Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

dihadapinya. 2. Pengajaran langsung adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru yangmemilikilimalangkah: menetapkantujuan, penjelasandanatau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. 3. Kemampuan pemahaman konsep dalam penelitian ini mengacu pada Bloom yang meliputi pemahaman interpretasi, translasi, dan ekstrapolasi. 4. Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini meliputi kemampuansiswa dalam menganalisis pertanyaan, mensintesis pertanyaan, menyimpulkan pertanyaan dan mengevaluasi atau menilai. 5. Aktivitas aktif siswa adalah keterlibatan siswa dan guru, siswa dan siswa dalam model pembelajaran berbasis masalah yang diamati dengan instrumen lembar pengamatan aktivitas aktif siswa. Kadar aktivitas aktif siswa adalah seberapa besar persentase waktu yang digunakan siswa dalam pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran berbasis masalah dengan menekankan pada kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa, maka peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti pengajaran langsung. 2. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti pengajaran langsung. 3. Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah adalah 76,47 sedangkan rata- rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh model pengajaran langsung adalah 45,33. Bila ditinjau ketuntasan secara klasikal nilai kemampuan pemahaman konsep minimal kategori cukup pada kelas kontrol sebesar 0, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 91,18. 4. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah adalah 48,90 sedangkan rata-rata berpikir

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DI MTS AL-AZHAR BI’IBADILLAH.

1 7 51

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN PAIKEM.

0 3 58

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 2 18

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 1 48

PERBEDAAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN PENGAJARAN LANGSUNG.

0 1 43

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

4 15 40

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 34

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL.

0 2 37

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 5 59

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENGAJARAN LANGSUNG.

0 1 28