Arief Rachman Hakim, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Permainan
Kuis Jeopardy Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan r
11
yaitu reliabilitas instrumen, r
2 1
2 1
yaitu korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrumen yang diperoleh digunakan Tabel 3.3 Arikunto, 1999 seperti berikut ini:
Tabel 3.3. Interpretasi Reliabilitas Soal
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran suatu butir soal merupakan gambaran mengenai sukar atau tidaknya suatu butir soal. Tingkat Kesukaran dapat juga disebut sebagai Taraf
Kemudahan. Untuk menghitung Tingkat Kesukaran atau Taraf Kemudahan digunakan persamaan Arikunto, 1999:
� = �
� … … … … … … … . . . dengan:
P = Tingkat Kesukaran atau Taraf Kemudahan B = Jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah siswa peserta tes
Tingkat kesukaran butir soal tidak menunjukkan bahwa butir soal tertentu itu baik atau tidak tetapi menunjukkan bahwa butir soal itu sukar atau mudah
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,81 r 1,00
sangat tinggi 0,61
r 0,80 Tinggi
0,41 r 0,60
Cukup 0,21
r 0,40 Rendah
0,00 r 0,20
sangat rendah
Arief Rachman Hakim, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Permainan
Kuis Jeopardy Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk kelompok peserta tes tertentu. Tingkat Kesukaran soal dapat memiliki harga yang berbeda-beda tergantung dari keadaan kelompok peserta tes. Kriteria Tingkat
Kesukaran suatu butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 Arikunto, 1999:
Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat Kesukaran
Tafsiran
0 - 30 Sukar
31-70 Sedang
71-100 Sangat mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi atau daya
pembeda. Indeks ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Rumus untuk menentukan indeks diskriminatif Arikunto, 1999:
� = �
� − �
� = � − � … … … … . . .
dengan: D
= daya pembeda. B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar. B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar. J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok atas P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Arief Rachman Hakim, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Permainan
Kuis Jeopardy Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5. Klasifikasi Daya Pembeda Arikunto, 1999 Nilai
Klasifikasi
0,00-0,20 jelek poor
0,21-0,40 cukup satisfactory
0,41-0,70 baik good
0,71-1,00 baik sekali excellent
dengan: D = 0 berarti butir soal tidak mempunyai daya pembeda.
D = 1 berarti bahwa butir soal hanya bisa dijawab oleh kelompok
tinggi. D =
-
negatif berarti bahwa kelompok rendah lebih banyak menjawab butir soal tersebut dengan benar daripada
kelompok tinggi.
E. Hasil Uji Coba Instrumen