BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Scientific Melalui Model Problem Based Learning (PBL) bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sampetan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

  memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi serta refleksi yang berisi penjelasan mengenai aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Pada bab ini juga akan membahas mengenai hasil anilisis data serta pembahasannya yang secara rinci akan dijelaskan dalam uraian berikut:

4.1 Deskripsi Siklus I

4.1.1 Rencana Tindakan

  Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pada pertemuan I dan pertemuan II akan disampaikan materi serta penerapan pendekatan scientific melalui model Problem Based Learning (PBL) dan pada pertemuan III adalah pemantapan materi serta akan diadakan tes formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes formatif yang dibuat untuk mengukur hasil belajar siswa berpedoman pada indikator-indikator yang telah disusun. Berikut ini akan disajikan tahapan perencanaan yang dilakukan.

  Pertemuan I setelah penulis memperoleh informasi pada tahap observasi, selanjutnya dilakukan diskusi dengan guru kelas IV SD Negeri Sampetan sebagai guru kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem Based Learning (PBL). Standar Kompetensi (SK) pada siklus I adalah 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan Kompetensi Dasar (KD) 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut). Materi yang akan dibahas pada pertemuan I ini adalah Faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yaitu hujan dan angin. Sebelum mengajar, penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya adalah RPP, LKS dan Lembar observasi.

  Pertemuan II materi yang akan dibahas adalah faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yaitu cahaya matahari dan gelombang air laut pada pertemuan II ini penulis juga mempersiapkan RPP, LKS dan Lembar observasi yang akan digunakan pada pembelajaran II ini.

  Pertemuan III merupakan tindak lanjut dari pembelajaran I dan II. Pada pertemuan III ini akan membahas secara singkat mengenai pertemuan I dan II kemudian dilanjutkan dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa. Pada pertemuan III ini yang dipersiapkan penulis adalah soal evaluasi siklus I yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah siklus I dilaksanakan.

  Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem

  

Based Learning (PBL). Untuk mengetahui penerapannya di kelas, peneliti

  menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan.

  Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi oleh observer dengan cara memberi tanda centang (√). Kolom yang tersedia yaitu kolom “Ya” yang diberi tanda centang (√) jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah disusun sebelumnya

  , serta kolom “Tidak” yang diberi tanda centang (√) jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam kegiatan pembelajaran.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dimana pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

  Hasil pelaksanaan tindakan siklus I secara garis besar dapat dilihat pada tabel 20 yang kemudian akan diuraikan secara rinci dalam masing-masing pertemuan.

  √ √

  √ √ 12. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi. √ √

  13. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  √ √ 15. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru. √ √

  16. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

  √ √ 17. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing. √ √

  18. Siswa memperhatikan dengan baik masalah yang dimunculkan guru.

  19. Siswa mengumpulkan informasi yang tepat untuk mencari penjelasan dan solusi.

  √ √

  √ √

  20. Semua aktif siswa terlibat dalam kegiatan diskusi. - √

  21. Siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya.

  √ √

  22. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

  √ √

  11. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari.

  10. Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah, mengambil keputusan mengenai sebuah konsep yang telah dipelajari.

  23. Siswa yang tidak presentasi menanggapi hasil diskusi dari - -

  5. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan mengorintasikan siswa pada masalah.

  Tabel 20

  Hasil observasi siklus I

  No. Aspek yang diamati Siklus I

  I II

  1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

  √ √ 2. Guru melakukan apersepsi. √ √ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ √ 4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. √ √

  √ √

  9. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

  6. Guru membimbing siswa dalam kelompok merancang aktifitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang telah di orientasikan pada tahap awal.

  √ √

  7. Guru memfasilitasi siswa dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk mencari penjelasan dan solusi.

  √ √

  8. Guru memfasilitasi dan mendampingi siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya.

  √ √

  • √ 14. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran.
kelompok lain yang sedang presentasi.

  24. Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian √ √ masalah, mengambil keputusan mengenai sebuah konsep yang telah dipelajari.

  25. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan materi √ √ yang telah dipelajari.

  26. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.

  √ √

  27. Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran √

  • selanjutnya yang disampaikan guru.

  Jumlah

  22

  26 1.

