dengan penilaian
motivasi belajar pra siklus, begitu juga nilai rata-rata penilaian motivasi belajar kelas yang mencapai 73,88 secara empirik belum
membuktikan keberhasilan. Walaupun demikian kenyataan yang ada,
66
namun peneliti belum berani menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran IBL Inquiry based learning dapat meningkatkan
motivasi belajar dengan baik sesuai harapan. Penelitian ini harus diteruskan pada tahapan berikutnya yaitu
melaksanakan siklus II sehingga pengambilan kesimpulan seperti apa yang diuraikan pada hipotesis tindakan dapat dipertanggung-
jawabkan. Tindakan yang akan dilakukan sangat bergantung pada hasil siklus pertama I. Karena peneliti memandang bahwa hasil
pengamatan dan penilaian siklus pertama menunjukkan pengaruh yang besar terhadap peningkatan motivasi belajar IPA siswa Kelas IV di SD
Negeri Tangkil 3 Sragen, maka tindakan berikutnya lebih bersifat sebagai pemantapan terutama memantapkan prinsip-prinsip dalam
mengikuti pembelajaran IPA yang memang besar sekali manfaatnya bagi siswa setelah melakukan pembelajaran dengan melalui model
pembelajaran IBL Inquiry based learning. Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya
yaitu pada siklus II.
2. Siklus II