159
keunikan  tersendiri  dan  banyak  mengandung  manfaat  bagi  pengembangan kompetensi dan kecerdasan anak usia dini.
Permainan  tradisional  berbasis  potensi  lokal  yaitu  permainan  yang menggunakan  sumber  daya  yang  ada  di  lingkungan  masyarakat,  yang  dapat
menunjang  aktivitas  bermain  anak,  dan  dapat  meningkatkan  kecerdasan  anak secara  maksimal.  Potensi  lokal  yang  dapat  dimanfaatkan  sebagai  sumber  belajar
adalah:  potensi  alam,  potensi  manusia,  potensi  sosial,  potensi  ekonomi  dan potensi kelembagaan.
2. Asumsi Pengembangan Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif
Berbasis Potensi Lokal.
Asumsi  pengembangan  model  pelatihan  permainan  tradisional  edukatif berbasis potensi lokal, berangkat dari kondisi empirik penyelanggaraan pelatihan
permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal secara faktual dalam upaya pemberdayaan  orang  tua  anak  usia  dini,  serta  kondisi  pengetahuan  dan
keterampilan  orang  tua  dalam  aktivitas  bermain  anak,  untuk  itulah  perlu  adanya pengembangan  model  pelatihan  permainan  tradisional  edukatif  berbasis  potensi
lokal.  Pengembangan  model  pelatihan  permainan  tradisional  edukatif  diarahkan pada  kegiatan-kegiatan  praktek,  pengembangan  pengetahuan  dan  keterampilan
orang  tua  anak  usia  dini,  dan  pada  akhirnya  adanya  peningkatan  kemampuan orang  tua  anak    dalam  melaksanakan  pendidikan  bagi  anaknya  di  lingkungan
keluarga.
160
Hal  ini  dapat  dijelaskan  lebih  lanjut  sebagai  berikut:  1  orang  tua  anak usia dini memiliki potensi  untuk ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya
melalui praktek langsung sehingga lebih mudah diterima orang tua, 2  Pelatihan yang  dilakukan  oleh  Dinas  terkait  belum  merata  artinya  belum  semua  orang  tua
yang mengikuti pelatihan, strategi pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan belum optimal tidak sesuai dengan kebutuhan belajar orang tua anak usia dini3
keberhasilan  tujuan  pelatihan  tergantung  pada  kegiatan  proses  pembelajaran, efektifitas pembelajaran tergantung pada kebutuhanbelajar dan sumber balajar, 4
pelatihnarasumber  dalam  melakukan  proses  pembelajaran  sesuai  dengan kebutuhan  peningkatan  pengetahuan,  lebih  menekankan  pada  kegiatan  praktek
dalam  kelompok  dan  berkolaborasi  antara  peserta  pelatihan    dengan  pelatih, terjadi  diskusi  yang  baik,  5  narasumber  melaksanakan  pembelajaran  sangat
memperhatikan karakteristik belajar orang dewasa dan memperhatikan kebutuhan belajar  peserta  pelatihan.  Hal  ini  sejalan  dengan  karakteristik  belajar  orang
dewasa,    yaitu:  1  orang  dewasa  belajar  sesuai  dengan  kebutuhannya,  2  belajar adalah proses internal, dan 3 pembelajaran orang dewasa meliputi kondisi umun
dan  berfokus  pada  prinsi-prinsp  pembelajaran yang  konduktif  yang
memungkinkan  terjadinya  pembelajaran  yang  optimal.  Oleh  sebab  itu  pelatihan dalammeningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan  orang  tua  anak  usia  dini
sangat  sesuai  dengan  menggunakan  pendekatan  pembelajaran  orang  dewasa, terutama menekankan pada upaya memotivasi orang tua  agar melakukan kegiatan
belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua.
161
3. Tujuan Pengembangan Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif