1. Data Hasil Wawancara Dengan Peserta Didik
Berikut hasil wawancara dengan peserta didik di SMP Negeri 11 Bandar Lampung:
a. Mengapa perilaku negatif dalam belajar terjadi ?
Hasil wawancara: “karena males bu, guru nya gak enak, guru nya galak, jadi saya belajar juga
males bu gak semangat b.
Apa penyebab dari perilaku belajar negative ? Hasil wawancara:
“yaa sama aja bu males, kalo guru belum datang temen dikelas sering ngajakin keluar kelas saya juga ikutan keluar, Gak betah bu dikelas.
c. Bagaimana perasaan adik setelah melakukan konseling kognitif perilaku ?
Hasil wawancara: “yap plong, tenang, sadar juga sih bu, tapi sadar nya cuma sesaat bu, selesai
dikonseling ya berubah perilakunya, terus saya juga tau diri saya sendiri, harus gimana saya mengatasi perilaku belajar yang baik.
d. Apakah proses konseling sering dilakukan?
Hasil wawancara: “iya bu, supaya pola fikir dan perilaku kita jadi lebih baik lagi bu
e. Apakah adik setelah masuk ruang bimbingan konseling adik merasakan takut?
Hasil wawancara: “awalnya sih takut, tapi sekarang engga bu, malah enak bu kita bisa curhat
dengan guru bk. Terus bisa ngebantu nyelesain masalah. f.
Apa manfaat yang adik dapat setelah mengikuti konseling kognitif perilaku ? Hasil wawancara:
“ya kita jadi tau bu, apa tujuan kita dalam belajar apa tujuan kita dalam hidup, selalu berfikir positif untuk masa depan yang lebih baik bu.
2. Data Hasil Observasi
Hal-hal yang penulis observasi dalam penelitian ini adalah: a.
Mengamati keadaan fisik di SMP Negeri 11 Bandar Lampung. Hasil pengamatan:
“sarana fisik secara umum lengkap terdapat ruang kelas, perpustakaan, masjid untuk beribadah, ruang laboraturium ipa, ruang laboraturium
multimedia dan sarana yang lainnya. b.
Mengamati sarana penunjang di SMP Negeri 11 Bandar Lampung untuk melaksanakan proses konseling
Hasil pengamatan: “sarana penujang melaksanakan proses konseling di SMP Negeri 11 Bandar
Lampung yaitu satu ruang bimbingan dan konseling empat meja guru bimbingan dan konseling, 1 lemari inventaris data-data peserta didik dan
struktur bimbingan dan konseling.
c. Mengamati apakah guru bimbingan dan konseling sudah aktif dalam
menangani masalah perilaku belajar peserta didik. “Guru bimbingan dan konseling sudah cukup aktif dalam menangani
masalah perilaku belajar ini dan berperan semaksimal mungkin dan sudah aktif dalam membimbing peserta didik, namun peserta didiknya lah yang
susah untuk merubah fikiran dan perilakunya, dan layanan konseling untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Dan juga tanggapan
peserta didik yang baik. d.
Mengamati situasi dan konsdisi peserta didik di SMP Negeri 11 Bandar Lampung
Hasil wawancara; “Situasi dan kondisi peserta didik di SMP Negeri 11 Bandar Lampung ini
masih kurang baik, karena ada saja peserta didik yang masih melakukan kegiatan menjiplak pekerjaan teman dan perilaku belajar buruk lainnya.
e. Mengamati ruangan bimbingan dan konseling sebagai tempat dilakukannya
proses konseling Hasil wawancara:
“Ruangan bimbingan dan konseling di sekolah ini sudah memadai untuk melakukan proses konseling dan proses konseling yang dilakukan dengan
memanfaatkan waktu istirhat sebagai melakukan proses konseling dalam membantu menyelesaikan masalah peserta didik.
B. Pembahasan