Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes yaitu soal tes kemampuan berpikir kritis. Sedangkan instrumen non tes adalah observasi. Penjelasan dari instrumen- instrumen yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

1. Tes

Soal tes dalam penelitian ini berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian ini bertujuan untuk mengungkap kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen tes ini digunakan pada saat pretes dan postes. Soal yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu diujicobakan kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah termasuk kriteria soal yang baik atau belum. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

a. Validitas Instrumen

Diungkapk an oleh Arikunto 2007: 166, “Validatas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”. Oleh karena itu, keabsahannya tergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan fungsinya. Dengan demikian suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang akan dievaluasi itu. Cara menentukan tingkat validitas soal ialah dengan menghitung koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi. Koefisien validitas butir soal diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi produk-momen memakai angka kasar raw score, yaitu: = ΣXY − ΣXΣY ΣX 2 − ΣX 2 ΣY 2 − ΣY 2 Dengan keterangan: n = banyaknya subyek testi X = nilai soal uji coba Y = nilai rata-rata ulangan harian Nilai r xy diartikan sebagai nilai koefisien korelasi, dengan kriteria: Tabel 3.2 Derajat Validitas Soal Rentang Kriteria 0,81- 1,00 Validitas sangat tinggi sangat baik 0,61 - 0,80 Validitas tinggi baik 0,41 - 0,60 Validitas sedang cukup 0,21 - 0,40 Validitas sangat rendah kurang 0,00 - 0,20 Tidak Valid Arifin, 2012:257 Berdasarkan rumus di atas, validitas ujicoba soal yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal No. Soal Nilai Validitas Keterangan 1 0,78 Tinggi 2 0,54 Cukup 3 0,53 Cukup 4 0,55 Cukup 5 0,41 Cukup 6 0,51 Cukup 7 0, 51 Cukup 8 0,43 Cukup 9 0.51 Cukup Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa soal yang telah diujikan layak untuk digunakan.

b. Reliabilitas Instrumen

“Istilah reliabilitas mengacu kepada kekonsistenan skor yang diperoleh, seberapa konsisten skor tersebut untuk setiap individu dari suatu daftar instrumen terhadap yang lainnya” Maulana, 2009: 45. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas soal bentuk uraian adalah dengan rumus Alpha sebagai berikut: 11 = − 1 1 − � 2 2 Dengan keterangan: n = Banyak butir soal s i 2 = Jumlah varians skor setiap item s t 2 = Varians skor total Tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford Azizah, 2012: 43 dapat digunakan tolok ukur sebagai berikut. Tabel 3.4 Derajat Reliabilitas Soal Rentang Kriteria 0,80 r 11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,20 r xy ≤ 0,40 Reliabilitas rendah r xy ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah Berdasarkan rumus di atas, ujicoba soal yang telah dilaksanakan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,6. Jadi, soal yang telah diujikan memiliki reliabilitas tinggi.

c. Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA ) PADA SISWA KELAS V DI SDN KANDANGAN 3 KABUPATEN KEDIRI

0 5 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN PEKOREN I PASURUAN

3 18 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI BERCERITA PADA SISWA KELAS V MELALUI PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI SDN 3 SURENLOR TRENGGALEK

0 7 18

PENGARUH MODEL BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN LAWANG 05 MALANG

8 31 19

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 2 9

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS I PONTIANAK SELATAN

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen di Kelas V SDN Gununglipung Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016)

0 0 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA SERTA PENERAPANNYA PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MASYARAKAT Popo Musthofa Kamil

0 0 5