Fitri Aliva , 2013
Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan Service Learning
Dalam Mata Pelajaran Ips Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Negeri 4 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Sumber: Wiriaatmadja 2009:106. Peneliti  beserta  guru  senior  akan  mempelajari  bersama  hasil  observasi,
menyepakati  hasil  pengamatan  yang  berbentuk  kekurangan  atau  keberhasilan untuk dijadikan catatan lapangan dan mendiskusikan langkah-langkah berikutnya.
Dengan  berpedoman  pada  observasi  peduli  lingkungan  dan  observasi pelaksanaan  pembelajaran  pelayanan  service  learning.  Observasi  peduli
lingkungan dalam pengembangan Green Behaviour siswa difokuskan pada peran aktif  atau  partisipasi  siswa  dalam  proses  pembelajaran  IPS.    Adapun  observasi
berikutnya  yang  memfokuskan  pada  aktivitas  guru  maupun  siswa  dalam  proses pembelajaran IPS yang berwawasan lingkungan hidup.
3.8.3. Studi dokumentasi
Peneliti  mendeskripsikan  setting  yang  dipelajari,  aktivitas-aktivitas  yang berlangsung,  orang-orang  yang  terlibat  dalam  aktivitas,  dan  makna  kejadian  dari
perspektif merekam  yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut diperoleh dari  lembar  observasi,  lembar  wawancara,  catatan  lapangan,  daftar  nama  siswa,
dan foto-foto selama proses pembelajaran. Untuk melengkapi data penelitian juga perlunya:
1 Mengadakan  wawancara  dengan  Kepala  Sekolah,  guru  senior  serta
siswa seperti yang telah diungkapkan sebelumnya. 2
Mengumpulkan  dokumen  yang  relevan,  baik  berupa  hasil  laporan kunjungan siswa mau pun RPP terkait tema penelitian ini.
3 Melakukan rekaman dalam bentuk audio-visual.
4 Serta  hal-hal  yang  dianggap  perlu  dilakukan  dan  didokumentasikan
seperti catatan lapangan peneliti hingga membuat analisisnya.
3.9. Teknik Validitas dan Reliabilitas Data
Fitri Aliva , 2013
Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan Service Learning
Dalam Mata Pelajaran Ips Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Negeri 4 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Pemeriksaan  keabsahan  atau  keakuratan  data  yang  digunakan  dalam penelitian ini berdasarkan teknik yang dikemukakan oleh Moleong 2006, yaitu :
a. Perpanjangan keikutsertaan
b. Ketekunan Pengamatan
c. Triangulasi
Metode yang digunakan dalam triangulasi ini antara lain : 1
Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara. 2
Membandingkan persepsi dan perilaku seseorang dengan orang lain. 3
Membandingkan data dokumentasi dengan wawancara. 4
Melakukan perbandingan dengan teman sejawat. 5
Membandingkan hasil temuan dengan teori. d.
Expert opinion. e.
Member  check,  yakni  memeriksa  kembali  keterangan-keterangan  atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara
sumber Hopkins dalam Wiriaatmadja, 2009:168. f.
Pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi. Teknik  ini  dilakukan  dengan  cara  mengekspos  hasil  sementara  dalam
bentuk diskusi dengan pembimbing, penguji, dan teman seangkatan.
3.10. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian yang  ada  dalam  PTK,  analisis  dilakukan  sejak  awal  dan  mencakup  setiap  aspek
kegiatan  penelitian.  Ketika  pencatatan  lapangan  melalui  observasi  atau pengamatan  tentang  kegiatan  pembelajaran  di  kelas,  peneliti  dapat  langsung
menganalisis apa  yang diamatinya, suasana kelas dalam  pembelajaran, cara  guru mengajar,  dan  interaksi  pembelajaran.  Peneliti  perlu  memahami  teknik  analisis
data  yang  tepat  agar  hasil  penelitiannya  dapat  memberikan  manfaat  dalam
Fitri Aliva , 2013
Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan Service Learning
Dalam Mata Pelajaran Ips Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Negeri 4 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
meningkatkan  kualitas  pembelajaran  secara  tepat,  sesuai  dengan  kondisi  yang terjadi di dalam kelas Mulyasa, 2011:70.