   Pertemuan I

  Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 17 April 2015, pertemuan I pada siklus I ini dimulai pada jam pertama yaitu pukul 07.30 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan mengecek kehadiran siswa, pada pertemuan I ini semua siswa kelas IV SD Negeri Sampetan hadir. Setelah melakukan presensi dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang dipelajari sebelumnya, pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai apa saja energi alternatif yang diketahui siswa. Kegiatan tanya jawab yang dilakukan pada saat apersepsi berjalan dengan lancar. Siswa dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan terkait dengan materi pada pembelajaran sebelumnya.

  Kegiatan selanjutnya yang dilakukan guru adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem Based Learning (PBL). Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan membagikan amplop berisi tokoh kartun, kemudian siswa yang mendapatkan gambar tokoh kartun sama berkumpul menjadi satu kelompok.

  Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan motivasi dengan cara mengorientasikan siswa terhadap masalah. Orientasi siswa terhadap masalah dilakukan dengan bertanya jawab mengenai perubahan lingkungan sekitar kemudian dilanjutkan dengan menyajikan gambar lingkungan yang masih asri dan gambar yang lingkungan yang sudah mengalami perubahan akibat peristiwa angin dan hujan. Dari kedua gambar tersebut kemudian guru munculkan permasalahan mengenai faktor penyebab perubahan lingkungan dan pengaruhnya bagi lingkungan fisik. Baik pengaruh yang menguntungkan maupun pengaruh yang merugikan.

  Setelah kegiatan awal selesai dilaksanakan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu siswa dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan Lembar Kerja Siswa terkait dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Dalam LKS yang harus diselesaikan siswa pada siklus I pembelajaran I ini siswa disajikan kronologi peristiwa perubahan lingkungan yang disebabkan oleh peristiwa angin dan hujan, kemudian siswa diminta mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan tersebut, serta keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh faktor perubahan lingkungan yang telah disebutkan.

  Dalam menyelesaikan LKS siswa siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama mengumpulkan informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan dan solusi untuk menyelesaikan LKS tersebut. Akan tetapi pada saat kegiatan diskusi tidak semua siswa terlibat secara penuh dalam. Kegiatan diskusi lebih di dominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Selama siswa berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk membimbing siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti. Setelah selesai, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan kelas dan untuk kelompok lain yang tidak sedang presentasi diberi kesempatan untuk menanggapi, berpendapat atau bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain yang sedang presentasi. Akan tetapi belum ada siswa yang berani menanggapi atau menanyakan hal yang belum dimengerti kepada kelompok yang sedang presentasi.

  Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, siswa bersama dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah berdasarkan hasil presentasi semua kelompok. Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kemudian melakukan refleksi.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan lembar observasi, presentase langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan I yang sesuai dengan sintak mencapai 81,49% atau sebanyak 22 pernyataan dari 27 pernyataan sesuai dengan langkah-langkah yang harusnya dilakukan. Adapun kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara lain guru tidak mengatur jalannya diskusi dengan baik sehingga kegiatan presentasi menjadi tidak efektif karena siswa hanya membaca jawaban mereka saja, selain itu pada akhir pembelajaran guru juga lupa tidak memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya. Kemudian pada saat kegiatan diskusi, tidak semua siswa terlibat aktif, dan siswa juga belum berani memberikan tanggapan pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

2. Pertemuan II

  Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 18 April 2015. Pertemuan I pada siklus I ini dimulai pada jam pertama yaitu pukul

  07.30 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. Pada pertemuan II faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang akan dipelajari adalah cahaya matahari dan gelombang air laut.

  Sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun, kegiatan awal yang dilakukan yakni mengajak siswa untuk berdoa. Kegiatan doa dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. pada pertemuan II ini semua siswa kelas IV SD Negeri Sampetan hadir. Setelah mengecek kehadiran siswa kegiatan selanjutnya adalah melakukan apersepsi. Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari pada pembelajaran I tentang keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan oleh angin dan hujan.

  Kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagikan stik ice cream yang sudah diberi nomor pada ujungnya kepada siswa, kemudian siswa yang mendapat nomor sama kemudian berkumpul menjadi satu kelompok. Kelompok yang terbentuk pada siklus II sebanyak 5 kelompok dimana dalam satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setelah kelompok terbentuk kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan motivasi dengan cara mengorintasikan siswa pada masalah.

