Model Pelatihan Yang Direkomendasikan

226 pertama, kurangnya informasi tentang program peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi orang tua anak usia dini yang dilakukan. Program pelatihan yang selama ini dilakukan baru terbatas pada program pelatihan secara umum cenderung menggunakan pendekatan yang konvensional. Padahal banyaknya pendekatan pelatihan yang dapat digunakan misalnya pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal. 5 Outcome: Outcome: bahwa pelaksanaan model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal yang dikembangkan, terjadi peningkatanpengetahuan dan keterampilan orang orang tua anak usia dini anak usia dini di PAUD dalam melaksanakan pembelajaranpendidikan kepada anaknya. Impementasi model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal berpengaruh pada peningkatkan performansorang tua dalam mendidik anakdi lingkungan keluarga.

9. Model Pelatihan Yang Direkomendasikan

Sesuai hasil temuan penelitian sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya sesuai dengan komponennya,hal ini membuktikan bahwa model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal dapat berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini di PAUD dapat dikemukakan beberapa hasil temuan penelitian berikut. a. Pelaksanaan pengembangan model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 227 orang tua anak usia dini di PAUD, telah dilaksanakan melalui ujikelayakan model dengan analisis kualitas dan penelitian oleh pakar dan praktisi, telah memperkuat kelayakan model pelatihan yang dikembangkan. Hal itu dapat dilihat dari sistematika dan hubungan antara komponen model yang dikembangkan, sudah sesuai, dan dapat memudahkan kegiatan pelaksanaan pelatihan, baik bagi pelatih narasumber, maupun peserta pelatihan kelompok treatment. b. Model pelatihan permainan tradisioanal edukatif berbasis potensi lokal yang telah disempurnakan melalui ujicoba terbatas, sudah dapat diterima secara positif oleh orang tua sebagai peserta pelatihan dan memperkuat kelayakan setiap kelayakan model, sehingga dalam proses implementasinya, kelompok orang tua sebagai peserta implementasi model pelatihan dapat mengikuti pembelajaran dalam pelatihan dengan lancar sesuai dengan langkah-langkah pelatihan yang ditempuh, dan mampu mengikuti pembelajaran secara serius dan sungguh-sungguh. c. Hasil implementasi model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal yang telah dikembangkan, menunjukan efektivitas dalamperolehan hasil pembelajaran dalam pelatihan pada oramg tua sebagai peserta pelatihan, yaitu dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan dan memiliki kesesuaian dengan karakteristik orang tua. Model tersebut dapat diaplikasikan di PAUD untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua anakusia dini. 228 Seluruh rangkaian prorses kajian pada pelaksanaan penelitian, model pelatihan permainan tradisioanal edukatif berbasis potensi lokal yang dikembangkan telah diuji kelayakannya baik melalui uji secara teoretik maupun uji lapangan. Dengan demikian yang dihasilkan sebagai model “akhir”, yang telah teruji pada tahap implementasi uji lapangan, merupakan model pelatihan permainan tradisioanal edukatif berbasis potensi lokal, sesuai komponen dan prosedur model pelatihan yang dikembangkan, dianggap layak direkomendasikan. Hal ini dapat dilihat pada gambarmodel yang direkomendasikan sebagai berikut: Gambar 4. 9: Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif Berbasis Potensi Lokal Yang Direkomendasikan OUT COME MENINGK. KEMAMP. DALAM MENDIDIK ANAK DI LINGK. KELUARGA PROSES PELATIHAN PERENCANAAN Analisis Kebutuhan Pengembangan Pengetahuan Keterampilan PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN Peningkatan Intervensi Pembelajaran EVALUASI OTHER INPUT INFORMASI PELIBATAN PEMBINA AN OUT PUT MENINGKAT. PENGETAHUAN KETERAMPILAN ORANG TUA ORANG TUA PELATIH BAHAN AJAR SARANA PRASARANA LINGK. SOSBUD INPUT 229 Komponen dan prosedur model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal yang direkomendasikan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.10 :Komponen dan Prosedur Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif Berbasis Potensi Lokal Yang Direkomendasikan PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELATIHAN DAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR SUMBER BELAJAR: PELATIH NARA SUMBER BAHAN AJAR KOORDINASI TEMPAT PELATIHAN KASI PAUD PENGELOLA PAUD DESAIN PROGRAM PENDEKATAN PELATIHAN TUJUAN PELATIHAN MATERI PELATIHAN MEDIA PELATIHAN SARANA PELATIHAN METODE PELATIHAN PELATIH NARASUMBER JADWAL PELATIHAN PELATIHAN PENDAHULUAN PENGKONDISIAN SITUASI PEMBELAJARAN PELATIHAN PEMBELAJARAN ANDRAGOGI PARTISIPASI DISKUSI DAN DEMOKRATIS PROSES PELATIHAN PERAN PELATIH PERAN PESERTA PELATIHAN DISKUSI HASIL PELATIHAN EVALUASI PENILAIAN KETERLAKSANAAN PELATIHAN EVALUSI EFEKTIVITAS MODEL EVALUASI HASIL PELATIHAN 230

D. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

Kelemahan yang cukup mendasar sesuai hasil temuan pada orang tua anakusia dini di PAUD adalah lemahnya pengetahuan dan keterampilan orang tua tentang pemanfaatan permainan tradisional bagi kegiatan aktivitas bermain anak usia dini. Hal ini dimungkinkan akibat kurangnya keterlibatan orang tua dalam setiap kegiatan terutama yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia. Sehingga masalah ini menjadi sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan anak usia dini, disisi lain anak usia dini sangat penting dikembangkan semua kompetensinya sejak usia dini. Peningkatan dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan orang tua merupakan hal penting yang perlu diupayakan agar mereka mampu melakukan pendidikan kepada anak usia dini. Secara faktual kondisi ini mengharuskan adanya upaya pengembangan kemampuan orang tua dalam berbagai hal, terutama agar mereka melaksanakan tugasnya sebagai pendidik di lingkungan keluarganya.Implementasi pengetahuan dan keterampilan oleh orang tua kepada anak usia dini di lingkungan keluarga tidak bisa dipisahkan dari kondisi empirik orang tua yang dinilai kurang mampu melakukan pendidikan yang efektif terhadap anak usia dini. Bila pengetahuan dan keterampilan orang tua lemah akan tercermin dalam melaksanakan pendidikan pada anaknya. Oleh karena itu menjadi suatu kebutuhan mendesak untuk memposisikan orang tua sebagai pendidik di lingkungan keluarga memiliki kemampuan dan pengetahuan serta keterampilan yang handal dalam membelajarkanmendidik anaknya dengan memanfaatkan permainan tradisional.