Pengolahan Data Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian

konstruksinya disusun dalam bentuk refleksi. Reduksi data adalah merampingkan data dengan memilih data yang dipandang penting, menyederhanakan, dan mengabstraksikannya. Di dalam reduksi data ada dua proses, yakni living in memilih data yang dipandang penting dan mempunyai potensi dalam rangka analisis data dan living out membuang dan atau menyingkirkan data yang dipandang kurang penting dan kurang mempunyai potensi dalam rangka analisis data. Display data diartikan mengkatagorikan pada satuan-satuan analisis berdasarkan fokus dan aspek permasalahan yang diteliti. Atau data yang bertumpuk-tumpuk, laporan lapangan yang tebal dengan sendirinya akan sukar melihat gambaran keseluruhan untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Untuk hal-hal tersebut harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, network, dan charts. Dengan demikian peneliti dapat menguasai dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail karena membuat display juga merupakan analisis. Analisis artinya menguraikan satu persatu unsur-unsur yang diteliti atau “penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya”, Depdiknas, 2001:43. Mengambil kesimpulan dan verifikasi adalah sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Oleh karena itu, menyimpulkan dan verifikasi dibuktikan, dengan data-data baru yang memungkinkan diperoleh keabsahan hasil penelitian. Maka, data-data harus dicek kembali pada catatan-catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya membuat kesimpulan-kesimpulan sementara. Sedangkan Nasution 1992:130 mengemukakan, “bahwa upaya ini dilakukan dengan cara mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya.” Kesimpulan juga diverifikasi diperiksa, dianalisis, dan ditinjau ulang pada catatan-catatan lapangan selama penelitian berlangsung. Kesimpulan secara keseluruhan dapat diambil setelah pengumpulan data berakhir. Maka analisis data dapat digambarkan seperti di bawah ini : Gambar 3.2 Analisis Data Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan mengupayakan pula terjadi proses reduksi serta interpretasi dan analisis data dengan mengikuti alur pendekatan tersebut. Proses reduksi dilakukan guna mencari inti atau bagian pokok persoalan dari data yang diperoleh. Dilakukan interpretasi dengan maksud untuk merumuskan kembali hasil reduksi sebagai bahan guna menganalisis atau menyimpulkan hasil-hasil temuan. Analisis dimaksudkan untuk menemukan esensi dari pendidikan nilai-nilai keberagamaan dalam membina kepribadian sehat peserta didik yang diupayakan oleh guru agama secara keseluruhan di lingkungan Madrasah Aliyah Darul Arqam Garut.

4. Tahap Validitas Penelitian

Validitas artinya sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan Departemen Pendidikan Nasional, 2001:1278. Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi dalam dunia kenyataan Nasution, Data Collection Reduksi Data Display Data Kesimpulan dan Verifikasi 1988:105. Sementara Alwasilah 2006:169 validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah deskripsi, kesimpulan, penjelasan, tafsiran dan segala jenis laporan. Ancaman terhadap validitas hanya dapat dipertahankan dengan bukti bukan dengan metode, karena metode hanyalah alat untuk mendapatkan bukti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat teknik tahap validitas sebagai berikut : 1. Triangulasi, tahap yang ditempuh dengan suatu teknik untuk menentukan data lain sebagai pembanding, tahap yang ditempuh dengan suatu teknik untuk menentukan data lain sebagai pembanding, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : Membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara dan membandingkan informasi yang diperoleh dari pihak sekolah, dengan pihak keluarga siswa orang tua siswa. Menurut Alwasilah 2006:176 Triangulasi merujuk pada dua konsep yang dimensionalitas melalui sudut pandang yang jamak dan stabilitas. Sumber-sumber, metode, dan teknik yang berbeda – bila digabungkan – meningkatkan kredibilitas. Dalam disertasi ini, observasi, interviu, dan survei dilakukan untuk merekam perilaku akademis responden dan interviu dilakukan untuk mengetahui opini, persepsi, penilaian, intuisi, dan ingatan mereka tentang pengalaman survei yang dilakukan dengan landasan informasi jawaban yang dikerjakan di lapangan. Adapun alasannya, untuk meningkatkan reliabilitas dan mengecek validitas isinya yang dilandaskan pada data yang diperoleh dari responden Alwasilah, 1991:96.