  Orientasi siswa pada masalah dilakukan dengan menunjukan gambar kebakaran hutan dan bencana tsunami. Siswa diminta mengamati gambar tersebut, kemudian diminta mengidentifikasi faktor penyebab perubahan lingkungan tersebut serta apa pengaruhnya bagi lingkungan fisik baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

  Setelah kegiatan awal selesai dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu siswa dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan lembar kerja siswa yang harus diselesaikan masing-masing kelompok terkait dengan masalah yang telah di orientasikan pada tahap awal. Dalam LKS yang dibagikan kepada setiap kelompok terdapat 2 kronologi peristiwa perubahan lingkungan yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang air laut, kemudian siswa diminta mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan, serta keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh faktor perubahan lingkungan tersebut.

  Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama mengumpulkan informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan dan solusi untuk menyelesaikan LKS tersebut. Kegiatan diskusi kelompok pada pembelajaran II ini berjalan baik. Selama siswa berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk membimbing siswa dan memberikan kesempatan siswa bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Pada pembelajaran II ini siswa siswa beberapa siswa berani menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru.

  Setelah selesai, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan kelas dan untuk kelompok lain yang tidak sedang presentasi diberi kesempatan untuk menanggapi, berpendapat atau bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain yang sedang presentasi. Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, siswa bersama dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah berdasarkan hasil presentasi semua kelompok.

  Dalam kegiatan akhir, siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kemudian melakukan refleksi. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan II ini guru memberi informasi kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi dan siswa diminta untuk mempelajari materi pada pertemuan I dan pertemuan II.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan respon siswa tersebut pembelajaran sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana maupun sintaks yang telah disusun. Guru sudah mengatur jalannya presentasi dengan baik dengan memberitahu siswa mengenai peraturan-peraturan sebelum siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, pada kegiatan akhir guru sudah memberikan informasi mengenai pembelajaran selanjutnya. Pada pembelajaran II ini kegiatan diskusi berjalan lebih efektif, semua siswa sudah terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok akan tetapi pada pembelajaran II ini siswa masih belum berani mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain yang sedang presentasi. Presentase kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran pada siklus II ini mencapai 96,30% atau sejumlah 26 langkah-langkah kegiatan pembelajaran telah terlaksana.

3. Pertemuan III

  Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilakukan pada hari Kamis, tanggal 23 April 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan I dan II. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal terkait materi pada pertemuan pertama dan kedua yang belum dipahami. Kemudian guru memeriksa kesiapan alat dan bahan yang digunakan pada saat tes, memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal dengan jujur, lalu meminta membagikan lembar evaluasi dalam bentuk soal uraian sebagai tes siklus I.

  Pada siklus I pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Guru sudah mengulas materi pembelajaran pada Pertemuan I dan

  II secara baik dengan melibatkan siswa dan siswa juga mengerjakan soal postest dengan tenang sehingga tes evaluasi siklus I berjalan dengan lancar.

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

  Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Pada pertemuan ketiga, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II. Soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada siklus I ini berbentuk soal uraian dengan jumlah 7 soal dimana tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA SD Negeri Sampetan adalah 70. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus I maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar. Untuk mempermudah dalam membuat tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar yang perlu dilakukan yaitu menentukan jangkauan (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P) (Subana, 2000:48). Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut: Jangkauan (R) = skor maksimal - skor minimal

  = 92,86 - 53,57 = 39,29

  53 sampai 59, sejumlah 1 siswa atau sebesar 3,5% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 60 sampai 66, sejumlah 7 siswa atau sebesar 24,1% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 67 sampai 73, sejumlah 8 siswa atau sebesar 27,6% dari

  3 67-73 7 24,1%

  74,26 Dari tabel di atas dapat diketahui persebaran nilai yang diperoleh siswa yaitu sejumlah 2 siswa atau sebesar 6,9% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara

  Rata

  Jumlah 29 100% Nilai tertinggi 92,86 Nilai terendah 53,57

  6 88-94 4 13,8%

  5 81-87 7 24,1%

  4 74-80 8 27,6%

  2 60-66 1 3,51%

  Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 3,3 . 1,46 = 1 + 4,82 = 5,82 (dibulatkan menjadi 6)

  1 53-59 2 6,9%

  

No Nilai Frekuensi Presentase

  Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus 1

  

Tabel 21

  Setelah melaksanakan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri Sampetan dapat disajikan tabel distribusi hasil belajar siklus I yang dapat dilihat pada tabel 21.

