Iyus Nurzaman, 2014 Peningkatan Konsistensi Representasi dan Konsistensi Ilmiah Siswa SMA Pada Mata
Pelajaran Fisika Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Gain Dinormalisasi Normalized Gain
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penilaian pretesdan postes dari kelas yang dijadikan sampel dapat dicari seberapa besar peningkatan
hasil atau dampak treatmen yang dinyatakan dengan nilai gain dinormalisasi N-gain dari Hake 1999. Nilai N-gain dapat dicari dengan
memasukkan hasil pretest dan postest kedalam sebuah persamaan yang terdapat dalam persamaan 3.5.
Keterangan : Sf= rata-rata skor posttest
Si= rata-rata skor pretest
Untuk menginterprestasikan nilai N-gain yang diperoleh digunakan kriteria gain dinormalisasi seperti yang yang akan ditunjukkan pada tabel
3.10.
Tabel 3.10 Interpretasi Kategori Nilai Gain Hake, 1999 g
Kriteria
g 0,7
Tinggi 0,3
g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
Dari nilai N-gain ini kita bisa melihat kriteria peningkatan hasil postes dari hasil pretes sebagai dampak dari treatment.
Iyus Nurzaman, 2014 Peningkatan Konsistensi Representasi dan Konsistensi Ilmiah Siswa SMA Pada Mata
Pelajaran Fisika Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan konsistensi ilmiah dan
konsistensi representasi siswa pada mata pelajaran Fisika dengan kategori peningkatan sedang setelah melalui kegiatan pembelajaran Fisika dengan
model pembelajaran berbasis masalah PBM. Adapun secara rinci kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Tingkat konsistensi representasi siswa mengalami peningkatan setelah
diterapkan model pembelajaran berbasis masalah PBM. Hal ini ditunjukan dengan nilai gain dinormalisasi sebesar 0,69 dengan kategori
peningkatan sedang. Peresentase jumlah siswa yang berada pada level konsisten bertambah dari 0 siswa menjadi 19,44 siswa, pada kategori
cukup konsisten bertambah dari 5,55 siswa menjadi 75,00 siswa, sedangkan siswa yang berada pada kategori tidak konsisten berkurang dari
94,44 siswa menjadi 2,78 siswa. 2.
Tingkat konsistensi ilmiah siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah PBM. Hal ini ditandai
dengan nilai gain dinormalisasi sebesar 0,59 dengan kategori peningkatan sedang. Persentase jumlah siswa yang berada pada level konsisten
bertambah dari 0 siswa menjadi 11,11, pada kategori cukup konsisten bertambah dari 5,55 menjadi 72,22, sedangkan siswa yang berada
pada kategori tidak konsisten berkurang dari 94,44 siswa menjadi 16,67 siswa.
B. Saran