BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan member gambaran mengenai learning approach pada mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah PPLK Fakultas Psikologi di
Universitas “X” Bandung. Pendekatan ini dilakukan menggunakan metode survey, yang artinya adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara faktual Moh. Nazir,1983. Skema rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Learning approach Mahasiswa
yang mahasiswa sedang
Learning sedang
mengambil mengambil
Approach mata kuliah PPLK
mata kuliah PPLK Questionnaire
fakultas Psikologi
fakultas Psikologi
Universitas “X” di
Universitas “X”
Bandung Bandung
Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian
3.2 Variable Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah learning approach yang merujuk pada predisposisi untuk menggunakan proses khusus dalam menghadapi suatu tugas. Biggs,1987a.
3.2.2 Definisi Oprasional
Learning approach merupakan pendekatan yang dilakukan mahasiswa dalam proses belajar yang didalamnya terdiri dari dua aspek yaitu motif dan strategi. Learning approach dapat dibagi
dalam dua jenis, yaitu surface approach dan deep approach. • Surface approach adalah seberapa sering mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah PPLK
fakultas Psikologi Universitas “X” malakukan pendekatan belajar yang didasari oleh motif dari lingkungan dengan tujuan untuk menghindari konsekuensi negatif dan belajar dengan usaha yang
seminimal mungkin. Strategi yang digunakan dalam belajar antara lain : memusatkan perhatian hanya pada materi yang diangap penting saja, dan hanya sekedar menghapal.
• Deep approach adalah seberapa sering mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah PPLK fakultas Psikologi Universitas “X” malakukan pendekatan belajar yang didasari oleh ketertarikan dari
dalam diri untuk mengetahui pengetahuan lebih mendalam dan rasa ingin tahu yang besar terhadap materi perkuliahan. Strategi yang digunakan dalam belajar antara lain: berusaha untuk memahami
materi secara mendalam, menghubungkan pengetahuan yang telah didapatkan dengan pengetahun yang diperoleh sebelumnya, serta merefleksikan pemahaman yang telah didapatkan dalam
menyelesaikan kasus dan membuat suatu laporan kepribadian.
3.3. Alat Ukur 3.3.1 Kuesioner
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur learning approach dari The Revised Two-Factor Study Process Questinnaire R-SPQ-2F dari John Biggs, 2001 dimodifikasi
oleh peneliti. Alat ukur ini terdiri atas 29 item yang berupa item positif , berupa kuesioner yang menggambarkan diri responden self report questionnaire dan terdiri atas dua kelompok :surface
approach dan deep approach. Kedua kelompok tersebut dibagi menjadi kedalam empat sub skala : surface motive, surface strategi, deep motive dan deep strategi. Mahasiswa diminta untuk memilih
jawaban dengan lima alternative, yaitu : 1 = sangat jarang terjadi pada diri resopnden , 2 = jarang terjadi pada diri resopnden, 3 = kadangkarang terjadi pada diri responden, 4 = sering terjadi pada diri
resopnden, dan 5 = selalu terjadi pada diri resopnden.
Skoring yang dilakukan dengan cara melakukan perhitungan skor total yang diperoleh masing-masing kelompok item learning approach. Skor tiap item adalah sesuai dengan angka pilihan
jawaban responden. Skor total maksimal yang diperoleh responden adalah sebesar 50 untuk kelompok surface approach dan 50 untuk kelompok deep approach. Untuk menentukan learning
approach yang dominan pada mahasiswa dilakukan dengan cara membanding skor yang dimiliki responden yaitu skor yang terkecil di tambah dengan score terbesal lalu dibagi dua, maka
mendapatkan norma ideal.
3.3.2 Data Pribadi dan Data Penunjang
Data ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum sampel yang bermanfaat untuk melengkapi data, yang meliputi :
- Data pribadi yang berupa: nrp, IPK,jenis kelamin, dan tingkat pendidikan orang tua. - Data penunjang yang meliputi turunan dari faktor-faktor yang mempengaruhi learning approach
mahasiswa yang meliputi: personal factors dan background factors. 3.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
3.4.1 Validitas
Uji validitas alat ukur adalah mengetahui apakah alat ukur tersebut memiliki taraf kesesuaian dan ketepatan dalam melakukan suatu penelitian atau dengan kata lain apakah alat ukur tersebut
sudah benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan yaitu “construct validity” yaitu untuk mengetahui apakah alat ukur yang ada sesuai dengan teori yang mendasarinya.
Pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara skor item dari setiap aspek dengan skor total setiap aspek dan skor total tiap aspek dengan skor seluruh aspek.
Pengujian ini menggunakan Rank Spearman. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi item didasarkan atas norma dari Friedenberg Kaplan Friedenberg, 1995, yaitu :
Nilai
Korelasi 3
Korelasi rendah, item ditolak ≥ 3
Korelasi tinggi, item diterima Biggs 2003 memiliki validitas yang berkisar antara 0,324 – 0,701 yang berarti item-item dalam alat
ukur ini valid dan dapat dipakai. 3.4.2 Reliabilitas