  Panjang kelas (P) = = = 6,548 (diambil 7 agar semua data dapat terangkum)

  • – rata

  29 siswa mendapatkan nilai antara 74 sampai 80, sejumlah 7 siswa atau sebesar 24,1% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 81 sampai 87, dan sejumlah 4 siswa atau sebesar 13,79% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 88 sampai 94.

  Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I ini adalah 92,86, sedangkan nilai terendah adalah 53,57 dan nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 74,26.

  Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV pada siklus I maka dapat disusun presentase ketuntasan hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 22. (KKM 70)

  

Tabel 22

  Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

  Jumlah Siswa Nilai Kategori Jumlah Presentase

  Tuntas 23 79,31% ≥ 70

  <70 Tidak Tuntas 6 20,69% Jumlah 29 100%

  Dari tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas sebanyak 23 siswa dan siswa yang belum tuntas adalah 6 siswa. Presentase jumlah siswa yang tuntas adalah sebesar 79,31% dan yang belum tuntas sebesar 20,69%. Presentase ketuntasan belajar siswa pada tabel 22 tersebut dapat digambarkan dalam grafik lingkaran yang dapat dilihat pada gambar 2.

  PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR SIKLUS I 20,69% Tuntas

  79,31% Belum Tuntas

4.1.4 Refleksi

  Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran sudah cukup baik karena sebagian besar rencana pembelajaran yang telah dibuat dan langkah- langkah pembelajaran menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem

  

Based Learning (PBL) sudah terlaksana. Meskipun demikian masih terdapat

beberapa kekurangan-kekurangan pada saat pembelajaran I dan II berlangsung.

  Berdasarkan lembar observasi yang telah di isi oleh observer pada pertemuan I masih terdapat beberapa kelemahan. Pada lembar observasi aktivitas guru dapat diketahui bahwa guru tidak mengatur jalannya kegiatan presentasi kelompok dengan baik, sehingga kegiatan presentasi tidak berjalan dengan efektif. Hal tersebut disebabkan karena pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi siswa hanya membaca saja sehingga menyebabkan siswa lain yang tidak presentasi tidak tertarik. Selain itu pada saat kegiatan akhir guru juga tidak memberikan informasi kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya.

  Sedangkan pada lembar observasi respon siswa pada pertemuan I dapat diketahui bahwa pada saat kegiatan diskusi kelompok, semua anggota kelompok masih belum terlibat. Kegiatan diskusi kelompok didominasi oleh siswa yang aktif saja. Hal tersebut menyebabkan tidak semua siswa terlibat secara penuh dalam aktivitas penyelesaian masalah sehingga pemahaman materi siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang. Pada pertemuan I ini siswa juga belum berani memberikan tanggapan kepada kelompok lain yang sedang mempresentasikan jawabannya.

  Pada pertemuan II, berdasarkan lembar observasi respon siswa dapat diketahui bahwa guru sudah mengatur jalannya kegiatan diskusi dengan baik. Selain itu pada kegiatan akhir pembelajaran guru juga sudah memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya. Sedangkan berdasarkan lembar observasi respon siswa dapat diketahui bahwa pada saat kegiatan diskusi semua siswa terlibat, akan tetapi masih belum ada siswa yang berani mengajukan pertanyaan pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi.

  Indikator kinerja hasil belajar dalam penelitian ini adalah 80%, sedangkan indikator proses dalam penelitian ini adalah 100% atau jika semua langkah- langkah sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil belajar yang didapat setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan dapat diketahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan dari kondisi awal. Adapun presentase ketuntasan hasil belajar siklus I yang diperoleh siswa yaitu sebanyak 79,31% atau sebanyak 26 dari 29 siswa telah mencapai ketuntasan (KKM=70). Sedangkan presentase siswa yang belum mencapai ketuntasan adalah 20,69% atau sebanyak 6 dari 29 siswa. Pada kegiatan pembelajaran masih terdapat rencana-rencana yang belum terlaksana. Terutama pada saat kegiatan diskusi dan kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk berani mengutarakan tanggapan, sehingga penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

4.2 Deskripsi Siklus II

  Berdasarkan catatan perbaikan pada siklus I terkait dengan kurangnya keberanian siswa mengutarakan pendapat, kegiatan presentasi yang tidak berjalan dengan efektif, dan belum semua anggota kelompok terlibat dalam kegiatan diskusi yang menyebabkan KKM belum mencapai standar maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali agar kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I tidak terulang kembali.