Miles  dan  Huberman  dalam  Sugiyono,  2011:246,  menemukakan  bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara  tuntas,  sehingga  datanya  sudah  jenuh.  Langkah-langkah  analisis  data ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.3: Siklus model interaktif
Sumber: Diadaptasi dari Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2011:247
1 Reduksi Data Data Reduction
Reduksi  data  merupakan  proses  berpikir  sensitif  yang  memerlukan kecerdasan  dan  keluasan  dan  kedalaman  wawasan  yang  tinggi  Sugiyono,
2011:249. Selain  itu  reduksi  data  diartikan  sebagai  proses  pemilihan,  pemusatan
perhatian  pada  penyederhanaan,  pengabstrakan,  dan  transformasi  data  “kasar” yang  muncul  dari  catatan-catatan  tertulis  di  lapangan.  Reduksi  data  berlangsung
terus  menerus  selama  penelitian  di  lapangan.  Selama  pengumpulan  data
Fitri Aliva , 2013
Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan Service Learning
Dalam Mata Pelajaran Ips Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Negeri 4 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
berlangsung,  terjadi  tahapan  reduksi  selanjutnya  membuat  ringkasan,  mengkode, menelusur  tema,  membuat  gugus-gugus,  membuat  partisi,  menulis  memo.
Reduksi  data  dan  proses  transformasi  ini  berlanjut  terus  sesudah  penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
2 Penyajian Data Data Display
Penyajian  data  merupakan  rangkaian  kalimat  yang  disusun  secara  logis dan  sistematis  sehingga  mudah  dipahami.  Kemampuan  manusia  sangat  terbatas
dalam  menghadapi  catatan  lapangan  yang  biasa,  jadi  mencapai  ribuan  halaman. Oleh karena itu diperlukan sajian data yang jelas dan sistematis dalam membantu
peneliti menyelesaikan pekerjaannya. Dengan  menyajikan  data,  maka  akan  memudahkan  untuk  memahami  apa
yang  terjadi,  merencanakan  kerja  selanjutnya  berdasarkan  apa  yang  telah dipahami tersebut Sugiyono, 2011:249.
3 Verifikasi Data
Penarikan  kesimpulan  sebagai  dari  satu  kegiatan  dari  konfigurasi  yang utuh. Verifikasi data merupakan langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles
dan Huberman.
Kesimpulan-kesimpulan diverifikasi
selama penelitian
berlangsung.  Verifikasi  merupakan  tinjauan  ulang  pada  catatan-catatan  lapangan dengan  peninjauan  kembali  sebagai  upaya  untuk  menempatkan  salinan  suatu
temuan  dalam  seperangkat  data  yang  lain.  Singkatnya,  makna-makna  yang muncul dari data harus diuji kebenaranya, kekokohannya dan kecocokannya yakni
yang merupakan validitasnya. Dengan  demikian  kesimpulan  dalam  penelitian  kualitatif  mungkin  dapat
menjawab  rumusan  masalah  yang  dirumuskan  sejak  awal,  tetapi  mungkin  juga tidak,  karena  seperti  telah  dikemukakan  bahwa  masalah  dan  rumusan  masalah
Fitri Aliva , 2013
Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan Service Learning
Dalam Mata Pelajaran Ips Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Negeri 4 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan Sugiyono, 2011:253.
Fitri Aliva , 2013 Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan Service Learning
Dalam Mata Pelajaran Ips Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Negeri 4 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab  ini  merupakan  bab  terakhir  yang  berisi  kesimpulan  dari  hasil penelitian  yang  dilakukan  serta  berisi  pula  saran  bagi  pihak-pihak  terkait  untuk
dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
5.1. KESIMPULAN
Penelitian  ini  menjalani  berbagai  proses,  mulai  dari  orientasi  atau  pra penelitian  untuk  mengetahui  permasalahan  yang  ada  di  lapangan,  perencanaan,
tindakan,  observasi,  dan  refleksi  dengan  tetap  berpijak  pada  rumusan  masalah dan  tujuan  penelitian  yang  telah  ditetapkan,  dapat  ditarik  beberapa  kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Perencanaan  penelitian  dalam  menerapkan  model  pembelajaran  pelayanan service learning untuk pengembangan Green Behaviour siswa dalam mata
pelajaran IPS  pada kelas VII-F di SMP Negeri 4 Bandung berjalan dengan lancar  karena  bimbingan  dan  arahan  dari  mitra  guru  dan  beberapa  guru
lainnya  sangat  berguna  untuk  menyelesaikan  permasalahan  menyangkut dengan penyusunan media pembelajaran yang digunakan yakni berupa audio
visual,  serta  menyiapkan  alat  yang  akan  digunakan  pada  kegiatan pembelajaran.  Tahap  perencanaan  pada  penelitian  ini  selebihnya  dapat
dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang terlampir. 2.
Penerapan  model  pembelajaran  pelayanan  service  learning  untuk pengembangan Green Behaviour siswa dalam mata pelajaran IPS  pada kelas
VII-F di SMP Negeri 4 Bandung sesuai yang diharapkan karena siswa begitu antusias  dengan  kegiatan  pembelajaran  ini  dan  sangat  berperan  dalam
pemahaman  siswa  terhadap  materi  pada  pokok  bahasan  Atmosfer.  Dengan menyampaikan  materi  melalui  media  pembelajaran  berupa  audio  visual,