Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin
Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6 Tetapi terjadi kejadian berhentinya pertandingan
beberapa saat karena ulah antar suporter yang bersitegang sehingga berpengaruh dan mengganggu
jalannya pertandingan.
7 19, 20, dan 21
imagery: Membayangkan adanya protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial dan penonton,
karena kekeliruankesalahan keputusan wasit di lapangan, yang berakibatkan pertandingan terhenti
karena ketidakpuasan dari kepemimpinan wasit.
2 Format perpertemuan imagery merupakan format yang diberikan untuk melaksanakan
latihan keterampilan psikologis imagery, adapun format tersebut bisa dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Format latihan Keterampilan Psikologis Imagery
PERTEMUAN KEGIATAN
A. Pendahuluan 10 menit
a. Doa b. Penjelasan tentang program latihan yang akan di
lakukan.
B. Isi Materi Latihan 20-30menit Latihan dasar imagery mental
a Latihan berpasangan untuk saling membayangkan ciri wajah, pakaian, sepatu,
posisi duduk, dan lain-lain sedetil mungkin b Latihan membayangkan suasana ketika akan
memimpin pertandingan. c Latihan sama dengan butir satu, tetapi fokuskan
pandangan pada wajah saja. d. Latihan imagery khusus
C. Penutup 10 menit
a. Refleksi b. feed back evaluasi
c. Doa
C. Rileksasi-Imegery
1 Program perlakuan rileksasi-imagery dan materi pertemuan rileksasi-imagery
merupakan program dan materi yang diberikan untuk melaksanakan latihan keterampilan psikologis rileksasi-imagery, adapun materi tersebut bisa dilihat pada
Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Program dan Materi latihan Keterampilan Psikologis Rileksasi-Imagery
Minggu Pertemuan
Materi
Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin
Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 1, 2 dan 3
Rileksasi-Imagery :
membayangkan seorang
pemain, ofosial, atau penonton, yang marah karena tidak puasnya terhadap kepemimpinan wasit, ketika
tim tersebut dalam keadaan kalah.
2 4, 5 dan 6
Rileksasi-imagery: membayangkan pengambilan keputusan seluruh kejadian dengan tepat, benar dan
tenang. Tidak ada tekanan dari pemain, ofisial, dan penonton.
3 7, 8 dan 9
Rileksasi-imagery: Membayangkan pengambilan keputusan seluruh kejadian dengan tepat, benar dan
tenang. Adanya tekanan dari pihak pemain, ofisial, dan penonton.
4 10, 11 dan 12
Rileksasi-imagery: membayangkan protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial, dan penonton,
padahal keputusan yang diambil wasit ketika memimpin pertandingan itu benar sesuai peraturan
permainan dari PSSI.
5 13, 14, dan 15
Rileksasi-imagery: Membayangkan adanya protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial dan
penonton, karena kekeliruankesalahan keputusan wasit di lapangan, yang berakibatkan kalahnya salah
satu tim.
6 16, 17 dan 18
Rileksasi-imagery: Membayangkan pengambilan keputusan seluruh kejadian dengan tepat, benar dan
tenang. Tetapi
terjadi kejadian
berhentinya pertandingan beberapa saat karena ulah antar
suporter yang bersitegang sehingga berpengaruh dan mengganggu jalannya pertandingan.
7 19, 20, dan 21
Rileksasi-imagery: Membayangkan adanya protes yang tidak sewajarnya dari pemain, ofisial dan
penonton, karena kekeliruankesalahan keputusan wasit di lapangan, yang berakibatkan pertandingan
terhenti karena ketidakpuasan dari kepemimpinan wasit.
1 Format perlakuan rileksasi-imagery merupakan format yang diberikan untuk
melaksanakan latihan keterampilan psikologis rileksasi-imagery, adapun Format tersebut bisa dilihat pada Tabel 3.5.
Deni Mudian, 2014 Penerapan Metode Latihan Keterampilan Psikologis Untuk Meningkatan Kinerja Wasit Dalam Memimpin
Pertandingan Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5.
Format Latihan Keterampilan Psikologis Rileksasi-Imagery PERTEMUAN
KEGIATAN 1-27
D. Pendahuluan 10 menit