4.2.1 Rencana Tindakan

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II disusun berdasarkan Standar Kompetensi (SK) 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan Kompetensi Dasar (KD) 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Rencana pembelajaran pada siklus II dirancang dalam 3 pertemuan dimana pada pertemuan I dan pertemuan II akan disampaikan materi serta penerapan pendekatan scientific melalui model Problem Based Learning (PBL) dan pada pertemuan III adalah pemantapan materi serta akan diadakan tes formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes formatif yang dibuat berpedoman pada indikator-indikator yang telah disusun.

  Pada siklus II ini materi yang akan dipelajari adalah pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap dapatan. Pada pertemuan I materi yang akan dipelajari yaitu banjir dan tanah longsor, pada pertemuan II materi yang akan dipelajari adalah erosi dan abrasi.

  Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem

  

Based Learning (PBL). Untuk mengetahui penerapannya di kelas, peneliti

  menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan. Didalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi oleh observer dengan cara memberi tanda centang (√). Kolom yang tersedia yaitu kolom “Ya” yang diberi tanda centang (√) jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, serta kolom “Tidak” yang diberi tanda centang (√) jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam kegiatan pembelajaran.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun dalam siklus II ini pelaksanaan tindakan akan dilakukan dalam 3 kali pertemuan dimana dalam pertemuan I dan II akan diadakan pengamatan.

  Hasil pelaksanaan tindakan siklus II secara garis besar dapat dilihat pada tabel 23 yang kemudian akan diuraikan secara rinci dalam masing-masing pertemuan.

  Tabel 23

  √ √

  √ √

  22. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

  √ √

  21. Siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya.

  √ √ 20. Semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan diskusi. √ √

  19. Siswa mengumpulkan informasi yang tepat untuk mencari penjelasan dan solusi.

  √ √

  18. Siswa memperhatikan dengan baik masalah yang dimunculkan guru.

  √ √ 17. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing. √ √

  16. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

  √ √ 14. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran. √ √ 15. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru. √ √

  13. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  √ √ 12. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi. √ √

  11. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari.

  10. Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah, mengambil keputusan mengenai sebuah konsep yang telah dipelajari.

  Hasil observasi siklus II

  √ √

  9. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

  √ √

  8. Guru memfasilitasi dan mendampingi siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya.

  √ √

  7. Guru memfasilitasi siswa dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk mencari penjelasan dan solusi.

  √ √

  6. Guru membimbing siswa dalam kelompok merancang aktifitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang telah di orientasikan pada tahap awal.

  √ √

  5. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan mengorintasikan siswa pada masalah.

  √ √ 2. Guru melakukan apersepsi. √ √ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ √ 4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. √ √

  1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

  I II

  

No. Aspek yang diamati Siklus II

  23. Siswa yang tidak presentasi menanggapi hasil diskusi dari √ √ kelompok lain yang sedang presentasi.

  24. Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian √ √ masalah, mengambil keputusan mengenai sebuah konsep yang telah dipelajari.

  25. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan materi yang √ √ telah dipelajari.

  26. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.

  √ √ Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran

  √ √ selanjutnya yang disampaikan guru.

  Jumlah

  26

  26 100%

  Presentase 1. Pertemuan I

  Siklus II pertemuan I ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 27 April 2015 pada jam pelajaran ke 3 yaitu pukul 10.00 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh ketua kelas dan kemudian dilanjutkan mengecek kehadiran siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan I ini semua siswa kelas IV SD Negeri Sampetan hadir.

  Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi. Pada saat apersepsi guru memberikan pertanyaan mengenai faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan scientific melalui model Problem Based

  

Learning (PBL). Selanjutnya, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dimana

  masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara menyanyikan lagu “Apa Kabar”. Pada saat kegiatan pembagian kelompok siswa terlihat sangat bersemangat.

  Setelah kelompok terbagi, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan mengorientasikan siswa terhadap masalah terkait dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan I ini. Orientasi siswa terhadap masalah dilakukan lebih menarik, yaitu dengan melakukan simulasi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Simulasi peristiwa tanah longsor dilakukan dengan menunjukan siswa 2 buah nampan yang berisi tanah dimana salah satunya dan kemudian di aliri air. Siswa diminta mengamati perbedaan yang terjadi pada saat nampan yang ditanami rumput dan nampan yang tidak ditanami rumput di aliri air. Simulasi peristiwa banjir dilakukan dengan menunjukan siswa 2 buah botol plastik yang sudah dilubangi pada salah satu sisinya. Pada salah satu botol yang telah dilubangi tersebut kemudian diberi sampah plastik. Kedua botol tersebut kemudian dialiri air. Siswa diminta mengamati perbedaan botol yang diberi sampah plastik dan botol yang tidak diberi sampah plastik pada saat dialiri air.

