Analisis Data METODE PENELITIAN

33 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sedangkan data kualitatif berupa lembar observasi, jurnal siswa, dan catatan lapangan. Prosedur analisis data dari tiap data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif digunakan untuk mengolah data yang dihasilkan dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah diisi. Hasil observasi merupakan sudut pandang dari observer yang mengamati keterlaksanaannya proses pembelajaran. 2. Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari soal tes siklus untuk menguji kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang telah diperoleh diolah dan dianalaisis untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data tersebut diolah dengan berpatokan pada penskoran Charless Randall Tabel 3.1 Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus I Indikator No. Soal Skor Keterangan 1 1 Tidak mengerjakan sama sekali 1 Langsung mengisi jawaban akhir, tidak ada langkah penyelesaian. Ada langkah penyelesaian tetapi tidak tuntas. 2 Menerapkan strategi penyelesaian yang salah dan hasilnyapun 34 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu salah. 3 Menerapkan strategi yang benar tetapi hasil akhir salah karena salah perhitungan. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat dan hasil akhir yang didapatpun benar. 2 Tidak mengerjakan sama sekali 1 Langsung mengisi jawaban akhir, tidak ada langkah penyelesaian. Ada langkah penyelesaian tetapi tidak tuntas. 2 Menggunakan strategi yang salah dan hasilnyapun salah. 3 Menerapkan strategi yang benar tetapi hasil akhir salah karena salah perhitungan. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat dan hasil akhir yang didapatpun benar. 2 3 Tidak mengerjakan sama sekali 1 Hanya menyalin data yang ada. 2 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut salah. 3 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut benar. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat dan hasil akhir yang didapatpun benar. 4 Tidak mengerjakan sama sekali 1 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut salah. 2 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut benar. 3 Menerapkan strategi yang benar tetapi hasil akhir salah karena salah perhitungan. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat dan hasil akhir yang didapatpun benar. 3 5 Tidak mengerjakan sama sekali 35 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut salah. 2 Langsung mengisi jawaban akhir, dan jawaban tersebut benar. 3 Ada langkah pengerjaannya tetapi hasil yang didapat salah. 4 Ada langkah pengerjaannya dan hasil yang didapat benar. 6 Tidak mengerjakan sama sekali 1 Hanya memberi 1 jawaban yang benar. 2 Memberi 2 jawaban yang benar. 3 Ada langkah penyelesaian tetapi hasil akhir yang didapat salah. 4 Ada langkah penyelesaian dan hasil akhir yang didapat benar. Keterangan: 1 Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita. 2 Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar geometri. 3 Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika. Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siklus II Indikator No. Soal Skor Keterangan 36 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 1 Tidak mengerjakan sama sekali. 1 Langsung mengisi jawaban akhir. Menerapkan strategi yang salah. 2 Menerapkan strategi yang benar tapi tidak tuntas. 3 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat tetapi hasil akhir salah karena slah perhitungan. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, dan hasil akhir yang didapat benar. 2 Tidak mengerjakan sama sekali. 1 Menerapkan strategi yang salah. 2 Menerapkan sebagian dari strategi yang benar. Penyelesaian tidak tuntas. 3 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, hasil akhirnyapun benar, tetapi belum diubah ke dalam satuan hm. Hasil akhir sudah diubah kedalam satuan hm tapi salah. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat, lengkap, dan hasil akhirnya sudah diubah dalam satuan hm dengan benar. 2 3 Tidak mengerjakan sama sekali. 1 Menerapkan strategi yang salah. 2 Menerapkan sebagian dari strategi yang benar. Penyelesaian tidak tuntas. 3 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, tetapi hasil akhir salah karena salah perhitungan. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, dan hasil akhirnya pun benar. 4 Tidak mengerjakan sama sekali. 1 Menerapkan strategi yang salah. 2 Menerapkan sebagian dari strategi yang benar. 37 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penyelesaian tidak tuntas. 3 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, hasil akhirnyapun benar, tetapi belum diubah ke dalam satuan m. Hasil akhir sudah diubah kedalam satuan m tapi salah. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang tepat, lengkap, dan hasil akhirnya sudah diubah dalam satuan m dengan benar. 3 5 Tidak mengisi sama sekali. 1 Hanya menjawab 1 dari 3 jawaban dengan benar. 2 Menjawab 2 dari 3 jawaban dengan benar. 3 Menjawab 3 dari 3 jawaban dengan benar. 4 Menjawab 3 dari 3 jawaban dengan benar disertai cara penyelesaiannya. 6 Tidak mengisi sama sekali. 1 Hanya menjawab benarsalah. Menerapkan strategi penyelesaian yang salah. 2 Strategi penyelesaian yang diterapkan sudah benar, hanya saja perhitungannya tidak tuntas. 3 Menerapkan strategi penyelesaian dengan lengkap tanpa menyimpulkan. 4 Menerapkan strategi penyelesaian yang benar, lengkap, dan menyimpulkan jawaban. Keterangan: 1 Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita. 2 Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar geometri. 