  Siswa dan guru bertanya jawab terkait dengan simulasi yang telah dilakukan dan kemudian guru memunculkan permasalahan tentang dampak dan cara pencegahan bencana banjir serta tanah longsor. Pada tahap orientasi siswa pada masalah ini, siswa terlihat berantusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari perhatian semua siswa yang tertuju pada saat simulasi bencana tanah longsor dan banjir dilakukan. Selain itu siswa juga aktif menjawab pertanyaan guru.

  Setelah kegiatan pendahuluan selesai dilaksanakan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu siswa dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) terkait dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Dalam LKS yang harus diselesaikan oleh masing- masing kelompok terdapat 2 buah gambar kronologi peristiwa bencana alam, yaitu banjir dan tanah longsor. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama mengumpulkan informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan dan solusi untuk menyelesaikan LKS tersebut. Pada pembelajaran kedua ini semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan diskusi.

  Selama siswa berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk membimbing siswa dan memberikan kesempatan siswa bertanya jika ada yang belum dimengerti. Siswa terlihat aktif menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan kelas. Pada pembelajaran ini guru mengatur jalannya presentasi dengan baik. Sebelum kegiatan presentasi guru juga menyampaikan aturan-aturan. Setelah kelompok selesai presentasi kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin memberikan tanggapan. Siswa sudah mulai berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi. Kelompok yang presentasi juga dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan dengan baik. Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, siswa bersama dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah berdasarkan hasil presentasi semua kelompok.

  Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kemudian dilanjutkan dengan melakukan refleksi. Sari kegiatan refleksi dapat diketahui bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Setelah selesai kemudian guru menyampaikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan

  

scientific melalui model Problem Based Learning (PBL) telah dilakukan dengan

  baik sesuai dengan rencana dan sintaks yang telah disusun. Hal tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi pada bagian lampiran dimana langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah sudah mencapai 100%.

2. Pertemuan II

  Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada Selasa, tanggal 28 April 2015 pada jam pelajaran pertama yaitu pukul 07.30 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi yang telah disampaikan pada siklus II spertemuan I. Pada siklus II pertemuan II ini materi yang akan dipelajari adalah mengenai Erosi dan Abrasi. Pada pembelajaran II ini semua siswa kelas IV SD Negeri Sampetan hadir. Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan awal yang dilakukan yakni dengan mengkondisikan siswa dengan cara mengajak siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu temannya, mengecek presensi siswa, melakukan apersepsi dengan bertanya jawab mengenai dampak dan cara penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

  Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagikan amplop yang berisi gambar berbagai emoticon, kemudian siswa yang mendapat gambar sama berkumpul menjadi satu kelompok. Kelompok yang terbentuk pada siklus II pertemuan II ini adalah sebanyak 5 kelompok dimana dalam masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

  Setelah kelompok terbagi kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengorintasikan siswa pada masalah. Orientasi siswa pada masalah dilakukan dengan melakukan simulasi peristiwa erosi dan abrasi. Sebelum simulasi peristiwa erosi dilakukan guru dan siswa bertanya jawab mengenai lapisan tanah bagian mana yang paling subur. Simulasi peristiwa Erosi dilakukan dengan cara menunjukan siswa nampan yang telah di isi dengan tanah kemudian disiram dengan air. Dari simulasi tersebut akan terlihat bahwa tanah yang hayut adalah lapisan tanah yang paling atas sehingga lapisan tersubur tanah akan hilang dan merugikan tumbuhan.

  Simulasi peristiwa Abrasi dilakukan dengan menunjukan siswa sebuah nampan transparan yang setengah bagiannya di isi dengan air dan setengahnya lagi di isi dengan pasir. Kemudian guru menggerak-gerakan penggaris plastik di air tersebut untuk menciptakan gelombang. Pada simulasi tersebut akan terlihat bahwa pasir mulai terkikis karena gelombang. Dari dua simulasi yang telah dilakukan kemudian dimunculkan permasalahan mengenasi dampak dan cara penanggulangan Abrasi dan Erosi.

  Setelah kegiatan awal selesai dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu siswa dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan Lembar Kerja Siswa terkait dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Pada LKS yang harus diselesaikan masing-masing kelompok terdapat 2 kronologi peristiwa, yaitu peristiwa Erosi dan Abrasi. Dari gambar tersebut kemudian siswa diminta mendiskusikan mengenai dampak dan cara penanggulangan bencana Abrasi dan Erosi tersebut. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama mengumpulkan informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan dan solusi untuk menyelesaikan LKS tersebut. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik dan lancar.

  Selama siswa berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk membimbing siswa dan memberikan kesempatan siswa bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Setelah selesai, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan kelas dan untuk kelompok lain yang tidak sedang presentasi diberi kesempatan untuk menanggapi, berpendapat atau bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain yang sedang presentasi. Pada pembelajaran II ini semakin banyak siswa yang berani menanggapi kelompok yang sedang presentasi. Siswa juga tidak takut bertanya kepada guru jika ada hal yang belum dipahami.

  Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, siswa bersama dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah berdasarkan hasil presentasi semua kelompok. Selanjutnya dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kemudian melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya kemudian guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya adan diadakan evaluasi sehingga siswa diminta untuk mempelajari materi pada pertemuan I dan pertemuan II.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut pembelajaran II ini sudah baik, semua langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak atau mencapai 100%, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran.

3. Pertemuan III

  Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan III dilakukan pada hari Rabu, tanggal 29 April 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II siklus II. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal terkait materi pada pertemuan pertama dan kedua yang belum dipahami. Kemudian guru memeriksa kesiapan alat dan bahan yang digunakan pada saat tes, memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal dengan jujur, lalu meminta membagikan lembar evaluasi dalam bentuk soal uraian sebagai tes siklus II. Pada siklus II pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

  Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus II. Pada pertemuan ketiga, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan I dan II. Siswa mengerjakan soal tes berbentuk uraian dengan jumlah 6 soal. Dari hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat pada hasil rekap nilai postest siklus I dan Postets siklus II. Jika pada siklus I sebanyak 6 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka, selanjutnya pada siklus II ini sumua siswa sudah dapat mencapai KKM.

  Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus II maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar. Untuk membuat tabel tersebut maka yang perlu dilakukan yaitu menentukan jangkauan (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Jangkauan (R) = skor maksimal - skor minimal

  = 95,83 - 62,5

  82,76 Dari tabel di atas dapat diketahui persebaran nilai yang diperoleh siswa yaitu sejumlah sejumlah 2 siswa atau sebesar 6,9% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 62 sampai 70, sejumlah 6 siswa atau sebesar 20,7% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 68 sampai 73, sejumlah 2 siswa atau sebesar 6,9% dari

  2 68-73 6 20,7%

  Rata

  Jumlah 29 100% Nilai tertinggi 95,83 Nilai terendah 62,5

  6 92-97 6 20,7%

  5 86-91 11 37,9%

  4 80-85 2 6,9%

  3 74-79 2 6,9%

  1 62-67 2 6,9%

  = 33,33 Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

  

No Nilai Frekuensi Presentase

  Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus 1I

  

Tabel 24

  Setelah melaksanakan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri Sampetan dapat disajikan tabel distribusi hasil belajar siklus II yang dapat dilihat pada tabel 24.

  Panjang Kelas (p) = = = 5,55 (diambil 6 agar sema data dapat terangkum).

  = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 3,3 . 1,46 = 1 + 4,82 = 5,82 (dibulatkan menjadi 6)

  • – rata

  29 siswa mendapatkan antara nilai antara 74 sampai 79, sejumlah 2 siswa atau sebesar 6,9% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 80 sampai 85, sejumlah 11 siswa atau sebesar 37,9% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 86 sampai 91 dan dan sejumlah 6 siswa atau sebesar 20,7% dari 29 siswa mendapatkan nilai antara 92 sampai 97. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II yang diperoleh siswa adalah 95,83, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 62,5 dan nilai rata-rata kelas adalah 82,76.

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semest

0 1 21

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Se

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 5 74

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 66

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Scientific Melalui Model Problem Based Learning (PBL) bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sampetan Semester II Tahun Aj

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Scientific Melalui Model Problem Based Learning (PBL) bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sampetan Semester II Tahu

0 0 21

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Scientific Melalui Model Problem Based Learning (PBL) bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sampetan Semester II

0 0 29