3 Menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika. 38 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor maksimum untuk setiap butir soal adalah 4. Menurut Prabawanto dalam Suprianto, 2011, hlm. 31 untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dari setiap siklus yang dilakukan dengan mengukur tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor yang diperoleh dengan rumus berikut ini: Presentase kemampuan pemecahan masalah matematis = x 100 Untuk mengklarifikasi kualitas kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, maka data hasil tes dikelompokkan dengan menggunakan skala lima. Untuk melihat kategori kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Kriteria Presentase Tingkat kemampuan Siswa Presentase Jumlah Skor Siswa Kategori Kemampuan Siswa 90 A≤100 A Sangat baik 75 B≤90 B Baik 55 C≤75 C Cukup 40 D ≤55 D Kurang 0 E ≤40 E Buruk Selain tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, rata-rata kelas dihitung dengan rumus: X = Keterangan: ∑N = total nilai yang diperoleh siswa. N = jumlah siswa X = nilai rata-rata kelas Sedangkan untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus: 39 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TB = x 100 Keterangan: ∑S ≥ 55 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 55 n = banyak siswa 100 = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar Berdasarkan data hasil tes tiap siklus juga, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut Prabawanto, 2013 g = skor siklus ke-i + 1 – skor siklus ke-i Selanjutnya untuk mengetahui peneningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dari setiap siklus, dari data tersebut kemudian ditentukan gain rata-rata yang dinormalisasikanindeks gain sebagai berikut: g = Adapun kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake R.R dalam Vitriawatiningsih, 2013 hlm.39 adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Interpretasi Gain yang Dinormalisasikan Nilai g Interpretasi 0.00 – 0.30 Rendah 0.31 – 0.70 Sedang 0.71 – 1.00 Tinggi 75 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pada seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan, dari mulai perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi siklus I dan siklus II. Kemudian dari hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dirumuskan beberapa kesimpulan mengenai pembelajaran matematika dengan menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together pada kelas V di SDN 7 di SDN 7 Cibogo sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran matematika pada materi pokok perbandingan dan skala dengan menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together. Di dalam setiap perencanaannya dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data yang tepat. Perbaikan-perbaikan dalam perencanaan juga selalu dilakukan sesuai dengan perbaikan-perbaikan yang diusulkan oleh observer, sehingga perencanaan yang dibuat dari setiap siklus mengalami perbaikan. Pada siklus II perencanaan mengacu pada hasil refleksi bersama dengan observer, hal ini dilakukan untuk perbaikan dari kekurangan- kekurangan yang muncul pada siklus I. Diantaranya: hasil diskusi kelompok ketika menyelesaikan LKS tidak lagi dipresentasikan oleh semua pemilik nomor yang disebut guru. Pada siklus II guru menyebutkan nama kelompok beserta nomor kepalanya dan dialah orang yang harus mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada teman-temannya di depan kelas. Ketika pelaksanaan kuis, peneliti menunjuk kelompok yang harus menjawab kemudian mengocok nomor. Tidak langsung menyebutkan nomor dan semua siswa yang memiliki nomor yang disebut tidak saling berebut. Berdasarkan hasil observasi dari observer, perencanaan pada siklus II terlihat adanya perbaikan dari perencanaan pada siklus I. 76 Lian Yulianti, 2014 Penerapan M odel Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan M asalah Amtematis pada M ateri Perbandningan dan Skala Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together sudah baik, karena pelaksanaannya telah mengacu pada prinsip model cooperative learning tipe Numbered Heads Together. Siswa dalam kelompok telah berperan mengerjakan tugas dan saling membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam arti lain siswa berperan sebagai tutor sebaya. Disamping itu, siswa juga telah mampu mengatasi permasalahan secara kelompok maupun individu. Aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa kendala yang perlu diperbaiki, namun pada siklus II aktivitas guru terlihat baik, bertindak sebagai fasilitator yang baik bagi para siswa. 3. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SD Negeri 7 Cibogo meningkat setelah memperoleh pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together. Hal ini terbukti dari persentase indikator-indikator yang dibuat untuk mengukur pemecahan masalah matematis yaitu 1 menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk soal cerita 2 menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk gambar geometri dan 3 menyelesaikan masalah matematis yang disajikan dalam bentuk kalimat matematika mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Selain itu, peningkatan yang terjadi juga dapat dilihat dari rata-rata indeks gain siklus I ke siklus II yang termasuk ke dalam interpretasi sedang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1. Bagi guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS V SDN 01 TEMPURAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 70

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V B SDN 06 METRO BARAT

1 10 49

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS V SDN 01 TEMPURAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 29 40

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PBL DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD ( Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 15 54

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2

0 3 120

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (Studi pada Siswa Kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Gisting Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 18 70

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI PECAHAN KELAS V SDN 1 COLO DAWE KUDUS

0 0 20